Gus Rafa duduk di sofa berhadapan dengan seluruh keluarga besar, tatapan mata yang dingin memandang setiap wajah yang berada dihadapannya.
Sarah duduk di samping jiddah yang duduk di samping kanan Gus Rafa."Aduh cocok ya Rafa dan Sarah,"
Sarah yang mendengar itu hanya tersenyum lalu segera menunduk, berbeda hal dengan Gus Rafa memasang wajah datar.
"Tidak ada yang cocok jika bersanding dengan suami orang." Ujar umi Anna sambil membenarkan gamisnya.
Sarah langsung menunduk ketika mendapat sindiran pedas dari ibunda Gus Rafa itu.
Keluarga besar yang awalnya menjodohkan Gus Rafa dengan Sarah, langsung terdiam ketika mendengar ucapan dari umi lelaki tampan itu.
Jiddah hanya menghela nafas pelan, pandangan beralih kepada Rafa yang hanya menatap semuanya datar bahkan aura yang di keluarkan lelaki itu sangat tidak ingin terusik.
" Cocok padahal Lo mba, Sarah itu lemah lembut," ujar ipar dari umi Anna.
Umi Anna mengangkat alisnya sebelah "kalo cocok, kenapa tidak di jodohkan dengan putra mu saja."
"Putra ku sudah memiliki istri mba."
"Putra ku juga sudah memiliki istri, terus kenapa mau di jodohkan dengan putra ku?"
"Loh, mba Islam tidak melarang poligami."
"Ya sudah dek, nikahkan saja dengan putra mu. Toh kamu sendiri bilang Islam tidak melarang poligami kan."
"Tidak,aku tidak ingin menantuku di madu"
"Sama hal nya dengan diriku, Nazeva bukan hanya menantuku tetapi putri ku, jadi aku tidak akan ridho jika harus di madu." Cecar umi Anna dingin membuat semuanya terdiam.
Sarah lebih menundukkan kepalanya, tangannya menggenggam satu sama lain dengan lebih kuat.
"Ayo Rafa pulang, jangan berada di keluarga yang hanya akan menghancurkan kehidupan orang lain"ujar umi Anna dingin sambil berdiri meninggalkan semuanya.
Gus Rafa segera berdiri meninggalkan semuanya, difikirannya hanya tertuju kepada Nazeva yang pergi meninggalkan mereka semua.
Abah menatap semuanya " saya tidak akan pernah kembali kesini jika pembicaraan kalian hanya untuk menjodohkan putraku yang telah memiliki istri. Assalamualaikum."
Setelah kepergian keluarga Gus Rafa, orang tua Gus Azmi segera mengikuti mereka, benar sungguh mereka sangat muak berada di acara keluarga besar ini mereka hanya memikirkan menjodohkan putra orang lain, menyesatkan keluarga orang lain tetapi tidak ingin keluarga mereka yang terusik.
***
Mobil hitam yang terparkir dengan rapih di halaman ndalem membuat semua orang yang berada di rumah Depok itu berjalan keluar, padangan mereka terhenti ketika melihat Nazeva yang berjalan dengan sangat lemas ditambah dengan wajah yang terlihat pucat.
Nazella segera berlari menghampiri sang kembaran, Nazeva yang menatap wajah Nazella hanya tersenyum sebelum kesadaran dirinya hilang sepenuhnya.
"Astagfirullahal'adzim."
Dengan cepat Gus Davi mengangkat tubuh adiknya itu, Abi Ziat dan umi sangat terkejut ketika melihat Gus Davi mengendong putri mereka yang saat ini tidak mengunakan hijabnya.
"Ya Allah ada apa dengan adek?" Tanya umi.
"Davi bawa ke kamar Abi akan panggil dokter,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Rafa (On Going)
Literatura Kobieca" Aku memang mencintai dirinya, tapi aku sadar, aku tidak pernah bisa bersanding dengannya, bahkan aku sangat jauh dibandingkan ribuan wanita yang mengagumi sosoknya. ~ Nazeva Clarissa " Ya Allah, maafkan hamba mu ini, hamba memiliki rasa lebih kep...