1

9.2K 431 7
                                    

Hai!

Itu sapaan pertama yang mungkin kalian ucapkan ketika menyapa seseorang.

Gue mau memperkenalkan diri gue.

Kenalin Gue Alvaro Fauziya A.

Umur Gue 22 tahun Mahasiswa tahun terakhir jurusan ekonomi.

Apakah kalian penasaran tentang Huruf A yang berada di akhiran nama gue?

Penasaran?!!

Oke gue jawab nih!

Itu Nama Marga Keluarga Gue, Kenapa harus Huruf A aja? Kenapa gak Di lengkapin aja?

Itu karena ya kalian pasti hafal entah karena untuk melindungi  anak itu dari musuh keluarga atau bahwa anak itu telah di buang dan tidak di anggap sebagai anggota keluarga hanya itu pilihan atas marga yang di jadikan inisial saja.

Dan ya, Gue adalah anak dari pilihan yang terakhir.

Anak terbuang dari keluarga Allen.

Seorang Alvaro

Yah dan itu gue.

gue menyayangi mereka, dan gak mungkin gue bisa benci mereka.

Gue gak sanggup buat melakukan hal itu.

Mereka keluarga Gue.

Orang-orang yang memiliki hubungan darah dengan gue di dunia ini.

Gak mungkin gue bisa benci  ke mereka sedang mereka adalah tempat gue untuk pulang.

Walaupun mereka gak ngakuin gue sebagai keluarga, dan malah ngangkat anak dari keluarga cabang sebagai anak bungsu mereka gue gak bisa benci gue udh terlanjur sayang ke mereka.

Bunda gue dulu juga ngajarin gue seperti itu.

Saat bunda gue masih ada, mereka sangat menyayangi gue.

Gue bagai permata di hati mereka.

Tapi itu dulu, saat bunda gue masih ada.

Sekarang kasih sayang itu telah pudar, tidak! Lebih tepat nya itu telah di transfer ke sosok lain yaitu anak angkat mereka yang berasal dari keluarga cabang.

Gue gak benci anak-anak itu, karena gue tahu mereka adalah anak yang baik.

Salah satunya sering bantu gue saat abang abang gue sendiri mukul gue saat gue bikin kesalahan.

Tapi sayangnya ternyata itu cuman ilusi indah sesaat.

Entah sejak kapan anak yang baik ke gue itu juga mulai berubah dan selalu ngejauhin gue.

Dia natap gue dengan mata seolah olah gue ini kotor, gue gak tahu apa yang salah.

Tapi Gue sadar gue mulai kehilangan hal-hal yang berharga menurut gue.

Sampai akhirnya gue tersadar.

Mereka bukan lagi keluarga yang menyayangi gue seperti dulu.

Ilusi bahwa mereka mungkin bakalan maafin gue hancur, ketika kenyataan pahit gue terima.

Mereka anggap gue pembunuh, pembawa sial atau apalah itu untuk melampiaskan kesedihan dan amarah mereka karena kehilangan sosok malaikat tak bersayap mereka.

Gue juga sedih.

Gue juga Marah dengan diri gue sendiri.

Kenapa!

Kenapa!

Kenapa!

Setelah kecelakaan hari itu, gak ada lagi suara lembut bunda yang biasanya membangunkanku,

the rebirth of an alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang