Richard terduduk lesu di ruangan kerja miliknya.
Setelah kemarin istrinya bangun dan dinyatakan baik-baik saja.
Mereka langsung saja pulang ke rumah agar istrinya bisa beristirahat
di rumah saja.Tapi, Suasana di rumah itu begitu suram tanpa tanda tanda kehidupan dan kehangatan yang biasa nya ada.
Istrinya pun memilih berpisah kamar dengannya dan menempati salah satu kamar anaknya yang saat ini tengah ia cari.
Istrinya begitu kecewa dan cemas karena tidak mendapatkan kabar tentang buah hati mereka.
Richard juga tahu bahwa istrinya bukan hanya kecewa terhadap dirinya, tapi Ayundia lebih kecewa terhadap dirinya sendiri.
Richard hanya bisa membiarkan nya sendiri dulu untuk sementara waktu.
Sebagai seorang suami dan seorang ayah, ia benar benar merasa lemah dan tak berdaya karena dia tidak bisa menjangkau sang anak dan tidak dapat menghibur sang istri.
Walaupun begitu Richard berusaha mengerti dan intropeksi diri tentang kekurangan miliknya, dan memberikan Istrinya itu waktu agar ketenangan nya bisa kembali.
Dan selagi itu terjadi, Richard harus berusaha keras mencari buah hatinya itu agar segera di temukan.
Selagi pencarian dilakukan, Richard benar benar sangat berharap bahwa putra kecilnya itu dapat di temukan dalam keadaan hidup.
Hati Richard terasa berdenyut sakit ketika membayangkan keadaan putra kecilnya yang saat ini tidak di ketahui keberadaannya.
Apakah sekarang anak itu baik baik saja?
Akan kah ada seseorang yang membantu anaknya saat ini?
Apakah anak nya itu terluka?
Dan apakah anak nya kini sedang menangis mencari dirinya dan juga keluarga nya yang lain?
Beribu-ribu pertanyaan terbesit dalam benaknya Richard yang sangat mengkhawatirkan keadaan anak bungsunya itu.
Dia benar-benar khawatir pada anaknya, tanpa ada kepura-puraan ataupun sandiwara di dalamnya.
Dalam lubuk hati terdalamnya, Richard memang benar benar menyayangi sang buah hati.
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu itu begitu ringan namun terasa familiar karena Richard sudah mendengarnya beberapa jam terakhir ini.
***
"Masuk" Suara Serak Richard terdengar dari balik pintu membuat seorang Remaja laki-laki dengan ekspresi dingin di wajahnya masuk tanpa berbasa-basi.
Wajah remaja laki-laki itu persis sama seperti Richard, namun dengan versi yang jauh lebih muda dan masih terasa hijau.
Namun, hal itu tidak menampik bahwa aura yang remaja itu keluarkan benar benar sama seperti sang ayah.
Reynand memasuki Ruangan Kerja milik Daddy nya itu.
Dan menerima tatapan suram dari mata gelap sang ayah yang terlihat agak kelelahan, namun tujuan Reynand kesini bukan karena khawatir pada kondisi sang ayah.
Tapi dia disini karena ingin mendapat kan kabar tentang adik kecilnya.
Tatapan Reynand dan Richard beradu.
Sampai...
"Ada apa?" Richard bertanya dengan gerakan tangan yang disilangkan di dada sambil bersandar di kursi kebesaran miliknya, menatap rendah sang anak sulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
the rebirth of an alvaro
FantasyIni kisah tentang Alvaro. Seseorang dari masa depan yang kembali ke masa lalu. Namun dirinya tidak memiliki ingatan masa depannya. Apakah dirinya yang telah kembali tapi tidak mengingat ingatan masa depannya. Dapat merubah ending hidupnya?