chp 07

498 47 9
                                    

TEMPAT TYPO 📝

BUAT READERS BARU, JANGAN LUPA BANTU LIKE,VOTE COMEN DAN IKUTIN AKUN NYA, BIAR ADA NOTIF DARI AKU ^°^

Cerita ini murni dari pemikiran gue sendiri, kalo ada kesamaan alur, nama tokoh,tempat dan cerita adalah ketidaksengajaan.

IG. Writtenbee2

Happy reading

.

.

.


Gus Rafa berjalan dengan sedikit bergetar menatap Nazeva, gadis yang menggetarkan hatinya, kini telah sah menjadi istrinya itu.

Tangan begitu gemetar, meletakkan di atas kepala Nazeva, Gus Rafa membaca doa. Semua orang yang melihat itu menjadi terharu,apalagi tangan Gus Rafa yang masih bergetar.

Nazeva terus menggenggam erat tangan nya sendiri, mengaminkan doa doa yang di panjatkan lelaki di depannya yang telah sah menjadi suaminya.

Gus Rafa membuka matanya,memegang kepala Nazeva membawanya mendekat dan menciumnya dengan lembut, Nazeva terus memejamkan matanya. Menenangkan hatinya yang berdetak kencang.

Gus Rafa memberikan tangannya kepada Nazeva,gadis itu mengambil tangan Gus Rafa dengan gemetar, mencium tangan lelaki itu tanpa sadar air matanya mengalir.

Gus Rafa berjalan mendekati yang lain, Nazeva mengikuti dirinya dari belakang. Gus Rafa memeluk Abahnya. Habib Alfan menepuk pundak putra tunggalnya itu.

"Selamat berbahagia nak, ingat tugas dan tanggungjawab mu lebih besar setelah ini, bagaimana kau adalah nakoda untuk istrimu, jika engkau membawanya kearah baik,diaakan ikut baik. Tetapi jika engkau membawanya ke arah buruk, maka buruk juga dirinya. Jadilah suami dan ayah yang baik kedepannya nak, cuma ini yang bisa Abah berikan kepadamu,jadikan dirinya satu satunya istrimu"

Habib Alfan menyium kening sang putra, Gus Rafa mengangguk. Dalam hati beliau berjanji kepada Allah hanya Nazeva sebagai istrinya tidak ada yang lain.

Gus Rafa menggeserkan badannya, Nazeva menyalim tangan habib Alfan. Habib Alfan memeluk gadis yang diinginkan putra dan anaknya, beliau juga telah mengetahui siapa diri Nazeva.

"Nak jika rumah tangga kalian tertimpa masalah,jangan sekali sekali membiarkan orang mengetahuinya,cukup kalian berdua saja. Jika ada wanita yang meminta suamimu, jangan berikan masih banyak Sunnah Rasulullah untuk dilaksanakan kamu paham nak"

"Aku paham Abah sangat paham"

Nazeva memeluk habib Alfan seperti ayahnya sendiri, Gus Rafa mengelus punggung istrinya itu. Habib Alfan tersenyum.

Nazeva berdiri didepan Abi zait ia memeluk nya erat dan menangis "Abi, terimakasih terimakasih telah menempati janji Abi, terimakasih telah membimbing Zeva. Terimakasih Abi."

Abi ziat memeluk Zeva erat, memeluk putri yang selama ini dia jaga "tidak perlu terimakasih nak,kamu putri ku sudah menjadi kewajiban ku menjaga mu, bahagia lah nak jangan bersedih lagi.". Nazeva menganggukan memberikan Gus Rafa jalan.

"Nak, jika engkau tidak mencintai putriku lagi, cukup katakan kepada ku. Jangan engkau sakiti dirinya, aku akan membawanya kembali. Jangan biarkan dia menangis" Abi Zait memegang pundak Gus Rafa lalu memeluknya.

Gus Rafa memeluk Abi Zait "demi Allah bi, istriku baik di dunia dan di akhirat nanti hanya Nazeva bukan orang lain."

"Mama umi" Nazeva menangis memeluk kedua wanita itu.

Gus Rafa (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang