22. Menjemput Tahanan

661 141 31
                                    

Rio telah sampai di gedung Im Building, ia lalu memasuki lobby dan bertanya pada bagian resepsionis, seorang pria muda lalu menjemput Rio dan mengantarnya ke lantai atas.

"Silakan masuk, sebentar lagi sajangnim akan tiba"

"Ne, terima kasih" ucap Rio, ia menunggu panggilan, duduk dengan kaki terus bergoyang gelisah, gugup, semua jadi satu, tangan nya berubah dingin dan berkeringat, ia melirik sekitar dan ada beberapa orang yang semua membawa tas gambar, arti nya, bukan hanya Rio yang akan melakukan presentasi.

"Presentasi pertama mu?" Tanya orang disamping Rio.

"Ya begitu lah"

"Sebaiknya kamu batalkan saja"

"Kenapa?"

"Tuan Im adalah orang yang perfeksionis, aku yakin milik mu akan ditolak nanti"

"Hyung sudah pernah mengalami?" Rio balik bertanya

"Tiga kali di tolak, dua kali di terima, dan aku yakin hari ini akan menjadi ketiga kalinya milik ku di terima" balas orang itu percaya diri, Rio hanya manggut-manggut paham.

Rio semakin gelisah, karena hanya dia yang belum dipanggil, semua sudah masuk satu per satu, termasuk pria yang mengobrol dengan nya tadi.

"Kim Limario" ia terjengkit kaget.

"Ya?"

"Silakan masuk" Rio lalu memasuki ruang meeting, nampak lah pria dingin yang Rio yakini adalah Im Yoong, menatap nya tajam, jujur Rio gemetar.

"Silakan presentasikan sketsa mu" kata Yoong, Rio lalu mengeluarkan kertas gambar nya, dengan percaya diri, ia pun mulai memajang  nya di depan.

"Silakan presentasikan sketsa mu" kata Yoong, Rio lalu mengeluarkan kertas gambar nya, dengan percaya diri, ia pun mulai memajang  nya di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan menjelaskan setiap detail nya, Yoong dan yang lain memperhatikan dengan serius.

"Kenapa ukuran nya sangat kecil?" Tanya Yoong sambil berdiri dan menyilangkan tangan nya menatap Rio menunggu penjelasan.

"Tidak terlalu kecil tuan, karena rumah ini memiliki dua kamar tidur, di era sekarang, pasangan muda cenderung lebih memilih rumah yang sederhana dan tak terlalu besar, karena lebih praktis dalam merawat dan membersihkan nya, kita menyasar pada pasangan yang sama-sama sibuk, hingga tak memiliki banyak waktu untuk membersihkan rumah, jaman sekarang, orang tidak lagi tertarik dengan rumah besar" jawab Rio

"Keuntungan nya, kita bisa lebih banyak membangun rumah, saya yakin akan terjual lebih cepat, karena permintaan akan hunian baru kian banyak, rumah mewah hanya akan menyasar pada golongan-golongan tertentu, sedangkan kita juga harus memikirkan mereka yang bergaji lebih rendah" Yoong menegak kan tubuh nya, mengamati sketsa milik Rio dengan serius.

"Dari sekian banyak orang yang datang membawa sketsa masing-masing, semua nya memberikan gagasan dan ide yang sama, rumah besar dengan kolam renang dan parkiran yang luas, tak ada yang menarik, tapi sekarang aku sudah menemukan apa yang aku inginkan" ujar Yoong.

OdioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang