Chp 06

479 54 25
                                    

TEMPAT TYPO 📝

BUAT READERS BARU, JANGAN LUPA BANTU LIKE,VOTE COMEN DAN IKUTIN AKUN NYA, BIAR ADA NOTIF DARI AKU ^°^

Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri, kalo ada kesamaan alur, nama tokoh,tempat dan cerita adalah ketidaksengajaan.

IG. Writtenbee2

Happy reading


.

.

.

Ketiga gadis itu, berjalan memasuki kawasan pantai asuhan, terlihat sangat sepi. Mereka memandang sekitar mencari anak-anak yang biasanya bermain.

"Kita ngak salah panti kan Dib?" tanya Zeva sambil melirik panti yang sangat sepi.

"Bener, ini pantinya Ze" balas Adiba yang terlihat bingung.

"Kok sepi banget ya" sambung Cika.

"Ngak tau Cik, gimana kita langsung keruang pengurus aja gimana" ajak Adiba.

"Boleh tuh langsung aja keruang pengurus" balas Cika dan Nazeva.

Ketiga gadis itu berjalan menuju ruangan pengurus panti asuhan, setelah sampai Adiba mengetuk pintu tersebut, menunggu sang pemilik membukanya.

"Assalamualaikum,bu," ucap Adiba sambil menyalami perempuan yang membuka pintu.

Cika dan Zeva pun melakukan hal yang sama.

Pemilik panti itu tersenyum "waalaikumsalam,mba Diba."

"Kenapa ini sangat sepi Bu?"tanya Cika yang penasaran.

"Masuk dulu ya, nanti di dalam ibu jelaskan," ucap ibu panti sambil mengizinkan ketiga gadis itu masuk.

Ibu panti juga menyiapkan minuman kepada tiga gadis itu, beliau duduk di kursi menatap ketiga gadis itu sambil menghela nafas.

"Jadi begini, anak anak ibu titipkan di panti sebelah nak,karena panti ini akan di tutup. Karena kami sudah tidak ada donatur," ucap ibu panti dengan sedih.

"Ya Allah bu, kenapa ibu tidak berbicara kepada Adiba" balas Adiba menggenggam tangan ibu panti.

"Ibu malu nak, mba Adiba sudah banyak membantu panti ini," ucap ibu panti sambil menangis.

"Hm jadi gini bu, gimana buat brosur aja. Nanti kami bantu menyebarkan" saran Cika. Ibu panti menatap ke arah Cika dan tersenyum.

"Sudah kami lakukan nak, tapi tidak ada yang ingin membantu"

"Hm.. boleh saya minta brosur nya bu?" Tanya Zeva yang sedari tadi hanya terdiam.

Cika dan Adiba menatap Nazeva tersenyum, mereka tau gadis itu akan melakukan apapun untuk kebaikan. Ibu panti menganggukan dan berjalan mengambil brosur lalu memberikan kepada Nazeva.

Nazeva memotret brosur dan kemudian menelpon seseorang "bisa kalian bantu?"

"Zev-" Tanya cika. Nazeva hanya mengangguk.

Adiba tersenyum "terimakasih."

"Bu, jika nanti ada yang mengirimkan barang atau pun email, harap ibu terima ya" ucap Nazeva.

"Alhamdulillah ya Allah, terimakasih banyak nak, sudah mau membantu kami,"ucap ibu panti memeluk Nazeva.

"Sama sama ibu, jika panti ini di tutup bagaimana dengan anak-anak. Saya juga udah meminta guru untuk mengajar anak anak di sini" balas Nazeva.

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang