Sudah hampir 15 menit Build menggedor pintu kamar Apo tapi pemilik kamar itu belum juga menyahuti panggilannya. Pintu kamar dikunci jadi dia tidak bisa masuk untuk menyiram pria jangkung itu dengan air es.
"Pooo! bangunnn! ntar kita telaattt!" teriak Build sambil memukul-mukul pintu kamar.
ceklekk...
Akhirnya pintu dibuka, menampilkan Apo dengan gaya berantakan dan mata bengkak.
Build ingin tertawa tapi juga merasa kasihan melihat kondisi Apo yang sepertinya habis menangis.
"Lo kenapa?" tanya Build kepo.
"Gue ngga masuk dulu hari ini."
"Terus gue ijinin lo apa? lagian lo kenapa sih?"
"Bodo amat, bilang aja gatau."
"Ya gue tanya dulu, lo habis nangis ya? berantem lagi sama Mile?"
Apo berdecak sambil berlalu ke arah dapur, Build menuntut dibelakang.
"Gausah lo nyebut-nyebut nama pak tua itu."
Build tersenyum lalu duduk di depan Apo yang sedang menenggak air es langsung di dalam botol.
"Gue tebak pasti karena lo cemburu lagi?"
Apo menatap Build sengit, "Gimana gue ngga cemburu kalo dia ciuman sama cowok lain?"
"Hah? Mile? cowok mana?"
"Tau, kata Bible itu mantan Mile."
"Emang lo ngeliat sendiri mereka ciuman?"
"Gue liat?!" Build tersenyum, dari raut wajah Apo, dia yakin pria itu sama sekali masih ragu dengan tuduhannya sendiri.
"Emang lo udah dengerin penjelasan Mile?"
"Ih mau dengerin apalagi."
"Ya dengerin lah, jangan main kabur-kabur aja."
"Gatau ah, intinya gue marah gue mau putus sama dia titik."
Build berdiri dari duduknya. "Yaudah, putus aja gapapa, abis itu Mile buat gue." godanya sambil berlalu pergi.
"Bangsat, lo langkahin dulu mayat gue." teriak Apo sambil mengacungkan jari tengahnya.
Build tau semarah apapun sahabatnya itu dan seberapa kalipun dia mengatakan ingin mengakhiri hubungan dengan Mile tapi Build yakin tidak ada satupun kata-katanya yang benar-benar terjadi. Build tau bagaimana hubungan mereka dan bagaimana perasaan mereka satu sama lain.
Jika boleh memilih percaya, Build lebih percaya Apo yang berselingkuh dibandingkan Mile. Dia tau bagaimana pria itu benar-benar menjadi budak cinta untuk Apo. Jika mencintai Apo harus mempertaruhkan nyawanya sendiri mungkin Mile sanggup mengorbankan nyawanya hanya untuk makhluk tengil seperti Apo.
Build tersenyum sendiri mengingat bagaimana wajah Apo setelah digodanya, membuat dia yakin setinggi apapun badai yang menerpa hubungan mereka, Mile adalah orang yang paling terluka oleh badai itu hanya untuk melindungi Apo.
Hubungan mereka membuat Build semakin iri dengan sahabatnya itu. Apo benar-benar sudah menemukan rumah nyaman dan terakhirnya. Berbeda dengan dirinya, siapa yang sudi menampung dirinya di dalam rumah yang seperti itu. Selama ini yang dia dapatkan hanyalah orang-orang yang ingin memilikinya namun tidak benar-benar menjadikan dirinya pemilik rumah.
Build tersenyum miris memikirkan betapa dia tidak diinginkan. Berapa kali dia harus dicampakkan, bahkan Jeff saja tidak berani mejadikan dirinya pacar. Apa dia sesial itu sampai harus disia-siakan berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You
FanfictionBuild harus menerima takdirnya untuk bertemu dengan mantan pacar yang paling dia benci dalam sebuah project yang mengharuskan mereka berinteraksi secara langsung di dunia kerja. Bible, mantan pacar sekaligus kontraktor yang diam-diam menyimpan ceri...