Chp 09

477 38 7
                                    

TEMPAT TYPO 📝

BUAT READERS BARU, JANGAN LUPA BANTU LIKE,VOTE COMEN DAN IKUTIN AKUN NYA, BIAR ADA NOTIF DARI AKU ^°^

Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri, kalo ada kesamaan alur, nama tokoh,tempat dan cerita adalah ketidaksengajaan.

IG. Writtenbee2

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Gus Rafa mengenggam erat tangan istrinya yang masih memejamkan mata, air matanya tidak berhenti untuk terus mengalir. Gus Rafa tidak henti hentinya melafazkan Hasma Allah untuk menguatkan imamnya.

Nazeva terbaring lemah dengan selang infus yang berada di tangannya, ia sudah tidak sadar sejak 2 jam yang lalu. Semua orang saat ini sedang menunggu Nazeva untuk sadar tidak henti-hentinya Hasma Allah terus menggema di kamar Besar ini.

Umi Anna terus menyalahkan dirinya sendiri, mulutnya tidak berhenti melafazkan Hasma Allah dengan penuh penyesalan,jika saja dirinya tidak melupakan Nazeva mungkin gadis itu akan tertawa bahagia bersama mereka saat ini.

Habib Alfan yang baru saja kembali dari pondok,beliau meminta semua santri di pondok nya untuk mengirimkan doa kepada menantunya, padahal pagi tadi beliau masih melihat gadis itu meminta uang kepadanya dengan tatapan ceria, sekarang gadis  itu sedang tidak sadarkan diri.

Mama Bianca terus memperhatikan Nazeva,tidak ingin berpaling sedikit didalam hatinya penuh akan berharap gadis itu cepat sadar, bagaimana pun dirinya tau trauma gadis itu tidak sungguh parah. 

Zella duduk di samping umi Anna, Zella terus menguatkan wanita tua itu. Zella pun tidak bisa menyalahkan umi Anna bagaimana pun takdir Allah yang memutuskan.

Disaat seperti ini, terdengar deruman suara motor yang memasuki kawasan pondok, membuat Abi ziat  Gus Davi serta  habib Alfan berdiri. Mereka takut jika yang datang adalah orang jahat.

Perasan takut itu akhirnya memudar,ketika habib Alfan melihat seorang lelaki yang ia kenal bernama Zaki itu merupakan sahabat dari putranya, habib Alfan terus menatap Zaki yang turun diikuti keempat lelaki lain  berjalan menuju dirinya.

"Assalamualaikum ba," ucap Zaki sambil menyalim tangan Habib Alfan.

"Waalaikumsalam nak,ada apa?" Tanya Habib Alfan dengan menatap mereka semua.

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang