20

1.6K 186 15
                                    

Preview

"Tidak, pasti ada sesuatu yang salah terjadi padanya. Tidak mungkin Alvaro tidak percaya kepadaku bahwa aku masih hidup,"ucap Ayundia menolak untuk disudutkan oleh Kenneth.

"Aku bisa membawanya kembali agar trauma itu menghilang!"Lantang Ayundia menatap Kenneth yang sudah menatapnya tajam.

"Lalu, jika yang terjadi sebaliknya? Apa yang akan kau lakukan? Nyonya Allen?"tanya Kenneth sambil memikirkan kemungkinan itu. Dilihat dari apa yang ia temukan sejak bersama dengan Alvaro. Hal-hal yang dapat memicu trauma nya sangat banyak.

🎀🎀🎀

Kata-kata itu terngiang-ngiang di telinga Ayundia. Wanita itu sekarang tengah duduk di kursi tunggu di depan ruangan Alvaro.

Setelah perkataan yang dikatakan oleh Kenneth, Ayundia memikirkan kembali situasi rumit yang dihadapinya.

Semua kejadian yang dialaminya terjadi begitu cepat.

Ayundia jelas hanya ingin menghabiskan Quality Time bersama Putra kecilnya dihari itu.

Pagi itu, seperti biasa Ayundia akan dengan lembut membangunkan putra bungsunya.

Menyiapkan sarapan dan menyuapi putra kecilnya itu, ditemani berbagai celotehan dari Anak manisnya.

Ayundia hanya melakukan keseharian nya yang biasa. Sampai suatu ide terlintas dalam benaknya. Ia ingin mengajak anaknya itu pergi berjalan-jalan ke pantai terdekat dari rumah mereka.

Tidak begitu jauh, hanya berjarak sekitar 4-5 kilometer dari rumahnya. Dan Ayundia sudah terbiasa menempuh perjalanan yang lebih jauh untuk ketempat kerjanya yang sekitar 7 kilometer dari rumah.

Hari itu, Ayundia mengajak putra bungsunya untuk pergi bersenang-senang. Perjalanan awalnya hanya biasa saja sampai kecelakaan itu terjadi.

Ayundia seperti merasa senam jantung ketika mobilnya terbalik-balik berulang kali dengan Anaknya yang memeluk erat dirinya agar dirinya terlindungi.

Ayundia kehilangan kesadaran nya setelah berulang kali mobil miliknya berputar. Dan akhirnya mendarat di dasar jurang.

Dan hal pertama yang dilihatnya, adalah keluarga nya. Tapi, perasaan panik memenuhi hatinya. Ia merasa ada yang kurang dan benar saja. Putra kecilnya anak bungsunya yang sangat ia sayangi, tidak berada disisinya.

Anaknya hilang, terhanyut aliran  sungai setelah mengeluarkan mereka berdua dari mobil yang bisa meledak kapan saja.

Pencarian selama tiga hari dilakukan, dan akhirnya menemukan titik terang tentang keberadaan sang anak.

Tapi, semuanya berubah dalam satu malam. Ayundia merasa telah kehilangan anaknya yang manis dan polos.

Anak di dalam ruangan itu, sekarang hanya memiliki trauma tanpa senyuman ceria yang biasanya terpatri di lekukan bibirnya.

Karena kecelakaan hari itu, Ayundia kehilangan sosok malaikat kecil yang dimilikinya.

Seharusnya hari itu, ia tidak usah berpikir untuk keluar dari rumah. Jika saja ia tidak keluar kejadian hari ini tak akan terjadi.

Ayundia sadar bahwa kecelakaan hari itu bukan hanya kecelakaan yang kebetulan saja, melainkan memang direncanakan.

Ayundia, merasa hatinya tercabik-cabik setelah mengetahui keadaan sang Putra.

Perkataan putranya, mengindikasikan sesuatu yang akan terjadi jika Ayundia tidak selamat saat itu.

Dan ia akui jika saja saat itu ia tidak terselamatkan, tujuan orang itu untuk menghancurkan rumahnya akan tercapai.

the rebirth of an alvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang