Hello watsapp bro, minal aidzin wal faidzin, maafin author kalo ada salah sama kalian ya, bikin kalian kesel karena updatenya lama atau segala macem😁. Di hari kemenangan ini mari kita saling bermaaf maafan agar balikan sm mantan.
Happy reading, jangan lupa vote, komen & share ya bro 😎!
Gavin, memutuskan untuk menjemput Ayezha ke rumah orang tuanya. Karena ia tidak tahan jika terus terusan sendirian dirumah, sudah setengah jam ia menunggu di ruang tamu rumah mertuanya, namun tidak ada tanda-tanda Ayezha ingin keluar dari kamarnya.
Ayezha, ia mengetahui akan kedatangan suaminya. Namun ia tidak ingin menemui Gavin dikarenakan ia masih sangat kesal dengan suaminya itu. Maklum hormon, bumil.
Lelaki itu tidak menyerah ia terus menunggu, sesekali menghampiri kamar Ayezha dan mengetuknya "Ca, keluar dong gue mau ngomong bentar"
"serius Ca, gue gabakal ke luar negeri kok"
Bukannya senang, Ayezha justru sedih dengan apa yang dikatakan oleh Gavin. Jika Gavin tidak jadi kuliah di luar negeri karenanya, alangkah jahatnya Ayezha mematahkan mimpi lelaki itu.
Perempuan itu perlahan keluar dari kamarnya, menghampiri Gavin. Gavin yang melihat Ayezha sedang berjalan kepadanya, ia langsung sigap menghampiri dan memeluk wanita itu.
"Ca, pulang ya sama gue. Gue kangen"
Wanita itu melepaskan pelukannya, berjalan menuju sofa disana diikuti dengan Gavin, "Vin. Kalo lo emang mau kuliah diluar negeri, gak papa kok serius. Gue udah mikirin ini, gue gaboleh egois matahin mimpi lo"
"Ngga Ca, gue ga mungkin ninggalin lo sendiri ngerawat anak gue"
Ayezha tersenyum, "Selagi lo ke luar negeri untuk ngejer cita-cita lo, gue fine-fine aja Vin. Kecuali kalo ada maksut dan tujuan yang lain, gue gabakal izinin lo buat ketemu sama anak gue nanti"
"Lo ngomong apa sih? gue ga jadi kuliah di luar negeri. Kecuali kalo lo mau ikut kesana, ayah juga bilang ke gue, kalo gue gabisa maksain kehendak untuk ke luar negeri ikut kemauan dia. Karena sekarang kondisinya udah beda, gue udah punya tanggung jawab"
"Vin, denger gue. Gue udah tau dari dulu lo bener bener mau kuliah di LA kan? sekarang, gausah pikirin gue. Gue bakal terus dukung keinginan lo. Selagi itu positif"
"Lo beneran gamau ikut gue, Ca?" tanya Gavin, dengan hati hati.
"Gimana ya Vin, bukannya gamau. Tapi gue belum siap aja kalo harus jauh dari orang tua gue"
Disela perbincangan mereka, Sahira yang baru pulang dari kumpul dengan temannya. Langsung nimbrung, "Udah deh Vin. Kalo dia gamau yaudah gausah dipaksa, dia emang orangnya egois gabisa ngertiin kondisi orang lain. Maunya dingertiin aja, kalo gue jadi Ayezha sih bakal ikut lo ya, mau gimana juga kan lo suaminya gitu"
"Brisik lo, sayangnya lo bukan gue"
"Lo mau berangkat kapan?" tanya Ayezha.
"Vin, gue juga mau kuliah diluar negeri kok, sama gue aja" sambar Sahira, lagi.
Gavin menarik Ayezha pergi dari sana, "Kita omongin ini diluar aja"
"Ih anjing emang Ayezha ini kenapasih gamau ngalah aja kasih Gavin buat gue"
Dilain tempat, Gavin dan Ayezha sedang berada di mobil menuju restoran terdekat. Di dalam mobil hanya ada keheningan, tidak ada diantara mereka berdua yang ingin memulai pembicaraan, hingga sampai di restoran yang mereka tuju.
"Mau mesen apa?" tanya Gavin.
"Lo aja, gue lagi ga mood makan apa apa"
Gavin mengabaikan jawaban dari wanita di hadapannya, tetap memesan beberapa makanan favorit Ayezha yang sering ia pesan ketika di resto ini,
Ayezha yang melihat itu melirik sinis, "Kan gue bilang gue lagi ga mood makan!"
"Gak mood bukan berarti gamau makan, kan?"
"Langsung ngomong apa yang mau lo omongin tadi" jawab Ayezha mengalihkan pembicaraan.
Lelaki itu berdeham, "Jadi gini. Untuk setahun gue bakal tetep disini untuk ngurusin perusahaan papa, sambil kuliah. Tahun depan baru gue lanjutin kuliah di LA. Lo ga keberatan kan?"
"Ngga" Jawab singkat Ayezha.
"Selama setahun ini, mungkin aja lo berubah pikiran dan nanti mau ikut gue kesana"
"Gak" ketusnya.
Gavin terkekeh, "Lo ini gamau bener ke LA, kenapa kali"
"Suka suka gue lah"
Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Ayezha yang tadinya bilang tidak mood makan, malah ia yang makan duluan, "Tadi katanya ga mood makan" ledek Gavin.
"Ya emang kenapa sih? kalo gaiklas mending sekalian gausah dibeliin" ucapnya, sambil mengunyah makanan.
"Dih siapa yang ga ikhlas, sensi bener"
Ayezha hanya melirik sekilas, melanjutkan makannya, "Jadi sekarang. Lo pulang sama gue ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayezha (on going)
Novela Juvenilayezha farasya, gadis yang dulu sangat ceria dan anak baik namun berubah menjadi seseorang yang sangat dingin dan menjadi seorang badgirl. Apa jadinya seorang badgirl seperti ayesha jika dijodohkan dengan seorang pria badboy, ketua geng motor 'Elan...