ribut part dua

966 21 5
                                    

Haii ketemu lagi di cerita Ayezha, Terima kasih buat kalian readers setia Ayezha. Jangan lupa share vote dan komen yaa😍😍

Ayezha terus menangis, Bibi mengantarkan ia makanan dan panik karena melihat Ayezha menangis "Non, ada yang sakit?"

"Ngga bi, taro aja makanannya di atas nakas. Makasih ya"

"Eh.. iya baik non"

Tak lama saat bibi pergi, Gavin datang "Udah urusan lo?" tanya Ayezha sambil berusaha menahan tangisnya dan mengelap air matanya.l

"Lo kenapa nangis?"

"Gausah ngalihin jawab pertanyaan gue, urusan lo sama siapa?"

"Sama Sakti"

Ayezha menunjukan foto ia dan Sahira di Cafe "Ini Sakti? berubah gender dia"

"Oh itu, tadi pas gue nunggu Sakti ada Sahira trus dia nyamperin gue curhat nangis. Itu juga langsung gue lepas pelukannya"

"Curhat nangis kalo anak dalam kandungannya itu anak lo?" Ayezha mulai memanas.

"Ngga! gue pastiin bukan. Waktu itu juga gue di jebak sama Sahira, Ca. Percaya sama gue"

"Mau gue percaya sama lo juga apa bisa ngubah kalo anak Caca itu jadi bukan anak lo? sekarang gue kasih lo pilihan, gue atau dia. Kalo lo pilih dia, abis anak ini lahir lo langsung nikah sama Caca gampang kan jadi bahagia idup lo nikah sama orang yang lo mau"

"Jangan gila, orang yang jelas jelas gue sayang dan gue mau itu lo Ca, bukan dia"

"Setelah anak Sahira lahir, gue akan lakuin tes dna untuk buktiin kalo dia bukan anak gue"

"Lo lakuin hubungan itu pas udah nikah sama gue Vin?" Gavin mengangguk, Ayezha melempar poto pernikahannya dengan Gavin yang berada di sebelahnya, atas nakas.

"Udah gilalo, bajingan, setan ya lo! berarti pas sama gue lo masih ketemu sama dia, dan yang waktu itu lo bilang nginep di markas itu... yaallah Vin salah apa gua sama lo"

"Maaf Ca, gue tau gue salah tapi lo gausah sampe berlebihan gini?"

"Segitu udah berlebihan?" ia terus membanting foto foto mereka yang berjejer di nakas sebelahnya sampai lampu kamarpun ikut jadi sasaran, sebab terlanjur kesal juga ia bisa duduk.

"CUKUP AYEZHA! DENGAN LO KAYA GINI GAAKAN BIKIN MASALAH SELESAI!"

"Lo gatau hati gua sekarang kaya gimana Vin, lebih ancur daripada semua ini"

"Mending lo pergi, jangan lo munculin muka lo di depan gue"

"Ca..."

"Pergi"

"Tolong maafin gue"

"Gue bilang pergi anjing, atau perlu gue berdiri gue dorong lo sampe keluar kamar?"

Gavin sangat mengkhawatirkan keadaan istrinya, karna itu ia memilih keluar dan pergi dari rumah menenangkan dirinya.

Disisi lain Ayezha terus menangis, ingin berhentipun serasa udah gabisa. Hatinya terlalu hancur mengetahui suami yang ia kira sudah berubah namun masih berhubungan dengan wanita lain, sampai mengandung anaknya. Hati wanita mana yang ga sakit.

Saat malam hari tiba, Bunda mertuanya pulang kerja langsung ingin melihat menantunya, ia terkejut melihat isi kamar sangat kacau dan juga wajah menantunya pucat dan sembab. Ia berlari menghampiri Ayezha tak perduli banyak serpihan kaca di lantai itu "Yaallah nak, kenapaaa cerita sama bunda. Kamu berantem sama Gavin? dia buat ulah apalagi astagfirullah"

"Gavin selingkuh bun, ditambah lagi wanita itu juga hamil anak Gavin" dengan suara bergetar Ayezha menjawab.

Ibunda Gavin, setubuh kujurnya langsung lemas. Menangis dan terus melontarkan istigfar "Sekarang, Gavin dimana?"

"Gatau bun" dengan kata lirih wanita itu menjawab. Dengan suhu tubuh sangat panas, dan wajah yang pucat. Tak lama kemudian ia pingsan.

"YAALLAH GUSTI"

"GINAAAA, GISEL, MAMANG, BIBI TOLONG"

°°°°°

Dirumah sakit, diruang tunggu igd dipenuhi dengan keluarga dan sahabat Ayezha, Caca, Naya dan Cella. Semua bertanya-tanya apa yang terjadi, namun ibunda Gavin belum bisa menjelaskan. Dan Caca tidak mau terlalu ikut campur masalah ini.

Gavin, lelaki itu terburu-buru menyusuri lorong rumah sakit sampai bertemu dengan keluarga dan kerabatnya, "Eca gimana bun?"

Belum sempat bundanya menjawab, dokter dari ruangan Ayezha keluar dari ruangannya "Dengan keluarga ibu Ayezha?"

"Saya suaminya dok"

"Mari ikut saya pak"

Di ruangan pribadi dokter, dokter itu memberi penyataan bahwa "Usia kandungan sangat lemah pak, jadi —"

Gavin memotong pembicaraan dokter itu "Dok, tolong anak dan istri saya"

"Pasti Pak, namun jika hal ini terjadi lagi kemungkinan ibu Ayezha akan keguguran. Sebaiknya ibu hamil apalagi masih hamil muda jangan dibuat stres dan cape pak karna sangat berpengaruh terhadap kondisi janin di dalamnya"

"Tindakan selanjutnya, pasien harus dirawat sampai pulih total"

"Baik dok terima kasih"

Keluar dari ruangan itu, Gavin terus dicecer beberapa pertanyaan dari orang sekitar, namun pandangan lelaki itu kosong, kacau sehingga tidak menjawab dan memilih diam, bundanya menarik ia dari keramaian dan ketempat yang lebih sepi, mereka duduk di kursi taman rumah sakit "Nak, bunda percaya sama kamu, kamu gaakan ngelakuin hal sekeji itu kan?, ngomong sama bunda yang sebenarnya"

"Bun, Gavin di jebak. Malam itu Gavin ke markas dan ngobrol sama Sakti dan anak Elang lainnya. Gak lama Cakra dateng, nantang kami balapan, Gavin terima. Terus sampe sana, Gavin sama temen-temen dikasih minum kata mereka anggep pertandingan ini pertandingan awal pertemanan Cakra x Elang"

"Lalu, Gavin ga jadi balapan. Pagi-pagi Gavin sadar udah di hotel dan pas samping aku adalah Sahira. Terus dia ceritain semua yang terjadi di malam itu"

Ayezha (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang