Chapter: 13

371 40 7
                                    

Build memandang langit-langit kamarnya, berbaring sepanjang hari ditempat tidur miliknya. Sejak kepulangan mereka kembali ke ibu kota kemarin, Apo masih tidak mengizinkan nya untuk keluar apalagi bekerja. Bahkan Apo sendiri yang meminta waktu istirahat langsung kepada Mile untuk beberapa hari. Apo memutuskan untuk ikut tidak masuk bekerja hanya untuk mengurusi dirinya yang tentu saja sendirian di apartemen. Selain itu, dia juga malas untuk turun bekerja, dia butuh bersantai dan ini adalah kesempatannya.

Terdiam sepanjang hari di kamarnya membuat Build merasa bosan dan mau tidak mau kejadian beberapa hari saat di pantai terlintas di benaknya.

Build ingat saat itu dia tertidur di kamar mandi, dan saat dia terbangun dia sudah berada di tempat tidur dengan baju dan selimut hangat. Dia ingat saat itu tubuhnya terasa lemah dan kepalanya pusing. Dan saat dia bangun, hal pertama yang dia lihat adalah Apo yang tertidur di sampingnya, di sana juga ada Mile dan Job.

Sehari setelah itu mereka dan beberapa anggota yang masih tertinggal memutuskan untuk pulang. Shooting iklan telah selesai jadi mereka harus kembali. Namun tidak dengan dirinya, dia berusaha keras mengatakan pada Apo bahwa dia ingin tinggal untuk beberapa hari karena ingin mengunjungi bibi nya di kota itu, namun seberapa keras pun dia memohon Apo tetap tidak mengizinkannya tinggal.

Menurut adalah hal terbaik yang akhirnya dia pilih dari pada harus di seret oleh Apo.

Juga, sejak hari itu Build tidak pernah bertemu dengan Bible. Tidak ada orang yang membicarakan nya, dan tentu saja dia sendiri tidak berani menanyakan perihal pria itu pada siapapun terlebih Apo dan Mile, dia tidak ingin terlihat memperdulikan pria itu. Mereka tau bahwa dirinya hanya membenci Bible dan siapapun akan merasa aneh saat seseorang menayakan keberadaan orang yang bahkan tidak ingin dia dengar kabar nya.

Jadi Build memutuskan untuk menutup mulut dan tidak mengungkit sesuatu yang berhubungan dengan pria itu. Bukankah lebih baik jika dia tidak bertemu dengan pria itu lagi, jadi dia tidak harus mengingat kejadian itu lagi.

Suara ketukan dipintu membuat Build tersadar dari lamunannya, dia menoleh ke arah pintu kamar yang dibuka lalu kepala Apo menyembul dari balik pintu.

"Ada Jeff diluar, katanya mau jenguk lo. Gue suruh masuk aja, ya?" Build mengangguk.

Pintu tertutup untuk beberapa saat dan kembali diketuk. Saat daun pintu di buka kembali muncul lah Jeff dengan senyum manis wajahnya, di tangannya dia membawa nampan berisi semangkuk sup sayur dan air minum.

Jeff meletakkan nampan itu di ujung tempat tidur nya. Build segera duduk dan bersandar di headboard, bergerak sedikit saja membuat kepalanya terasa pusing. Suhu tubuhnta memang sudah stabil, tapi pusing dikepalanya seolah tidak mau pergi.

Build melempar senyum kepada Jeff yang kini duduk di hadapannya.

"Lo belum makan siang kan? Gue suapin, ya!"

Build menggeleng pelan, "Ga perlu Jeff. Gue bisa makan sendiri."

"Biar gue suapin, gue juga mau ngerawat elo."

"Tapi kan gue bisa makan sendiri."

"Tapi gue pengen suapin lo."

Build menghela nafas. "Serah lo deh."

Jeff tersenyum puas lalu menyendok sup, meniupnya terlebih dahulu sebelum menyodorkan padanya. Build memakan supnya lahap, dia lapar sekali.

Jeff tersenyum sambil menyeka sisa bubur di bibir Build, membuat Build merasa malu.

"Lo kenapa sih bisa pingsan di kamar mandi?" Tanya Jeff tiba-tiba.

Build menerima suapan kedua dari Jeff, mengunyahnya lalu menelan sebelum dia menjawab pertanyaan pria di hadapannya.

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang