8

3.9K 399 17
                                    

Kenneth mendengar suara berat sang ayah, hanya diam.

Lalu, Kenneth menatap ke sosok sang ayah yang menghampiri ibu nya terlebih dahulu.

Lantas menarik lembut tangan sang ibu agar segera duduk di kursi ruang tamu keluarga nya.

Sementara, Gio dan Kenneth hanya memandang datar kebucinan sang ayah atau kakek kepada ibu atau sang nenek nya.

Setelah melihat itu, Gio Tiba-tiba juga merasa lelah setelah Berbincang  dengan pamannya yang keras kepala.

Ia pun mendudukan dirinya sendiri di  kursi sebentar, sebelum bersiap bertarung lagi dengan sang paman.

Dan Setelah nya Sosok lain datang, dan segera duduk di samping Gio.

"Kenneth, kau tidak mau duduk dulu?" Tanya sosok itu.

"Baik, Kak" Jawab Kenneth menangangguk patuh.

Kenneth yang diminta kakak perempuan nya untuk duduk pun mendudukan dirinya di kursi single.

"Jadi, ada apa ini?" Tanya Fania kakak dari Kenneth anak ketiga keluarga Winter To the Point.

Gio segera menatap ke arah Fania dengan mata yang membara, dan Fania yang di tatap segera menatap balik ke arah keponakan nya itu.

"Gio, apa kau bisa menjelaskan nya?" Tanya Fania Lembut.

Karena bisa Fania lihat, keponakan dan juga adiknya seperti membicarakan topik yang menyenangkan.

Membuatnya jadi ikut penasaran.

"Bisa, Ma" Jawab Gio yang memanggil fania dengan Sebutan Mama.

"Jadi, bla bla bla"

Setelah secara singkat Gio menjelaskan apa isi perdebatannya dengan Kenneth.

Adelia yang masih penasaran pun bertanya.

"Jadi, dimana kamu menemukan anak itu Ken?" Tanya adelia menatap Kenneth bertanya.

"Di sungai bu" Jawab Kenneth singkat tapi tetap tidak menjelaskan asal usul dari Alvaro anak yang mereka perdebatkan.

"Hah? Bagaimana bisa? Apakah dia mengalami kecelakaan?" Tanya adelia Prihatin.

"Hmm" Angguk Kenneth.

"Bagaimana bisa anak sekecil itu?..." Gumam Adelia rendah namun anggota keluarga yang duduk di Ruang Tamu memiliki pendengaran yang tajam jadi mereka semua dapat mendengar gumaman rendah milik adelia itu.

"Jadi, apakah paman yang menyelamatkannya?" Tanya Gio, dengan tatapan tidak percaya yang ia arahkan kepada Pamannya, Kenneth.

"Aku menyelamatkan nya" Jawab Kenneth menatap tidak suka pada Gio yang mengira dirinya telah berbohong.

"Benarkah itu? kenneth?" Tanya Fania, yang juga memiliki rasa tidak percaya bahwa adiknya akan menyelamatkan seseorang.

"Iya, Kak!" Tegas Kenneth yang merasa Dirinya di ragukan.

Padahal diirinya yakin bahwa ia bukan manusia yang tidak peduli dengan orang lain. Tapi, kenapa tatapan keluarga nya malah menampilkan hal yang sebaliknya.

'Aneh' Pikir Kenneth.

'Kalau anak itu yang sekarang memandangnya, pasti akan ada kepercayaan dan ketergantugan dalam bola mata jernih anak itu, kenapa kalian memandang ku secara aneh begitu'Lanjutnya kebingungan.

Tapi tetap tertutupi, oleh ekspresi datarnya.

"Apakah... Apakah kalian tidak percaya" Tanya Kenneth Ragu menatap mereka.

the rebirth of an alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang