G'R ~17

150 12 5
                                    

BUAT READERS BARU, JANGAN LUPA BANTU LIKE,VOTE KOMEN DAN IKUTIN AKUN NYA, BIAR ADA NOTIF DARI AKU

^°^

Nazeva menatap heran Cika,Adiba,Bima dan Aldi yang telah mendatangi kediamannya pagi ini, keempat remaja itu datang sambil membawa kantong berisi bahan yang tidak dirinya ketahui.

"Ada apa nih?'' ujarnya sambil duduk di samping Adiba.

Adiba,Cika dan Aldi dengan kompak menatap Bima, membiarkan lelaki tampan itu yang menjawab pertanyaan tujuan utama mereka berada di rumah mewah ini. Bima yang menjadi korban pun, menggaruk kepalanya tidak gatal menatap Nazeva sambil terkekeh. Merasa ada hal yang akan sangat merugikannya Nazeva menatap mereka garang. Adiba Cik dan Adit membuang muka ketika Nazev menatap mereka.

Bima menatap Nazeva panik "anu,santai dulu mukanya ze."

"Iya kita belom bilang kok,"ujar Cika di angguki yang lainnya.

"Ada apa?"

"Jadi gini ze, kemarin aku kan bawa salad yang dari kamu kerumah,dimakan itu sama mama"ujar Bima sambil menunduk.

Nazeva menatap bingung "lalu."

"Lalu mama minta buatin 1000 cup untuk besok acara arisan mama,"ujar Bima disambung kekehan.

"Lo gilaaaaaa"ujar Nazeva sambil melotot.

"Marahin aja udah marahin" sambung Cika.

Bima menatap Nazeva panik "jangan dong ze ini loh,udah aku bawain bahan bahan nya heheh."

"Lo bener bener ya bim"ujar Nazeva hampir meraup muka Bima.

Bima hanya terkekeh sedangkan keempat temannya hanya menatapnya sinis terlebih lagi Nazeva yang ingin menjitak kepala Bima dengan panci.

***

Gus Rafa berjalan masuk bersama guss Davi yang memiliki tatapan dingin dan aura yang tidak bersahabat. Gus Rafa yang merasakan sahabatnya masih menyimpan rasa kesal kepadanya hanya terdiam. Pandangan nya terjatuh kepada dua remaja laki laki yang sibuk menyusun cup yang telah tertempel cetakan stiker.

Gus Davi menatap mereka bingung begitu juga dengan Gus Rafa, keduanya yang awalnya terlihat tidak bersahabat. Lalu saling menatap satu sama lain, sedangkan kedua remaja lelaki itu sibuk dengan pekerjaan mereka tanpa menoleh sedikitpun.

"Assalamualaikum,"ujar Gus Rafa.

"Waalaikumsalam," balas keduanya kompak.

"Eh Abang,"sapa Bima akrab.

"Kalian ngapain disini?"

"Ini loh bang, ulah si Bima menyusahkan banget"sebelum Bima menjawab, Aldi lebih dahulu menyerobot.

Gus Rafa menoleh kearah Bima, sedangkan remaja itu hanya menggarukan kepalanya tidak gatal.

"Ada apa,"sambung Gus Davi.

"Nih hah," Aldi menunjuk Bima dengan gunting yang ia pegang "bisa bisanya nyokap nya minta buatin salad Ze 1000cup."

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang