23

3.1K 287 10
                                    

"papa gak bisa batalin perjanjian itu gem" ujar Vins kepada anaknya, Gemini.

Gemini dengan keberaniannya mengatakan bahwa dia tidak bisa menerima pertunangan itu. Dia tidak akan bertunangan dengan siapapun kecuali Fourth. Sekalipun itu semata-mata hanyalah bisnis yang diemban sang ayah namun dia berhak menolak.

"sampai kapanpun aku gak akan pernah mau pa sekalipun papa maksa aku" ucap Gemini kemudian dia langsung pergi ke kamarnya.

"pa, kita obrolin lagi aja gimana? kasian Gem" ujar dini sambil mengelus lengan suaminya. Dia tidak tega melihat anaknya seperti itu, dia tidak ingin anak satu-satunya yang ia miliki harus bersedih hanya karena masalah yang sebenarnya bisa di selesaikan tanpa perjanjian yang konyol.

Vins menghembuskan nafasnya pelan, dia mengerti namun jika Gemini tidak mau dia harus rela mengorbankan pekerjaannya dan membatalkan semua kontrak yang sudah disepakati.

Gemini mengambil ponselnya yang terus berdering sedari tadi, dia melihat layar ponselnya dengan sedikit terkejut karena 20 panggilan tak terjawab dari Fourth.

Dia panik dan langsung menelpon Fourth namun hasilnya nihil karena Fourth tidak mengangkat panggilan telponnya. Perasaannya tidak jelas dia langsung mengambil jaket, dompet dan tidak lupa kunci motornya kemudian menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa sambil memakai jaket.

Dia harus segera ke rumah Fourth karena mengingat bahwa mama fourth masih berada di luar kota. Dia takut jika terjadi apa-apa terhadap Fourth yang hanya sendirian di rumahnya.

"gem mau kemana sayang?" tanya mamanya yang hendak pergi ke dapur namun Gemini sama sekali tidak menjawab.

Dia melajukan motornya di atas kecepatan rata-rata, malam hari ini jalanan tidak begitu padat sehingga memudahkan dia untuk lebih cepat sampai ke rumah Fourth.

"Fourth" teriak Gemini ketika dia membuka pintu utama yang tidak dikunci namun semuanya gelap. Dia bahkan tidak bisa melihat apapun dan membuat Gemini semakin takut jika terjadi sesuatu kepada Fourth.

"Fourth kamu dimana" teriak nya lagi namun tidak ada sahutan.

Gemini mengambil ponsel dari saku celananya dan menghidupkan senter dengan tujuan untuk mencari saklar sehingga lampu yang ada di rumah Fourth menyala.

"happy birthday to you...

Betapa terkejutnya dia ketika menyalakan lampu karena Fourth berjalan dengan kue di tangannya bersama dengan satang dan juga Winny untuk memberinya kejutan ulang tahun.

Fourth berjalan mendekat sambil tersenyum dan menyodorkan kue yang sudah ia tancapkan lilin disana untuk Gemini tiup.

Gemini tersenyum lalu menutup matanya untuk berdoa kemudian meniup lilinnya. Tidak ada yang bisa ia katakan karena kejutan tersebut sudah cukup membuatnya bahagia.

"happy birthday bro" ucap satang kemudian merangkul Gemini dan mengajaknya berjalan ke ruang makan.

Fourth, winny dan juga satang menyiapkan berbagai makanan untuk mereka makan bersama.

"oh jadi gitu" ujar winny menyindir satang yang berjalan terlebih dahulu bersama Gemini meninggalkan dia dengan Fourth.

Fourth menggelengkan kepalanya kemudian merangkul Winny dan duduk di ruang makan bersama satang dan Gemini yang sudah lebih dulu disana.

"kamu nyiapin ini semua?" tanya Gemini kepada Fourth ketika dia melihat banyak makanan di meja makan.

"rencana ini gak akan berhasil kalo gak ada gw ma satang" timpal Winny sambil mengambil piring dan menyendokkan makanan.

"jadi lo sama satang apa?" tanya Fourth sedikit menggoda.

Winny langsung melihat ke arah satang yang tengah memperhatikannya kemudian melihat Fourth yang berada di depannya.

"g-gw sama dia?" tanya Winny sambil menunjuk dirinya dan satang.

"musuhan sampe akhir ya gak?" sambungnya kemudian merangkul satang yang berada di sebelahnya untuk menyembunyikan kecanggungannya.

Satang tidak merespon lalu tersenyum, Gemini menggelengkan kepalanya sebab memang benar satang dan Winny selalu saja bertengkar dengan tidak memperhatikan situasi dan kondisi.

Setelah mereka menghabiskan makannya, kini Gemini mengajar Fourth keluar untuk sekedar berbincang empat mata dengannya.

"bintangnya indah kan?" tanya Fourth ketika mereka berada di luar rumah Fourth dengan menengadah kan kepalanya ke atas untuk melihat bintang.

"tapi bintang di samping jauh lebih indah" jawab Gemini sambil melihat Fourth yang ada di sampingnya.

Fourth yang tidak sadar pun masih melihat ke atas dan tertawa kecil mendengar jawaban Gemini.

"mana ada bin...

Fourth terdiam tidak melanjutkan ucapannya ketika dia melihat ke arah Gemini yang tertangkap basah tengah memperhatikannya.

Dia sadar bintang yang dimaksud Gemini itu adalah dirinya sehingga dia diam tidak bisa mengatakan apa-apa.

"tahan posisinya" ujar Gemini kemudian mendekatkan wajahnya hendak mencium Fourth.

Fourth yang tau apa yang akan Gemini lakukan refleks memejamkan matanya namun dia sama sekali tidak merasakan ciuman Gemini.

"di rambutmu ada serangga" ujar Gemini kemudian menyingkirkan serangga tersebut di rambut Fourth membuatnya memejamkan matanya kesal dan memalingkan wajahnya dengan kasar.

Gemini tersenyum melihat Fourth yang sepertinya marah, dia langsung mendorong tubuh Fourth sampai dengan posisi berbaring di rumput. Gemini langsung mendekatkan wajahnya dan kali ini Fourth merasakan bibir Gemini yang menciumnya.

Tidak lama setelah itu Gemini langsung melepaskan ciumannya membuat Fourth kaget karena biasanya Gemini lama menciumnya.

Fourth berdecak lalu dengan geram langsung menarik leher Gemini dengan tangannya dan mencium bibir pria itu cukup lama.

"udah puas?" tanya Gemini setelah mereka melepaskan ciumannya dan kini Gemini ikut berbaring di sebelah Fourth.

"sebenernya belum" ujar Fourth kemudian duduk dan mengecup sekilas bibir Gemini sebelum dia berdiri meninggalkan Gemini lalu masuk ke dalam rumah.

Gemini yang kaget pun langsung tersenyum dan berlari mengejar Fourth Namun setelah memasuki rumah, Fourth menarik tangan Gemini dan mengisyaratkan Gemini untuk diam.

Mereka berjalan mengendap karena penasaran apa yang tengah dilakukan oleh satang dan Winny yang tengah duduk berdua di sofa.

Satang terlihat mendekatkan wajahnya ke arah Winny membuat Fourth yakin bahwa satang akan mencium sahabat nya tersebut.

"jangan satang, tahan" ucap satang dalam hati.

Namun nyatanya, dia hanya menyenderkan kepala di pundak Winny sambil kembali melihat siaran tv yang tengah mereka tonton.

Satang sama sekali tidak berani berbuat hal yang tidak mungkin bisa ia lakukan kepada Winny yang merupakan muridnya sendiri, walaupun umur mereka sama namun tetap saja dia tidak ingin melihat ibunda winny kecewa karena bagaimanapun juga dia harus memegang ucapannya kepada mamanya Winny untuk tetap membantu Winny dalam hal akademik saja.

Winny tersenyum dan kembali melihat layar tv sambil tersenyum yang tidak bisa di artikan dan membiarkan satang menyender di pundaknya.

"hampir aja padahal dikit lagi ya gem?" tanya Fourth sedikit berbisik karena takut terdengar oleh satang dan Winny.

"iya dikit lagi kayak gini" ucap Gemini kemudian mengecup pipi Fourth sebagai bentuk balasan Gemini terhadap Fourth.

"awas ya lu gem" ucap Fourth kemudian mengejar Gemini yang terlihat berlari memasuki kamarnya.

°°°
°°
°

Posesif | GeminiFourth✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang