10. Mini Dress🔞

1.7K 165 75
                                    

Rio berbaring diatas sofa rumah nya, sambil merokok dan meneguk soju ditangan kiri nya, sejak semalam ia tak bisa tidur, setelah mengamuk sang ayah yang memotong ucapan dongsaeng nya.

Tok. . . Tok. . .

Rose mengetuk pintu rumah Rio, tapi pemuda itu tak membuka kan nya.

Ceklek

Rose membuka nya sendiri, lalu masuk, Rio mengangkat kepalanya memastikan siapa yang berani memasuki rumah tanpa sepertujuan nya.

"Rose" kaget Rio mendapati Rose datang dengan dress sedikit terbuka, ia langsung terduduk.

"Rose" kaget Rio mendapati Rose datang dengan dress sedikit terbuka, ia langsung terduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Darimana?" Tanya Rio, yang disapa tersenyum manis.

"Tadi nya aku mau jalan-jalan, tapi aku bingung mau kemana, jadi kuputuskan untuk kemari saja" jawab Rose, ia menyusul Rio dan duduk di samping nya.

"Bagaimana acara makan malam nya?" Tanya Rose, ia menatap Rio.

"Andai tahu papa akan semenyebalkan itu semalam, aku lebih memilih untuk tak datang" cerita Rio sambil menghela nafas, ada guratan kekecewaan yang terlihat jelas di wajah Rio, ia lalu menceritakan kejadian semalam pada Rose, dan gadis itu mendengar dengan serius apa yang Rio katakan.

"Jangan sesali kedatangan oppa, karena jika oppa tidak hadir semalam, lalu siapa yang akan membela Yuna?" Hibur Rose.

"Kamu benar" balas Rio, punggung tangan kiri Rio mengusap paha kanan Rose yang terekspose karena mini dress nya, gadis itu langsung merasakan desiran aneh, ia menatap tangan nakal Rio dan tak berusaha untuk menampik nya, sang pemuda mengalihkan tatapan nya pada Rose, begitu juga dengan sang gadis, kedua nya saling bertatapan dan menginginkan satu sama lain.

Tak menunggu lama, Rio langsung menyerang bibir Rose, kedua nya saling berciuman panas, tangan Rose tak bisa diam, ia menarik kaos Rio untuk dilepas nya, dan Rio langsung menggendong tubuh Rose naik ke kamar nya, masih sambil berciuman.

Sebelum membaringkan Rose diatas ranjang, Rio membuka resliting dari mini dress yang Rose kenakan, dan menelanjangi tubuh nya, tak mau kalah, Rose pun juga membantu Rio membuka celana panjang dan cd nya, nafsu sudah di ubun-ubun, kedua nya tak sal...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum membaringkan Rose diatas ranjang, Rio membuka resliting dari mini dress yang Rose kenakan, dan menelanjangi tubuh nya, tak mau kalah, Rose pun juga membantu Rio membuka celana panjang dan cd nya, nafsu sudah di ubun-ubun, kedua nya tak saling malu lagi dengan tubuh polos mereka.

Rio mencumbu leher dan dada Rose dengan mulut serta lidah nakal nya yang hangat.

"Oppa. . ." Erang Rose gelisah, tangan kiri nya memeluk leher Rio, tangan kanan nya menjambak rambut belakang Rio, tubuh Rose terjengkit saat tangan kanan Rio masuk ke dalam vagina nya, guna memeriksa apakah sudah siap untuk ia setubuhi.

Rio menuntun penis nya dengan tangan kiri, untuk ia masukan ke dalam vagina Rose, nafsu telah menguasai akal sehat mereka, hingga rasa nikmat lah yang menjadi tujuan kedua nya.

Bless

Sret

"Oppaaaa. . . " teriak Rose kesakitan, tubuh nya terjengkit hingga dada nya membusung keatas.

"Setelah ini hanya akan ada rasa nikmat nanti nya" bisik Rio dengan nafas memburu, ia mencumbu puting kanan Rose yang tepat berada di depan wajah nya, kedua mata Rose terpejam rapat, paha nya terbuka kian lebar, Rio mulai menggerakan pinggul nya maju mundur.

"Aaaakkkhhh. . . Oppa. . ." Desah Rose, sesekali ia menggigit bibir bawah nya sendiri, kedua tangan nya meremas seprei, Rio bertumpu dengan kedua tangan nya, menatap wajah sexy Rose yang tengah ia setubuhi sekarang.

"Aaakkkhh. . . Aakkhh. . . Rosie. . ." Erang Rio nikmat, peluh kedua nya bercucuran, tangan Rose memeluk leher Rio, ia mulai berani menatap pria yang tengah menindihnya itu.

"Yaa di situ oppa. . . Aaakkhhh. . ." Wajah Rose sayu, ia mulai menikmati pergumulan nya dengan Rio, meski awal nya ia merasakan nyeri luar biasa, tapi kini sudah berganti menjadi rasa nikmat, antara gatal dan hasrat ingin buang air kecil, tapi enggan untuk melepaskan nya, karena sensasi nya yang bercampur menimbulkan rasa nikmat yang sulit untuk dikatakan.

"Aaaaaakkkkhhhh. . . Oppaaa. . ." Rose sudah tak kuat untuk menahan pelepasan nya

"RIO. . . " Teriak Rose kala ia mendapatkan orgasme nya, desahan manja dan ekspresi wajah nya membuat Rio kian terangsang, tubuh nya membeku untuk beberapa detik.

"Rose. . ." Rio juga hampir menyemburkan sperma nya, gerakan pinggulnya ia percepat, Rose menatap nya dari bawah, sesekali ia menggigit bibir bawah nya sendiri menikmati goyangan Rio.

"Aaaarrrggghhh. . ." Rio menyemburkan sperma nya, sambil ia hentak-hentakan pinggul nya menghujamkan penis nya ke dalam vagina Rose, nafas Rio naik turun, terengah-engah, kedua nya saling berbagi senyum kepuasan, masih dengan posisi Rio menindih tubuh Rose, gadis itu meremas rambut belakang Rio, melirik bibir nya sebelum mengecup dan melumat nya.

"I like it" ucap Rose setelah puas mencium bibir Rio.

"Mau lagi?" Tanya Rio menggoda, Rose mengangguk malu-malu.

"Sudah tak sakit lagi?"

"Sedikit, aku bisa menahan nya" jawab Rose tersenyum nakal.

Mereka pun lanjut bercinta, Rose dan Rio masih lah sangat muda, yang penasaran akan hal-hal seperti ini, jadi ketika sudah merasakan kenikmatan nya, perbuatan itu akan mereka ulang-ulang sampai puas.

Tubuh Rio terkulai lemas, entah sudah berapa kali ia menyemburkan sperma nya ke dalam rahim Rose, hari sudah hampir gelap, sesiangan ini mereka hanya bercinta dan melewatkan jam makan nya.

"Besok adalah hari ulang tahun ku, temani aku pulang ya?" Pinta Rio, Rose kaget.

"Berarti kado mu datang lebih cepat oppa" jawab nya, Rio tertawa kecil.

"Ya, kado spesial yang hanya bisa aku dapatkan sekali dalam seumur hidup" Rio kembali menindih tubuh Rose, bukan untuk bercinta, tapi hanya saling tersenyum dengan kening saling menempel.

"Kamu adalah gadis tercantik yang pernah aku temui" bisik Rio, Rose tak menjawab, hanya tersenyum dengan wajah merona merah.

#TBC

OdioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang