"Astaga Biu, itu bukan Tuan Wichapas, lo dapat itu orang dari mana?" Gaya bicara Job langsung berubah, Build mengerutkan dahi nya. Apa dia salah orang?
Tiba-tiba perasaan aneh mendera Build, perasaannya tidak enak saat ini. Job tidak mungkin mengerjai dirinya, jika manajernya itu bilang pria dihadapannya ini bukan orang yang mereka maksud lalu siapa dia? dimana orang yang seharusnya dia jemput itu? apa dia telah salah mengira orang?
"Kalau bukan dia, lalu dimana artis nya?" Build berbicara pelan, mengabaikan ocehan Job di seberang telpon.
"Disini!" Build merasakan bahunya ditepuk dari arah belakang. Segera rasa takut berkecamuk dalam benaknya.
Benar dia telah salah mengira orang. Pria asing di hadapannya bukan orang yang dia maksud melainkan seseorang di belakangnya. Build memejamkan matanya menarik nafas dalam, dia memberanikan diri untuk memutar tubuhnya menghadap pria besar di belakangnya.
"BIBLE?!" Pekik Build tidak tahu malu, matanya terbelalak sempurna mendapati pria besar yang berdiri dibelakangnya.
Pria dengan Mantel berwarna hitam celana Jeans hitam dengan sepatu pantofel yang mengkilat, wajahnya dihiasi kacamata hitam yang menutupi bagian mata. Meski dengan kacamata itu, Build tahu benar pria dihadapannya bernama Bible.
---
Build duduk diam dengan kepala tertunduk di ruang rapat. Disebelahnya ada Bible pria yang dia jemput siang tadi. Ada Mile, Pemimpin perusahaan yang tengah berbicara diruangan itu.
Meski dirinya berada diruangan namun pikiran Build melayang entah kemana. Hari ini adalah hari paling sial yang pernah ada, mulai dari pengalihan tugas, keterlambatan pesawat, salah mengira orang dan puncaknya adalah bertemu Bible bahkan akan bekerja bersama pria itu untuk beberapa minggu kedepan, sial sekali.
Build melirik pria di sampingnya, dia terlihat fokus memperhatikan setiap kata yang keluar dari mulut Mile. Build berdecak kesal lalu berubah meringis, dia sibuk memikirkan bagaimana nanti nasibnya saat bekerja bersama orang yang paling dia benci selama beberapa minggu. Bahkan dengan menatap wajah yang sialnya tampan itu saja sudah membuat darahnya naik ke ubun-ubun, apalagi jika berinteraksi dengan pria itu.
Namun hal yang masih tidak bisa Build percaya adalah, bagaiman mungkin pria brengsek itu menjadi artis sekarang. Build tahu keluarga Bible sangat kaya, bahkan setelah lulus SMA dia mendengar kabar Bible melanjutkan perguruan tinggi di luar negeri dan setelah itu dia tidak pernah mendengar kabar lagi setelahnya.
Bukan tanpa alasan kenapa Build sangat membenci Bible, hal itu bermula ketika hubungan mereka putus setelah lulus SMA. Setelah menjalani hubungan selama 6 tahun akhirnya Bible menunjukkan sisi buruknya, tepat saat hari kelulusan Bible mengajaknya putus dan mengatakan bahwa dia sudah bosan berhubungan dengan nya, dia juga mengatakan bahwa Bible jelek dan sangat pendek dan lebih parahnya disaat itu juga Bible dengan santainya memperkenalkan pacar barunya pada dirinya.
Build masih ingat betul wajah wanita yang Bible kenalkan pada dirinya. Berpacaran lama dengan Bible membuat Build sangat patah hati dan membenci Bible setengah mati. Dia tidak bisa memaafkan pria itu.
"Build, Build kamu dengar saya? Build?"
"Hah?" Build mengangkat wajahnya kala mendengar seseorang memanggilnya berkali-kali. Sekarang semua mata yang ada di sana tertuju padanya, dia hanya tersenyum polos sambil menggaruk kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You
FanfictionBuild harus menerima takdirnya untuk bertemu dengan mantan pacar yang paling dia benci dalam sebuah project yang mengharuskan mereka berinteraksi secara langsung di dunia kerja. Bible, mantan pacar sekaligus kontraktor yang diam-diam menyimpan ceri...