Chapter: 04

398 37 2
                                    

Udara panas sedang mendera bagian kota, matahari bersinar terik tepat di atas kepala. Jam menunjukan pukul 12 siang, Build merasakan perutnya berbunyi, rasa lapar mendera dirinya. Ingi sekali dia pergi saat itu juga untuk mencari sesuatu yang bisa mengisi perutnya, tapi Build sadar posisi nya saat ini sedang ada di Bandara. Dia menunggu seseorang untuk dijemput tentu saja.

Build kesal jika harus mengingat siapa orang yang membuat nya berada di sini, menahan lapar. Dia bahkan melewatkan sarapan pagi dan tentu saja makan siang yang seharusnya sudah dia lakukan sekarang jika saja Apo tidak menjerumuskannya pada tugas yang dia tangani saat ini.

Tugas ini seharusnya adalah tugas Apo untuk menjemput Artis yang perusahaan nya sewa sebagai model untuk promosi produk baru mereka. Artis asal Amerika yang berdarah Asia ini dipilih langsung oleh pemimpin perusahaan mereka atau yang biasa mereka sebut CEO, Pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Entah apa yang membuat produk mereka kali ini menjadi spesial hingga mengontrak Artis luar negeri hanya untuk sebuah produk minuman energi.

Build mendesah, tidak henti-hentinya mengutuk Apo yang sial nya melimpahkan tugas yang seharusnya mudah menjadi menjengkelkan seperti ini. Pagi ini Apo memutuskan tidak masuk kerja karena mengalami diare, hal itu tentu saja dilaporkan pada pemimpin Tim mereka, Job dan akhirnya pria itu malah mengalihkan tugas Apo pada dirinya. Mau tidak mau Build tidak bisa menolak jika itu perintah dari atasannya, jujur saja Build tidak ingin kehilangan pekerjaan nya hanya karena berani membantah meskipun terkadang dia mengeluh dengan pekerjaannya. Tapi dari pada harus menganggur, Build rela menahan lelahnya bekerja, dan akhirnya disinilah dia sekarang.

Tidak cukup hanya kesal dengan pengalihan tugas yang dia dapat, saat di Bandara dia kembali dibuat kesal karena mendapat kabar bahwa Pesawat yang ditumpangi Artis itu mengalami Delay, mengakibatkan Build yang telah menunggu sejak jam 8 menjadi sia-sia. Waktu tempuh 19 jam dari Amerika dengan waktu yang ditentukan pesawat akan tiba pada pukul 9 pagi, ternyata tertunda selama 4 jam dan Artis sialan itu bahkan tidak mengkonfirmasi pada perusahaan nya tentang penundaan waktu berangkat.

Build merasakan perih di perutnya, dia berani bertaruh bahwa maag nya kambuh saat ini. Ditilik nya jam di layar ponselnya masih menunjukkan pukul setengah 1 siang. Satu setengah jam lagi pesawat Artis itu baru akan tiba. Build memutuskan untuk pergi sebentar mencari kedai makan terdekat untuk sekedar mengisi perutnya.

Build memarkirkan mobilnya dipinggir jalan tepat di depan sebuah kedai yang menjual makanan berat. Dia akhirnya memesan semangkuk sup Tom Yam daging untuk mengganjal perut kosongnya, sengaja dia memilih makanan yang cepat saji agar lebih mudah dan mempersingkat waktu.

---

Asik dengan makanan nya, tiba-tiba ponsel Build berbunyi menampilkan nama Manajer Job di layarnya, dengan segera diangkatnya panggilan itu setelah bersusah payah menelan makanan didalam mulutnya.

"Build, kamu dimana?"

"Ya pak. Oh saya lagi makan?"

"Loh, kok kamu malah makan. Pesawat Artisnya sudah landing 15 menit yang lalu, Artisnya nelpon saya ngamuk-ngamuk karena nggak ada jemputan."

Mata Build membulat sempurna, terkejut. Apa dia sedang dipermainkan sekarang. Pagi tadi Job bahkan mengatakan pesawatnya akan tiba jam 2 sore tapi kenapa jam 1 sudah tiba.

"Tapi bapak bilang..."

"Aduhh, kamu gimana sih. Pokoknya kamu kesana sekarang, sebelum masalahnya makin rumit. Kamu kesana sekarang juga, saya nggak mau tau."

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang