G'R ~ 04

490 58 9
                                    



Happy reading

.

.

.

Gus Davi sedari tadi sibuk menelpon si Nazeva, telfonnya berdering tapi tidak di angkat sama sekali oleh gadis itu. Pandangannya tidak lepas dari ponsel yang menunjukkan nama Zeva yang berdering tanpa sedikitpun di angkat.
N

azella yang melihat kegelisahan sang suami pun datang menghampiri, lalu mengusap dada suaminya.


"Istighfar mas, mungkin adek sibuk."

Gus Davi menatap istrinya yang berada di pelukannya "Mass khawatir zel, Bima bilang kalo adek seperti menahan emosi. Terus tadi mas telfon rival. Katanya udah nganterin adek balik."

"Sabar dulu ya mas, coba zella telfon mama. Siapa tau Adek disana."

Nazella berjalan menuju meja, mengambil hpnya lalu menghubungi sang mama. Gus Davi terus melafazkan Hasma Allah untuk menenangkan dirinya walaupun mukanya masih terlihat khawatir.

Gus Davi sangat tau bahwa Nazeva merupakan anak yang tidak akan pernah berjauhan dari hpnya, makanya ketika ada yang menghubungi gadis itu akan segera mengangkat.

Tetapi malam ini,  telfon nya berdering tapi tidak diangkat sama sekali. Membuat gus Davi gusar.

Gus Davi sesayang itu kepada Nazeva, Karena dirinya anak tunggal dan menginginkan adik perempuan. Lalu Allah mengirimkan Nazeva menjadi adik iparnya. Entah amalan baik apa yang dia perbuat sampai Allah mengirimkan gadis baik hati itu menjadi adiknya.

"Mas.."

"Iya sayang ada apa"

Nazella menatap khawatir kearah Gus Davi, Gus Davi sadar dan detak jantungnya berdetak tidak karuan.

"Nazeva sedang berada di antara rombongannya, mama bilang dia pergi dengan terburu-buru."

"Astagfirullahal'adzim ya Allah lindungilah anak itu."

Nazella terus menenangkan suaminya itu, dirinya pun khawatir mendapatkan kabar tentang keberadaan adiknya itu.

" Ya Allah hamba mohon lindungi Zeva dan Oma ya Allah, semoga tidak terjadi hal yang tidak kami inginkan" 

~~~

"SIAL!!! BAGAIMANA KALIAN BISA KECOLONGAN!"

Nazeva membanting apapun yang berada di atas meja, terlihat Ia diliputi emosi ketika mendapatkan kabar bahwa ada seseorang yang telah berani menculik sang Oma.

Semua anak buahnya menunduk tegang keringat dingin mengalir tanpa izin di setia pelipis mereka, gertakan dibalut aura yang menyeramkan membuat mereka semua tidak berani memandang Nazeva yang berada di hadapan mereka,termasuk keempat gadis yang sangat mengetahui emosi Nazeva membuat mereka menunduk.

Nazeva menatap tajam mereka yang sedang menunduk. "JAWAB GUE, SIALAN!!!"

"Ka-kami terkecoh mereka meledakkan salah satu kilang kimia mu, lalu kami berusaha untuk menghambat pergerakan reaksi kimia dari kilangmu."

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang