$~ Kika ~$
.
.Warning!
Ada adegan dewasa, harap bijak memilih bacaan!
.
Kalian tahu cerita Kika Dari mana?
.Kondisi Jeka sudah cukup stabil meski berada pada kondisi vegetatif dan Kira sudah bisa membawanya pulang. Tidak, tentu saja bukan kerumah pemberian Joy Collins. Tapi ke rumah baru mereka.
Kira membuat sebuah keputusan yang besar, membawa Jeka ke tempat yang jauh. Cukup jauh, atau mungkin sangat jauh dari keramaian hiruk pikuk ibu kota. Syukurlah kondisi Jeka tidak memburuk, meski sempat demam selama dua hari.
Sebuah rumah yang dekat dengan pantai, tempat banyak kenangan mereka bersama. Dan sekarang mereka kembali lagi bersama. Hanya berdua. Setidaknya sampai waktunya tiba.
Rumah ini masih sama seperti terakhir mereka tinggalkan. Rumah satu lantai yang sederhana. Tapi nyaman dan hangat. Kira hanya merubah beberapa bagian seperti toilet agar bisa menjadi tempat ramah disabilitas.
Sudah hampir sebulan sejak mereka tinggal disini, sekarang Jeka sedang berjemur. Kira memakaikan Jeka kaos lengan pendek dan boxer, mengingat setiap hari udara disini panas jika tidak sedang hujan atau di malam hari.
Suara deburan ombak terdengar jelas, menjadi musik yang mengiringi kehidupan mereka.
Jeka terkulai diatas kursi santai, Kira memindahkannya dari kursi roda. Diatas kursi santai setengah baring ini Jeka terlihat sedikit lebih baik. Tidak terlihat sangat sakit. Meski tubuh Jeka terlihat sangat kaku.
Kira melakukan semuanya sendiri sekarang, tidak ada lagi pelayan atau bodyguard yang bisa dia perintahkan untuk merapikan rumah atau membantu Jeka berpindah tempat.
Melelahkan tentu saja, tapi Kira sudah berjanji dan dia takkan mengingkarinya. Meski seringkali Kira dibuat pesimis dengan keadaan Jeka. Sampai saat ini tidak ada perkembangan berarti. Jeka masih diam dan membatu meski bisa bernapas mandiri dan membuka matanya.
"Stay alive Ka, kamu punya hutang padaku Ka, seseorang harus melihatmu. Tapi aku gak mau dia lihat kamu kaya batu gini! Minimal kamu bisa menyapanya Ka, dia kangen kamu!" Ucap Kira dengan suara bergetar, dia sangat lelah.
Tapi Jeka hanya menatap kosong kedepan, ujung bibirnya basah dengan liur. Dan bajunya tentu saja kotor dengan makanan yang coba Kira masukan ke dalam mulutnya. Yang tentu saja gagal, sekarang Jeka benar-benar hanya menjadi daging hidup. Untuk makan Jeka menggunakan selang yang menempel di hidung bangirnya.
Tetapi, jika tidak ada perkembangan lagi, Jeka akan dibuatkan lubang di perut yang dipasangi selang. Agar makanan langsung sampai ke lambung.
Kira gemas, tanpa aba-aba meraup bibir dingin Jeka. Menyesapnya dalam. Kuat. Dan penuh emosi.
Kesal tidak ada respon, Kira menggigit bibir Jeka hingga berdarah. Tapi Jeka masih diam membatu. Tidak memberikan sedikit pun respon berarti.
"Sorry i'm hurt you Ka ..., like our first kiss.. do you remember?" Kira berujar sedih, dia tidak ingin Jeka membatu seperti ini. Kira ingin Jeka nya. Lelaki angkuh yang mencintainya.
Kira memeluk Jeka, mendudukkan badanya diatas pangkuan Jeka dan menenggelamkan wajahnya di dada lelakinya. Yeah, satu-satunya lelakinya. Karena Jeka yang pertama, dan akan jadi yang terakhir juga satu-satunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/327120101-288-k906935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kika {End}
RandomSickmale.Lovers💕 By nonanaf .... "Kau tidak berguna, tapi kaya. Dan aku sangat berguna, tapi tidak kaya. Jadi kepikir sekarang kita serasi..." Kira mendekatkan wajahnya pada wajah kaku Jeka, "...Suami." .... Kira terpaksa menikah dengan Jeka karena...