Chapter: 18

543 44 1
                                    

Dentuman musik keras setia mengiringi para pengunjung Bar yang kini setengah sadar, berjoget meliukkan tubuh dibawah gemerlap lampu. Ruangan bernuansa biru itu tampak mengerikan sekaligus menyenangkan. Bau alkohol yang menyeruak menusuk indera pencium Build. Dia meraih salah satu gelas martini di atas meja. Saat ini dia tengah asik menikmati koktail di meja bartender sambil mengamati pemandangan dihadapannya.

Us sudah sejak setengah jam yang lalu bergabung di antara kerumunan orang-orang yang tengah menari. Dia bahkan berdiri dibatas panggung dan menirukan penari tiang. Baju crop top yang dikenakan nya memperlihatkan perut rata yang mengkilat karena keringat. Para pria hidung belang tampak berteriak memuja dari bawah panggung.

Build tersenyum tipis, meletakkan gelas yang sudah kosong, dia kembali meraih gelas berisi minuman soda. Pipi nya sudah cukup panas setelah menenggak bergelas-gelas alkohol. Minum sedikit lagi dia pasti sudah kehilangan kesadarannya.

"Gue ga nyangka Us segila itu." Apo yang sejak tadi duduk disebelah Build kini angkat bicara setelah dari tadi hanya memperhatikan pergerakan Us.

Build tertawa singkat. "Gue juga. Terakhir kali kita ketemu waktu SMA, kita ga pernah minum alkohol waktu itu."

Build menoleh ke arah Apo, wajah pria itu juga kini memerah, matanya sayu. Kali ini dia sedikit lebih sadar dibanding teman nya itu.

"Pantas Jj cemburu waktu Us dekat sama cowok." Build bergumam.

"Salah dia lah. Us kan udah bilang, Jj yang duluan godain cowok lain. Lagian mereka juga udah ga ada hubungan apa-apa."

"Kalo gue jadi Us, gue ga akan sehebat dia bisa bertahan sama Jj selama ini. Gue tau gimana brengsek nya cowok itu." Build menyesap minuman soda di gelas nya.

Apo terdengar tertawa remeh. "Terus gimana elo yang bisa masih cinta sama cowok brengsek kaya Bible."

"Siapa bilang?!" elak Build, dia menatap Apo tajam.

"Brengsekkk!"

Tiba-tiba terdebgar seruan ditengah kerumunan. Apo dan Build segera menoleh, di atas panggung Us bersama seorang pria asing. Musik masih berdentum tapi Us sudah berhenti berjoget, sebaliknya malah menatap pria dihadapan nya nyalang.

Plakkk...

Build kaget Us yang tiba-tiba menampar pria dihadapannya. Mereka berdua segera berlari menerobos kerumunan.

"Us!" panggil Build sedikit berteriak dari bawah.

"Gue udah bilang gue ga suka digituin." Seru Us lagi.

"Ga usah sok jual mahal. Kalo bukan murahan terus kenapa lo joget disini." Pria asing itu menatap perut Us yang kelihatan.

Build segera naik saat tangan pria itu membelai pinggang Us.

"Eh brengsek, lo gausah kurang ajar ya."

Bukan nya meminta maaf, pria itu malah menatap Build dengan seringaian. Build masih sepenuhnya sadar saat pria itu membelai lehernya.

"Mesum brengsek!" Build menampar wajah pria itu.

Wajahnya mengeras dia mengepal tinju nya lalu berbalik menampar wajah Build keras.

"Ga usah sok jual mahal. Teman lo yang godain gue dari tadi." Ujar pria itu mengaku yang jelas Build tidak percaya.

Apo yang menyaksikan pertengkaran dihadapan nya panik. Dia tidak cukup sadar untuk membalas pria itu, kesadarannya hampir hilang, dia hanya mampu menelpon Mile agar datang sebelum sesuatu yang lebih parah terjadi.

Dia naik ke atas panggung lalu menyeret Us dan Build turun dari sana. Namun Build menolak, dia masih setia berdebat dengan pria itu, akhirnya dia hanya menyeret Us yang sudah mabuk sepenuhnya terlebih dahulu untuk di bawa duduk.

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang