"Fourth Gemini, dulu sebelum kalian lahir kita udah sepakat buat jodohin kalian, dan menurut kepercayaan janji yang diucapkan ketika perempuan hamil itu harus ditepati kalo ngga kita akan sial" ujar mamanya Fourth.
Pertemuan dua keluarga di rumah Fourth kini sedang berlangsung dengan maksud memberitahu anak-anak mereka mengenai kesepakatan atau janji yang sudah mereka katakan ketika Fourth dan Gemini masih di dalam kandungan.
uhuuk uhuuk
Gemini yang berada di sebelah Fourth langsung menyodorkan minum kepadanya namun Fourth lebih memilih mengambil minum sendiri.
"GAK BISA MA, FOURTH GAK MAU" tolak Fourth setelah dia minum dan menatap mamanya dengan tatapan serius.
"jangan terlalu terburu-buru sis, mereka masih sekolah" ujar mama Gemini, Dini.
"Din, kalo ngga dari sekarang susah nantinya makanya mulai sekarang kalian kenalan lebih jauh aja dulu ya" ujar Siska, mama Fourth kemudian Gemini mengangguk dengan sopan dan tersenyum ramah.
"yasudah, biarin Gemini sama Fourth aja yang lanjutin buat kedepannya. Sekarang kita lanjut makan aja" ucap Vins, papa Gemini.
"Ma, Fourth gak mau. Mau mama bujuk Fourth gimana pun caranya Fourth tetep nolak!" Ucap Fourth setelah Gemini dan orang tuanya pergi meninggalkan rumahnya.
"Fourth untuk kali ini mama gak bisa nurutin kemauan kamu, kamu mau ya dijodohin sama anaknya Tante Dini?" ucap mamanya masih membujuk Fourth.
Keluarga Fourth memanglah sudah tidak utuh lagi, ayahnya pergi meninggalkan mereka dan memilih pergi bersama wanita simpanannya. Setelah itu, Fourth pun tidak pernah lagi bertemu ataupun berkomunikasi dengan ayahnya sendiri.
Fourth langsung berlari ke kamar dan meninggalkan mamanya yang langsung menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Fourth yang kekanak- kanakan itu.
"Gem, papa udah ngurusin surat pindah kamu. Jadi nanti kamu bisa satu sekolah sama Fourth" ujar papanya yang tengah fokus menyetir.
"mama sama Tante Siska itu deket banget Fourth, sampe pas kita hamil pun kita buat janji itu. Setelah kalian lahir, mama dapet kabar kalo ayahnya Fourth selingkuh dan ninggalin mereka" jelas mamanya sambil bernostalgia kejadian bertahun tahun yang lalu.
"terus Tante Siska sama Fourth gimana ma?" tanya Gemini yang penasaran.
"mereka sempet tinggal di rumah neneknya, terus mama bilang sama papa kamu buat hubungi Tante Siska dan kita buka usaha bareng sampe sekarang" sambung mamanya menjelaskan sampai Gemini mengangguk paham.
Usaha makanan yang dilakukan mamanya dan mama Fourth kini membuahkan hasil sebab restoran yang mereka buka pun sudah bersabang sampai ke luar kota bahkan sudah merencanakan untuk membuka cabang di luar negeri.
"makanya kamu tolong jagain Fourth, dia anak yang ceria, mama kasian sama dia dari kecil dia gak pernah ketemu sama ayahnya, dia pasti pengen dapet kasih sayang dari seorang ayah, ya kan pah?" ujar mamanya yang merasa iba kepada Fourth.
Sepanjang jalan Gemini mencerna setiap obrolan mengenai Fourth dari mama dan papanya. Dia membayangkan jika dia berada di posisi Fourth pasti akan sedih karena tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah. Gemini merasa beruntung karena memiliki keluarga yang utuh dan sayang kepadanya ditambah dia merupakan anak satu-satunya.
"besok ajak Fourth ngobrol Gem, kenalan biar deket" ucap mamanya kemudian Gemini mengangguk.
Rasanya susah ketika dia harus menolak perjodohan itu, Gemini menuruti apa yang diinginkan mamanya untuk menerima keputusan tersebut. Gemini sangat menyayangi kedua orang tuanya dan dia tidak ingin membuat mereka kecewa hanya karena dia menolak perjodohan dengan Fourth.
"Fourth sayang"
mamanya terus saja memanggil Fourth sambil mengetuk pintu kamarnya yang tertutup dan dikunci dari dalam oleh Fourth.
"batalin dulu perjodohan Fourth sama Gemini, baru Fourth buka kuncinya" teriak Fourth dari dalam kamar. Dia benar-benar tidak menginginkan perjodohan tersebut dan memilih mengurung dirinya di kamar.
"biarin mama masuk dulu, kita ngobrol dulu sebentar" ujar mamanya namun Fourth tidak mempercayai hal itu karena bagaimana pun juga mamanya tetap akan menjodohkannya dengan Gemini.
Suara kunci terbuka terdengar dan Fourth membiarkan mamanya masuk ke dalam kamarnya. Wajahnya masih terlihat kesal karena marah kepada mamanya.
"sayang, mama gak maksa kamu kok. Perjodohan itu terserah kamu, sekarang kamu fokus sekolah dulu ya, jangan terlalu mikirin hal itu" ucap mamanya setelah duduk di samping Fourth sambil mengelus rambut anaknya.
"mama janji kan batalin perjodohan itu?" tanya Fourth memastikan.
"mama gak bisa janji sama kamu, mama gak tau kedepannya seperti apa jadi sekarang jangan terlalu mikirin itu ya" ucap mamanya kemudian Fourth memeluk mamanya.
"udah malem, mending kamu tidur besok kan harus sekolah" sambung mamanya setelah melepaskan pelukan dengan Fourth.
"iya ma, good night and happy nice dream" ucap Fourt kemudian mengecup pipi mamanya dan berjalan menuju kasur untuk segera tidur.
Mamanya tersenyum setelah melihat Fourth yang sudah berbaring, dia berjalan mendekat ke arah Fourth dan menyelimutinya lalu mencium kening anaknya sebelum keluar dari kamar Fourth.
Fourth kembali membuka matanya ketika mamanya sudah pergi dari kamarnya. Fourth merogoh handphone di atas meja kemudian kembali memainkan game online di ponselnya sambil menunggu rasa kantuknya tiba.
°°°
°°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif | GeminiFourth✓
Fanfiction"Dalam waktu dekat ini gw akan buat lo jatuh cinta sama gw Fourth." ujar Gemini dengan percaya dirinya. "silahkan kalo bisa" jawab Fourth menantang. "dan kalo gw berhasil, lo harus ngelakuin apa yang gw mau" lanjut Gemini kemudian tersenyum. "deal...