chp 15

165 17 8
                                    

Holla!!!kek biasa ya jangan lupa vote kalian
Jangan jadi pembaca gelap selalu
Sedih aing tuh :(

*



Nazeva menatap heran Gus Rafa yang berpakaian santai berjalan menuju nya, padangan Zeva tak lepas dari laki laki yang memakai kaos putih polos dan celana jins sedikit sobek itu.

"Astaga ini orang kalo begini, ngga ada muka bener kalo dia Gus. Tapi cakep sih"

"Mas mau kemana sih?"

"Mas ada keperluan sama Gus Davi, gapapa kan sayang kalo mas tinggal sebentar."

Nazeva hanya menganggukkan kepalanya "eh iya mas."

"Iya sayang, ada apa?"

"Zeva izin keluar ya sebentar,soalnya ada urusan mendadak sama yang lainnya."

Gus Rafa mengangkat alisnya sebelah "urusan salad mu yang tiba tiba banyak orderan itu?"

"Hm,,, iya hehe" Nazeva menggaruk kepalanya tidak gatal.

"Lagian ya mas,Zeva bingung kok bisa banyak yang order lagi padahal ya Zeva cuma iseng aja buatnya" imbuhnya sambil duduk di sebelah Gus Rafa.

"Itu namanya rezeki dari Allah sayang, kita ngga tau apa yang telah Allah persiapkan untuk kita. Kita sebagai umatnya hanya bisa menerima dengan ikhlas,baik itu jodoh rezeki maut ataupun kejutan yang tidak pernah kita duga" Gus Rafa mengelus kepala Nazeva yang duduk sambil menatapnya "dan juga sayang, berfikir baiklah kepada Allah maka Allah akan memudahkan segala urusanmu,ingat sayang jangan lupa sedekah juga karena 20% persen harta yang kita punya itu milik orang lain dan juga ada nazab nya,paham sayang"sambung Gus Rafa.

Nazeva segera mengangguk sambil tersenyum "ya Allah terimakasih telah memilihkan hamba pendamping yang selalu mengingat engkau."

"Ya sudah sayang mas berangkat dulu, assalamualaikum "

"Waalaikumsalam."

*****

Gus Davi memandang lelaki yang telah menyandang status iparnya itu heran, sedari awal mereka bertemu hanya terdiam sambil menjalankan mobilnya.

"Raf?ada apa?"

"Sarah" jawabnya singkat.

Gus Davi menghembuskan nafas sambil menyenderkan punggungnya di jok mobil "kenapa lagi?"

"Ya seperti yang kita tau, beribu cara akan dia lakukan untuk mendapatkan apapun yang dia mau."

"Ane ga yakin kalo cuma itu aja, ane rasa ente bisa mengurusnya. Jujur ada apa yang sebenarnya terjadi?" Gus Davi menatap Gus Rafa serius.

Gus Rafa melirik Gus Davi sebentar lalu kembali fokus memandang jalan "ini tentang kejadian 3 tahun lalu."

Gus Davi melotot mendengar ucapan sahabatnya,ia tau betul apa yang terjadi pada saat itu. Entah mengapa perasan yang selama ini mereka simpan dan Luka lama yang belum sepenuhnya mengering harus terbuka lagi.

"Ya Allah lindungilah kami semua dari hal yang sangat engkau benci."









****



Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang