Chapter: 15

371 34 2
                                    

Keempat anak manusia itu duduk saling berdampingan dengan suasana sunyi tanpa seorang pun yang berniat bersuara. Terlebih dengan Build yang sedari tadi hanya menundukkan kepala dalam-dalam, dia malas kalau harus melihat Bible dan Davikah di hadapannya, dia cemburu, dia kecewa bahkan sakit hati disaat yang bersamaan.

Jika bukan karena berusaha dipaksa oleh Davikah dan menjaga image nya di depan Jeff, dia tidak akan berada disini bersama sepasang kekasih yang sialnya salah satunya adalah mantannya.

"Jadi gue dengar lo kerja di perusahaannya Mile, ya?" Tanya Davikah memulai pembicaraan setelah beberapa menit saling menutup mulut.

Build mengangguk seadanya, bagaimana pun juga dia membenci wanita di hadapannya ini. Dia bahkan bisa melihat senyum menyeringai di wajah wanita itu.

"Sebagai apa?" Tanyanya lagi.

"Penanggung jawab Promosi dan Iklan." Jawab Build seadanya.

"Oh, cuma karyawan biasa."

Build mengerutkan alisnya, berusaha menyerap makna dari ucapan Davikah.

Wanita itu seolah-olah menganggap remeh posisi nya, lalu kenapa dengan posisinya, kenapa jika dia hanya karyawan biasa?

"Oh ya, gue dengar beberapa minggu lalu perusahaan kalian ngontrak Bible sebagai model iklannya. Gimana akting Bible?"

"Bagus."

Davikah mengangguk paham. "Tapi kemarin sempat ada insiden ya yang kaki nya Bible luka itu. Kata Bible lo juga yang temanin dia di kamarnya?"

Bible tampak menatap Davikah dengan tatapan yang sulit di artikan. Sementara Build mengepalkan kedua tangannya di bawah meja. Sekali lagi dia tidak mengerti apa yang wanita itu bicarakan. Build mengangguk.

"Makasih banyak ya udah mau ngerawat pacar gue."

Kepalan tangan Build mengendur, rasanya sakit sekali saat Davikah mengatakan itu. Build tidak tahu apa dia harus merasa bersalah karena telah tidur dengan Bible yang sekarang masihlah pacar Davikah atau senang karena hal itu sebagai aksi balas dendamnya karena telah merebut Bible darinya.

"Udah tugas gue kok." Jawab Build singkat.

"Iya tapi tetap aja gue harus berterima kasih sama lo." Wanita itu tersenyum anggun, "Oh ya, gimana kalau sebagai ucapan terima kasih gue, gue sama Bible ngajak lo sama teman lo makan siang, siang ini."

"Ngga usah!" Bukan Build yang menjawab melainkan Jeff yang entah sejak kapan sudah melepas penyamarannya. "Makasih buat tawaran lo, tapi gue sama Biu mau makan siang berdua doang."

Jeff tersenyum lebar lalu beranjak dari sana dengan sedikit menyeret Build agar menjauh dari sana.

Build menatap tangannya yang di gandeng Jeff, mungkinkah Jeff mengerti apa yang saat itu dia pikirkan. Dia memang ingin menolak ajakan Davikah tapi dia tidak tahu dengan alasan apa, dia terlalu lambat berpikir sehinggga mungkin saja Davikah dan Bible menyadari dia berbohong nantinya.

Mereka sampai di parkiran, Jeff membukakan pintu penumpang untuk Build agar dia bisa segera masuk, lalu segera berputar untuk menyusul Build yang saat ini sudah di dalam mobil.

Jeff duduk di kursi pengemudi, dia tidak segera menjalankan mobilnya, hanya berdiam seperti yang dilakukan Build. Bedanya Build terdiam dengan kepala tertunduk.

Jeff menatap Build, memperhatikan wajahnya dari samping, hidung kecilnya yang mancung selalu membuatnya gemas sendiri. Ingin rasanya dia mencubit hidung itu seandainya mereka tidak berada di situasi seperti saat ini.

"Lo yakin gamau cerita sama gue?"

Build diam, dia tahu apa yang dimaksud pria disampingnya itu.

"Oke, gue ga bakal maksa lo."

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang