promnight

1.5K 55 15
                                        

Thank u udah nungguin update-an Ayezha ya, jangan lupa vote, komen dan share untuk update selanjutnya.

Happy reading.

Malam hari yang meriah, di ballroom hotel bintang 5 terdapat acara promnight yang diselenggarakan oleh SMA Tunas Bunga, Ayezha dengan balutan gaun indahnya menjadi queen tunas bangsa 2023 , dan Gavin menjadi king tunas bangsa 2023 .

cr : pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr : pinterest

Dan Cella memenangi nominasi cewe terkece di Tunas Bangsa, "Perasaan gue di voting kemaren bukan Cella deh" ucap temen Sahira.

"Ya emang bukan, itu kan akal akalan mereka aja udah kaya promnight ini acaranya mereka aja" sinis Sahira.

Naya langsung membungkam perkataan Sahira dan temannya "Nih liat sendiri, emang Cella kok yang menang" ia memberikan screenshot hasil voting di istagram sekolahnya.

"Itu, pasti ada unsur pemaksaan" ucap seseorang lagi. Yang diketahui sebagai teman dekat Sahira dikelasnya.

"Mau ada pemaksaan atau ngga, itu ga ngerugiin lo sama sekali. Lagian walaupun bukan Cella yang menang, bukan lo bertiga juga yang akan menang, iri? sirik lo ya gadapet nominasi" jawabnya dengan santai namun sangat menohok di hati Sahira.

Sahira, sangat menginginkan untuk menjadi queen SMA Tunas Bangsa. Namun, tercantum di nominasinya pun tidak. Ia langsung pergi meninggalkan Naya.

Setelah selesai acara prom night tersebut mereka tidak langsung pulang, melainkan kumpul ke markas Elang. Karena ada hal yang perlu dibicarakan, "Gue, izin pamit Vin dari Elang" ucap Bara.

"Lo mau kemana?" tanya Gavin.

"Gue mau lanjut di luar negeri"

"Ga harus pamit dari Elang, kita ngejer impian masing-masing dulu. Beberapa tahun lagi kita kumpul disini dengan pencapaian yang kita dapet" jawab Gavin.

"Elang gabakalan bubar, dan gue gaakan biarin ada yang keluar dari Elang. Kita udah bareng-bareng 3 tahun jangan karena pengen ngejer cita-cita jadi ninggalin temen" lanjutnya.

Varo, membalasnya "bener sih, tapi, Vin. Berarti Elang ga aktif selama beberapa tahun kedepan?"

"Iya, kita juga udah pada dewasa ga waktunya lagi untuk ikut balap liar, sama hal lain yang berdampak buruk buat kita. Nanti kita kumpul lagi dengan nama yang sama tapi kondisinya beda, kita bakal bikin Elang ini jadi bermanfaat untuk banyak orang"

Gio termenung, "Lo semua pada di luar negeri diluar kota. Gua sendiri disini, gua sedih banget"

"Alay lo!" toyor Kemal.

"Bukan gitu Mal, tapi gua bakalan kangen setiap ngelewatin markas ini yang dulunya rame terus, jadi sepi malahan gaada manusianya lagi"

"Ya gimana Yo, namanya juga kehidupan kita gamungkin selalu bareng-bareng terus" ucap Devan.

"Tapi lo semua janji kan bakal balik lagi kesini nanti?" mereka semua spontan mengangguk.

"Yo, lo ga sendirian ada gua kok disini" kata Sakti.

Gio mengubah wajahnya menjadi wajah yang malas "Waduh pegi lah gua keluar negeri dari pada sama lo terus botak gua"

"Sekata kata lo, lo kira gua petis makan rambut!"

"Kalo ada yang mau make markas ini gapapa, dateng aja. Walaupun gaada orang" kata Gavin.

"Daripada lo berdua ngekos, mending disini" lanjut Devan.

Sakti tersenyum lebar, "Iya juga Yo! kok kita ga kepikiran sih. Padahal ini bisa peluang kita untuk mengurangi kebutuhan duniawi"

"bahasa lo si berat bener" ledek Varo.

"Ini dinamakan dengan puitis, bukan berat. Norak!"

"Berangkat kapan, Bar?" tanya Gavin.

"Seminggu lagi, lo pada kapan?"

"Sama, cuti dulu"

"Vin, lo dimana? luar negeri juga?" tanya Varo.

Gavin mengangguk, "Kemungkinan iya, tapi masih gua pertimbangin"

"Kasian juga Yeza sendirian, Vin. Mana lo juga mau punya anak" kata Devan.

"Tenang aja ada Sakti yang bisa gantiin sebagai suami dan ayah dari anak anak Yeza cantik" goda Sakti.

"Nah, kan kalo lo tetep maksain ke luar negeri liat ni bocah satu musuh dalam sarung betingkah" celetuk Kemal.

"Ayezha ikut lah sama gue, kita kuliah bareng disana. Yang buat jadiin gua pertimbangan itu takutnya Ayezha gamau"

"Lah emang lo belum nanya ke dia?" tanya Kemal dan Gavin menggelengkan kepalanya"

"Kalo kata gua pasti mau sih, dia juga mikir lah dari pada ngerawat anak sendirian" ucap Devan.

Gio menoyor Devan, "Sok tau, lo bukan dukun"

"Gua dukun, Dev. Asal lo tau aja"

"Dukun apa?"

"Santet"

continue..

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang