G'R~ 01

2.5K 119 52
                                    

Happy reading 🤍

Semilir angin berhembus membawa helai daun kering yang berada di lantai koridor,  tertiup ketika langkah kaki kecil yang berjalan diantara mereka. Langkah kecil itu terhenti di  depan pintu kelas yang masih keadaan sepi,  pandangan terjatuh kepada seorang gadis yang tengah fokus lantunan ayat suci Al-Quran dari sebuah mushaf Alquran di tangannya. Dengan sangat pelan langkah kecil itu melangkah mendekati meja yang terisi gadis tersebut lalu meletakan dirinya di kursi.

"Sadaqallahul azim." Gadis bercadar itu menutup Al-Qur'an dengan gesit tangan yang di balut manset hitam itu membuka tas lalu menyimpannya.

Nazeva hanya menatap kegiatan yang akan di lakukan oleh gadis itu setiap hari "Selamat pagi, cantik nya akuu." Sapa gadis berambut blonde itu dengan riang, melihat sahabatnya telah selesai membaca kitabnya. Nazeva Clarissa.

" Waalaikumsalam, sahabat kesayangan ku." Gadis bercadar itu menoleh lalu tersenyum mata indah yang terlihat itu membentuk bulan sambit.

" Pagi ini, ayat apa yang kamu baca Diba?"

Adiba menoleh kepada Nazeva yang menatap bingung "surat al-khafi Zeva."

"Al-khafi?"

Adiba mengangguk sambil menatap Nazeva " Surat al-khafi adalah surat ke-18 memiliki 110 ayat berada di pertengahan mushaf Al-Qur'an, bercerita tentang banyak kisah hikmah." Adiba dengan sabar menjelaskan kepada Zeva, supaya gadis cantik itu paham.

Nazeva dengan lembut menatap mata Adiba yang tidak tertutup helai cadar yang digunakan gadis itu lalu memahami setiap hal yang baru saja di jelaskan, diam diam Nazeva menambah wawasan terbaru yang dirinya dapatkan.

" Diba puasa?"

" Alhamdulillah Diba puasa, ada apa nih?."

" Aduh,padahal aku mau ngajak kamu ke caffe seperti biasa, aku baru ngeluarin menu baru."

Zeva  dengan melipat kedua tangan nya di meja,dan menaruh pipinya diatas tumpukan tangan.

Adiba mengelus pundak Nazeva "Heheheh maaf ya Zev,Gimana kalo besok?" Adiba memandang Nazeva di balut perasaan tidak enak hati.

" It's oke besok ya."

Adiba menganggukkan kepalanya, pertanda dia menyetujui permintaan Zeva.

Keduanya sibuk berbincang sambil menunggu kedatangan semua anggota kelas, terlihat sudah banyak beberapa murid yang berlalu-lalang didepan kelas mereka. Perlahan-lahan satu persatu teman mereka datang.

"Assalamualaikum." Ucap beberapa murid lelaki memasuki kelas itu.

"Waalaikumsalam." Jawab Adiba, sedangkan Zeva menganggukkan kepalanya.

" Assalamualaikum ya ahli kubur." Teriak suara cempreng dari gadis berambut pendek, sedangkan beberapa orang di belakangnya menutup telinga mereka.

Beberapa murid yang telah berada didalam kelas pun dengan serempak menatap gadis itu sinis. "Waalaikumsalam salam penghuni neraka!!!."

Terlihat gadis berambut pendek yang masih berdiri di depan kelas memandang sinis ketika mendapat balasan dari temannya.

" Ga like sama kalian semua."

" Cikk oii cikk...." Bima memangilnya.

"Apa sih Bim, kesel nih gue sama kalian semua." Cika memasang muka kesal lalu berjalan menuju kursinya, hal itu  membuat semuanya tertawa.

Nazeva yang sibuk memperhatikan wajah Cika dengan cepat mulutnya melontarkan ucapan yang terlintas dalam otaknya, " Cik.... Tumben tuh alis  satunya tanjakan satunya turunan." Dengan santai Zeva mengatakan itu, membuat Cika panik langsung menatap cermin yang selalu di bawanya.

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang