nenek lampir

1.2K 40 4
                                    

Hai, apa kabar gaisss? untuk kesekian kalinya maaf yaa aku gabisa update cepet. Karena bener-bener aku lagi sibuk bangettt, jangan lupa vote dan komen yaa. Sehat dan bahagia selalu readers nya Ayezha! 🤍

happy reading!

Ayezha masih berkumpul dengan orang tuanya di ruang tamu, berbeda dengan Sahira yang sejak pagi menghilang ntah kemana, "Sahira kemana sih Ma? apa dia kerumah aku ya"

"Ngapain dia kerumah kamu" tanya Mamanya.

"Diakan suka sama Gavin, ya bisa jadi cari kesempatan buat deket deket"

"Gak mungkin lah Ca, lagian kamu ngapain pegi dari rumah. Pasti lagi ada masalah, kan?"

Papa Ayezha menyambar pembicaraan, "Iya nak, kalo ada masalah cerita aja gak papa jangan sungkan"

Perempuan itu bercerita kepada sepasang kekasih paruh baya dihadapannya, "Ohh gitu. Ya kenapa kamu gamau ikut ke sana? kan bagus loh kalo kamu bisa sekalian kuliah disana"

"Ya gimana ya Ma, aku kan baru aja deket sama kalian. Masa mau dijauhin lagi"

Mamanya tersenyum, "Ca.. denger mama. Kamu harus ikut suami kamu kemana pun kamu pergi, harus nurut sama suami. Jangan pikirin mama sama papa, kami disini pasti baik-baik aja. Dan nanti kalau ada waktu luang juga mama sama papa bakal nyamperin kamu kesana. Atau pas kamu liburan kamu nyamperin kita disini"

Ayezha menangis, "Maa tapi aku gak mau. Aku mau ngerasain jadi anak yang selalu deket sama orang tuanya. Yang gapernah aku rasain dari dulu"

Orang tuanya yang mendengar perkataan Ayezha itu, tertohok mereka merenungkan yang diucapkan Ayezha. Karena memang benar, Ayezha tidak mendapatkan kasih sayang orang tua sejak lahir "Nanti Papa coba ngobrol sama Ayahnya Gavin ya Ca. Kamu jangan nangis, maafin Mama sama Papa ya"

Mamanya memeluk Ayezha, "Ini putri kandung ku yang gapernah sama sekali aku beri kasih sayang, padahal saat itu dia hanyalah seorang anak kecil yang ga berdosa. Tapi kenapa aku sejahat itu ya tuhan maafkan aku" batinnya.

Di tempat lain, Sahira sedang bersama Gavin di sebuah Cafe dekat basecamp Elang "Kenapa lo nyuruh gue kesini?"

"Santai dong, lagian lo kok masih mau gue ajak ketemuan Vin? masih ada perasaan kan lo sama gue, jujur aja. Gue gak papa kok jadi yang kedua"

Gavin hendak beranjak dari kursinya meninggalkan Sahira, namun ditahan oleh perempuan itu "Kenapa sih buru-buru amat mau kemana? kan dirumah gaada Ayezha juga"

"Basecamp, daripada nanggepin cewe setres kaya lo"

"Ih Gavin lo kaya gitu malah bikin gue tambah naksir tau, ke basecamp ya berarti udah gapeduli dong sama Ayezha, masa pergi dari rumah gadicariin si"

Gavin menepis tangan itu, "Bukan urusan lo"

Meninggalkan Sahira, pergi ke basecamp Elang "GAVIN TUNGGU!"

Wanita yang ia tinggalkan tidak diam disitu saja, ia pergi mengejar Gavin sampai masuk ke basecamp Elang yang baru ada Gavin disana.

"Lo ngapain ngikutin gua? gaada kerjaan"

"Lo lupa, kerjaan gue kan cuma mencintai lo setulus hati gue hehehehe"

"najis"

Sahira meraih tangan Gavin, "Vin.. kita perbaikin yuk kaya dulu. Kita deket lagi, gue gak papa kok didepan Ayezha kita kaya orang ga kenal, serius"

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang memotret mereka dibasecamp, "Apasih  Sa? lo ini kenapa. Gausah kaya gini"

Sahira tanpa babibu langsung memeluk Gavin, "Vin gue kangen sama lo. Gue gaada temen cerita sekarang. Gue ngerasa kesepian sejak lo ngejauh dari gue, karena cewe gajelas itu!"

"Dan sekarang pasti lo udah muak sama diakan? bilang Vin gabakal gue cepuin sama Ayezha"

Gavin melepaskan pelukan itu, "Lo sadar Sa, gua bukan muak sama Ayezha. Tapi muak sama lo, pergi ga lo" usir Gavin.

"Pergi!" usir Gavin sekali lagi namun Sahira tetap berdiam diri disana.

"Lo gatau ya kalo basecamp gua banyak anjing. Lo ga keluar sekarang, gue bakal kasih anjing-anjing itu ke lo"

Sahira merasa ketakutan, "Vin kok lo gitu?"

"1"

"2"

".. "

"iya, gue pergi!" Sahira langsung keluar dengan perasaan takut.

Saat baru keluar dari halaman basecamp, ia bertemu dengan Sakti "Aih ada nenek lampir, lagi ngapain nek?"

"Apasih lo! sokap"

"Cantik cantik jutek" Sahira langsung tersipu malu mendengar perkataan itu.

"Baru digituin udah blushing, padahal gua juga ngomongnya boongan, yakali lo cantik. Kalo dibandingin ni ya lo sama orang gila depan itu juga masih cantikan dia"

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang