Alvaro mendongak kan kepalanya ke arah jendela.
Tepat di depan tempat mereka berhenti, terdapat sebuah bangunan bertingkat 3 yang terlihat terawat dan penuh dengan tanaman atau bunga bunga indah yang menghiasinya dengan suasana nya yang nyaman dan damai.
Di depan bangunan itu juga ada Tulisan batu berupa.
"Panti Anak dan Lansia"
Alvaro dapat melihat beberapa anak kecil yang mungkin seusia dirinya ataupun lebih tua darinya sedang bermain dan belajar di taman depan Panti.
Ada juga beberapa orang tua lansia yang duduk dan berjalan jalan ditaman tersebut sambil bermain dengan anak-anak itu.
Sungguh suasana yang harmonis dan Juga Hangat.
"Turun"
Alvaro mengangguk, lantas segera menyusul Kenneth yang telah membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil.
Setelah keluar, Kenneth tanpa basa basi segera mengandeng lembut tangan kecil alvaro menuju satu wanita berusia 38 tahun yang sedang berbincang bincang dengan beberapa lansia.
Kedatangan nya membuat Wanita itu tersenyum sumringah, begitu pun beberapa Lansia yang menyapa Kenneth dengan senyuman.
"Bibi"
Panggil Kenneth saat dirinya sudah berada di dekat Wanita yang dirinya panggil bibi dan para lansia.
Wanita yang di panggil bibi itu pun segera memeluk erat Kenneth, yang di balas kaku oleh si empunya.
Sementara alvaro, hanya menatap bingung interaksi kedua orang tua di hadapannya.
Sedangkan para lansia segera saja mendeteksi keberadaan anak kecil imut yang dibawa oleh Kenneth.
Tentu saja mereka tidak melewatkan kesempatan ini, saat kenneth masih di sibukan dengan pelukan sang bibi dan mereka segera mengerubuni alvaro.
"Hei, nak! Siapa namamu?" ucap Salah seorang Lansia wanita disana.
Wanita tua itu bertanya dengan wajah yang terlihat sangat penasaran, tanpa lupa juga senyuman menghiasi wajahnya saat dirinya bertanya kepada alvaro.
"Alvaro" Sahut Alvaro sambil menatap wanita tua itu, dan balas tersenyum juga.
Mendapat balasan dari alvaro, wanita tua itu sangat bersemangat dan segera memperkenalkan dirinya juga.
"Perkenalkan nama nenek Dinda kamu bisa panggil Saya Nenek Dinda"
Alvaro mengangguk,
"Halo, Nenek Dinda" Ucap alvaro merasa baik tentang nenek dinda.
"Dinda kau... Selalu saja tancap gas ketika melihat anak anak yang imut" Omel Wanita Tua lainnya yang terlihat galak. Namun tak bisa dipungkiri bahwa wanita tua itu masih lah terlihat cantik di usianya yang sudah tua.
"Syifa... Kau harusnya mengerti hati wanita tua ini tidak kuat ketika melihat sesuatu yang sangat imut" Jawab Nenek Dinda alay.
Wanita tua yang bernama syifa itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sifat teman atau saudara iparnya itu.
Sementara alvaro dengan tenang tetap memperhatikan sekeliling.
Mata yang besar menampilkan sorot mata yang penasaran, sampai matanya pun menangkap Sorot mata dari salah satu anak anak di tempat bernama Panti itu.
Anak kecil itu jauh lebih besar dari alvaro tapi alvaro yakin anak itu tidak terlalu jauh perbedaan umurnya dengannya.
Anak itu menatap langsung mata alvaro tidak seperti anak pada umumnya yang selalu mengalihkan pandangan mata ketika tahu bahwa dirinya ditatap balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
the rebirth of an alvaro
FantasyIni kisah tentang Alvaro. Seseorang dari masa depan yang kembali ke masa lalu. Namun dirinya tidak memiliki ingatan masa depannya. Apakah dirinya yang telah kembali tapi tidak mengingat ingatan masa depannya. Dapat merubah ending hidupnya?