G'R ~10

514 29 12
                                    

TEMPAT TYPO 📝

BUAT READERS BARU, JANGAN LUPA BANTU LIKE,VOTE COMEN DAN IKUTIN AKUN NYA, BIAR ADA NOTIF DARI AKU ^°^

Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri, kalo ada kesamaan alur, nama tokoh,tempat dan cerita adalah ketidaksengajaan.

IG. Writtenbee2

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Pukul 2 dini hari, Gus Rafa telah rapih dengan pakaian sholat, Gus Rafa berjalan menuju Nazeva yang telah siap dengan mukena yang duduk sambil menunggunya.

"Kita mulai ya Humairah" ujar Gus Rafa berdiri di sajadah sendiri.

"Silakan mas"

Sepasang suami istri itu, melaksanakan sholat tahajud berdua dengan khusyuk, Nazeva selama ini telah belajar banyak tentang sholat oleh Adiba, iya Adiba selalu membawa Nazeva untuk sholat. Tidak lupa, mengajarkan bagaimana cara mengambil wudhu dan tata cara sholat lainnya.

Setelah tahiyat akhir, Gus Rafa menjulurkan tangannya kearah Nazeva. Dengan senang hati gadis itu menyalim tangan suaminya sambil tersenyum, tidak segera melepaskan genggaman tangan Gus Rafa. Nazeva berusaha mengigit punggung tangan suaminya itu.

"Hey," ujar Gus Rafa sambil menarik tangannya. Nazeva hanya tertawa menatap gus Rafa.

"Jahil ya kamu," ujar Gus Rafa sambil menyentil pelan hidung mancung istrinya itu.

"Lagian, itu tangan gemes pen gigit," ujar Nazeva.

"Temani mas ngaji ya sayang" ujar Gus Rafa.

Nazeva duduk di samping Gus Rafa, tanganya memeluk perut gus Rafa lalu menyenderkan kepalanya di pundak.

Gus Rafa yang fokus mengaji hanya mengelus kepala istrinya itu, sambil terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an. Nazeva tertidur di pangkuan sang suaminya.

"Malah tidur," ujar Gus Rafa sambil terus membaca Al-Qur'an dan tanganya yang tidak henti-hentinya mengelus kepala Nazeva yang masih menggunakan mukenah.

"Ya Allah, terimakasih engkau telah mengabulkan semua doa doa hamba, ya Allah ridhoi pernikahan kami sampai akhirat nanti ya Allah. Hamba titipkan pernikahan hamba kepada engkau sang pemilik alam semesta."

Gus Rafa menggendong Nazeva, meletakkan istrinya itu di kasur. Gus Rafa berjalan ke arah sofa membuka hpnya yang terdengar berkali kali notif masuk.

****

Pagi ini, dapur telah wangi dengan bau masakan, Nazeva yang telah selesai masak pun, merapikan semuanya di atas meja.

"Masya Allah harum sekali masakan ini, kamu yang masak nak?" Umi Anna berjalan mendekati Nazeva.

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang