Akhirnya kelulusan tinggal menghitung hari lagi, malam ini mamanya mengajak Fourth untuk makan malam di rumah Gemini dan dia sangat siap untuk hal itu. Bahkan mamanya sudah bosan menunggu Fourth memilih pakaian yang cocok untuk pergi ke rumah Gemini.
Dia yakin dengan penampilannya ini akan membuat Gemini terpana dan tidak dapat memalingkan tatapan darinya maka itu dia sengaja berpenampilan sedikit lebih berbeda dari biasanya yang hanya mengenakan celana pendek serta kaos dan kemeja yang ia jadikan outer.
"tumben rapih dari biasanya?" tanya Siska ketika dia melihat anaknya keluar dari kamar dan berjalan mendekat.
Fourth tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya kemudian berhenti di depan mamanya yang terus memperhatikannya.
"yaudah Fourth ganti baju lagi nih" timpal Fourth kemudian mamanya langsung menarik tangan dia dan menggelengkan kepalanya berisyarat bahwa dia tidak perlu mengganti pakaiannya.
Akhirnya Fourth dan Siska pun berangkat menuju rumah Gemini dengan mamanya yang menyetir sedangkan Fourth hanya duduk di kursi depan mobil.
"tadi mamanya gem bilang, dia ngundang beberapa rekan bisnis nya jadi kamu harus sopan ya jangan asal bicara" ujar Siska sambil melirik Fourth
Fourth mengangguk dan tidak berhenti senyum sepanjang jalan karena dia tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya, Gemini.
Akhirnya mereka tiba di rumah Gemini yang mana disana sudah terparkir beberapa mobil yang mungkin itu merupakan mobil dari rekan bisnis keluarga Gemini yang terlebih dahulu datang.
Fourth melihat oran tua Gemini tengah berbincang dengan kedua rekan bisnisnya, namun matanya menangkap seorang perempuan cantik yang duduk di tengah kedua rekan kerja keluarga Gemini tersebut.
"Gemini kok gak ada ma?" tanya Fourth sedikit berbisik kepada mamanya.
"disini" ujar seseorang yang menepuk pundak Fourth dari bekalang kemudian Siska melihat Gemini di belakangnya pun langsung tersenyum kepada Fourth dan berjalan bergabung dengan yang lainnya.
"ayo kesana" ucap Gemini kemudian mereka berdua kini duduk dengan posisi Gemini yang berada di tengah kedua orang tuanya sedangkan Fourth duduk di samping mamanya.
"ini Tania" ujar dini memperkenalkan perempuan cantik yang Fourth lihat.
Setelah mengenalkan Tania kepada dia dan mamanya, Fourth melihat bahwa perempuan itu dibalik kecantikannya juga terlihat ramah dan murah senyum.
Fourth pikir Tania adalah saudara Gemini namun setelah dia mendengarkan penjelasan dari dini, ternyata Tania merupakan anak dari rekan bisnis papanya Gemini.
"jadi bagaimana dengan rencana pertunangan Tania dan Gemini?" tanya laki-laki yang merupakan ayah dari Tania.
Fourth terbatuk-batuk karena kaget mendengarnya ketika dia sedang mengunyah makanan yang telah disiapkan.
Sebuah pedang tajam kini seperti menusuknya, sampai dia diam dengan air mata yang sudah ia tahan, bahkan untuk menelan Saliva saja terasa sulit karena dadanya sesak setelah mendengar hal tersebut.
"kami sudah berdiskusi dengan Gemini, setelah kelulusan nanti dan sebelum masuk perguruan tinggi pertunangan akan segera dilaksanakan" jawab Vins, ayah Gemini.
Gemini langsung melihat ke arah Fourth yang kaget mendengar semua itu namun dia tidak bisa berkata-kata. Fourth mengepalkan tangannya yang berada di atas meja yang langsung Siska tarik ke bawah dan digenggamnya tangan Fourth oleh mamanya.
Fourth dengan mata yang sudah berkaca-kaca melihat mamanya namun Siska menggelengkan kepalanya memberi kode agar Fourth diam dan berusaha untuk tidak menanggapi percakapan mereka.
"sambil menunggu acara pertunangan kalian alangkah lebih baiknya kalian perlu mengenal satu sama lain terlebih dahulu, ya gem?" timpal mama Tania kemudian Gemini dengan terpaksa harus menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"m-maaf, Fourth izin ke kamar mandi" ujar Fourth kemudian menepis pelan tangan mamanya dan pergi ke kamar mandi dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Fourth melihat ke arah cermin yang berada di kamar mandi dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.
"ma, om, Tante, maaf Fourth harus pulang duluan ada sesuatu mendesak yang harus Fourth lakuin" ucap Fourth sopan setelah dia keluar dari kamar mandi.
Fourth berjalan keluar rumah Gemini sambil terus menangis di malam hari yang gelap tanpa bintang di langit dengan angin kencang yang membuat tubuhnya kedinginan.
"Fourth" teriak mamanya yang menyusul Fourth.
"MAMA TAU KAN?! KENAPA MAMA GAK BILANG SAMA FOURTH? KENAPA MAMA HARUS SEMBUNYIIN INI DARI FOURTH? MA, MAMA SAMA AJA KAYAK MEREKA MAMA NYAKITIN FOURTH!"
"Fourth, biar mama jelasin dulu sama kamu ya dengerin dulu penjelasan mama ya sayang" ujar mamanya yang tidak tega melihat anaknya menangis seperti itu.
"GAK PERLU MA! FOURTH GAK BUTUH PENJELASAN MAMA! MAMA SAMA AJA! DULU KALIAN YANG PENGEN DAN NGEJODOHIN FOURTH SAMA GEM TAPI KENAPA SEKARANG DISAAT FOURTH UDAH CINTA SAMA GEM, KALIAN NGEHANCURIN SEMUANYA!"
Emosi Fourth keluar saat itu juga di hadapan mamanya, Siska yang tidak kuat pun langsung menarik Fourth ke dalam pelukannya sambil menangis.
"Fourth sayang, mama gak bermaksud buat sembunyiin ini dari kamu. mama cuma gak mau kamu sakit hati" ucap mamanya kemudian Fourth langsung melepaskan pelukannya.
"mau sekeras apapun mama nyembunyiin semua itu, gak ada bedanya karena akhirnya Fourth akan tersakiti juga" jawab Fourth yang membuat mamanya diam dan tidak bisa berkata apa-apa lagi kepada anaknya.
"maafin mama ya sayang, mama gak tau akhirnya akan jadi seperti ini. Tapi pertunangan Gemini dan Tania hanya untuk kebutuhan bisnis, kalian akan tetap bersama walaupun nantinya kamu harus merelakan Gemini bersama Tania"
Penjelasan mamanya semakin membuat dadanya sesak dan sakit. Dia tidak menyangka mamanya sendiri bisa sejahat itu terhadapnya, mengharuskan dia seakan akan simpanan Gemini disaat Tania tidak ada.
"Fourth, ini satu-satunya cara untuk nyembunyiin hubungan kalian. Kamu tau kan om Vins pengusaha yang ternama apa kata orang lain kalau anaknya dijodohkan dengan seorang laki-laki? bukankah itu akan mempermalukan keluarganya? Fourth sayang dengan adanya pertunangan Gemini dan Tania, hubungan kalian akan baik-baik aja" sambung mamanya lagi.
Fourth menggelengkan kepalanya tidak menyangka mamanya akan berbicara seperti itu. Air matanya terus mengalir kemudian dia menepis kasar tangan mamanya yang tengah memegangnya.
"APA MAMA GAK MIKIRIN PERASAAN FOURTH? MA, AKU ANAK MAMA TAPI KENAPA MAMA SAMA SEKALI GAK NGERTI GIMANA PERASAAN ANAK MAMA SENDIRI? FOURTH KECEWA SAMA MAMA"
Fourth berlari menjauh dari posisinya mamanya berdiri sambil menangis itu, dia tidak mengerti kenapa tidak ada yang mengerti perasaannya? tidak ada satu orang pun yang peduli terhadap nya bahkan mamanya sendiri.
Siska hanya menatap kepergian anaknya dan tidak berniat mengejar, dia membiarkan Fourth pergi untuk menenangkan hati dan pikirannya. Siska yakin Fourth butuh waktu untuk menerima kenyataan bahwa dia harus merelakan Gemini bersama Tania.
°°°
°°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif | GeminiFourth✓
Fanfiction"Dalam waktu dekat ini gw akan buat lo jatuh cinta sama gw Fourth." ujar Gemini dengan percaya dirinya. "silahkan kalo bisa" jawab Fourth menantang. "dan kalo gw berhasil, lo harus ngelakuin apa yang gw mau" lanjut Gemini kemudian tersenyum. "deal...