Hari sudah mulai gelap dan Fourth belum pulang ke rumahnya karena harus menunggu Gemini yang tengah bersiap-siap terlebih dahulu, awalnya dia sudah menolak untuk diantarkan oleh Gemini namun Vins, ayah Gemini melarang dia untuk pulang sendirian dengan alasan khawatir jika terjadi apa-apa terhadapnya.
"pake dulu" ucap Gemini kemudian memakaikan helm kepada Fourth dan membuat dia diam seakan akan waktu berhenti sesaat.
Gemini membuat suasana menjadi canggung dengan perlakuannya terhadap Fourth. Dia membuat anak laki-laki yang pandai berbicara itu menjadi diam seribu bahasa tanpa mau mengeluarkan sepatah katapun. Fourth menelan salivanya dengan susah payah dan membenarkan kembali helm yang dikenakannya.
Senyuman Gemini yang menatapnya membuat Fourth langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Terlihat Gemini yang melepaskan jaketnya kemudian memakaikan kepada Fourth tanpa ada penolakan sedikitpun dari laki-laki tersebut.
"Ayo naik" ujar Gemini menyuruh Fourth menaiki motor ninjanya yang langsung dituruti olehnya.
"pegangan kalo gak mau jatoh" sambungnya ketika Fourth sudah menaiki motornya namun Fourth hanya memegang kemeja yang Gemini kenakan tanpa mau memeluknya. Gemini menarik tangan Fourth agar memeluknya dan hal itu membuat jantung Fourth berdekat lebih cepat.
sial.
Gemini sudah melangkah lebih jauh dari perkiraannya.
"thanks" ujar Fourth sambil memberikan helm yang ia lepas ketika sudah sampai di depan rumah nya dan turun dari motor Gemini.
"ayo kita masuk" ujar Gemini setelah turun dan menyimpan helm yang dipakai Fourth serta helm nya di atas jok.
"ini rumah gw" ucap Fourth sambil menunjuk rumahnya.
"rumah lo, rumah gw juga" Jawab Gemini tidak mau kalah.
"gak, pergi lo dari sini" usir Fourth mengusir Gemini namun pria itu hanya diam memperhatikannya.
"sana pergi, gw udah muak liat muka lo" sambungnya yang sedikit kesal.
"eh Gemini" suara perempuan yang ternyata mamanya menyapa Gemini.
"hallo tante" sapa Gemini sambil mencium tangan Siska yang berdiri tepat di samping anaknya.
"ayo nak masuk dulu, Tante buatin minuman" ucap Siska yang membuat Fourth langsung pergi begitu saja memasuki rumahnya.
Gemini memasang raut bingung ketika Fourth pergi dan membuat Siska menggelengkan kepalanya karena dia tahu persis alasan anaknya bersikap seperti itu.
"udah gakpapa, Fourth udah biasa kayak gitu" ujar Siska kemudian merangkul Gemini dan berjalan memasuki rumahnya.
"gimana hari pertama sekolahnya? Fourth baik kan sama kamu?" tanya Siska sambil membawakan minuman kepada Gemini yang tengah duduk di ruang tamu.
"sedikit" jawab Gemini kemudian Siska tersenyum melihat Gemini yang terlihat menggemaskan.
"nginep aja disini ya, nanti Tante yang bilang sama mama kamu" ujar Siska setelah berbincang-bincang dengan Gemini.
"gak, mending lo pulang sana" ucap Fourth yang tidak sengaja mendengar mamanya menyuruh Gemini menginap.
Fourth mendekat sambil membawa jaket Gemini kemudian duduk di samping mamanya.
"Fourth, gak boleh gitu sayang. Kasian dong udah malem nanti kalo Gem masuk angin gimana?" tanya mamanya sambil menepuk pelan paha anaknya.
"Fourth gak peduli" ucap Fourth kemudian dia pergi memasuki kamarnya.
"gakpapa Tante, Gem pulang aja" ujar Gemini membuat Siska khawatir.
"yaudah biar Tante anterin kamu ya" ujarnya lagi namun Gemini tetap bersikeras untuk pulang sendiri.
"Gem pamit Tante, salam buat Fourth" pamitnya kemudian Siska mengantarkan Gemini keluar dengan perasaan yang sedikit tidak ikhlas karena khawatir pada anak dari sahabatnya tersebut.
Siska melihat kepergian Gemini kemudian dia kembali ke rumahnya dan memasuki kamar anaknya yang tengah belajar.
"Fourth, lain kali jangan kayak gitu sama Gemini. Dia baik, nganterin kamu pulang masa kamu kayak gitu" tegur mamanya pelan membuat Fourth langsung menghentikan aktifitas nya dan menoleh kepada mamanya yang berdiri di sampingnya.
"ma, harus berapa kali Fourth bilang Fourth sampai kapanpun Fourth gak bisa terima perjodohan itu. Soal Gemini yang yang nganterin Fourth pulang, itu bukan kemauan Fourth, Fourth udah nolak dan bilang bisa pulang sendiri tapi apa? om Vins gak ngizinin" jelas Fourth kepada mamanya membuatnya diam sebentar.
"dengan Gemini pindah sekolah, itu ngebuat hidup Fourth jadi gak tenang ma. Dia selalu ganggu Fourth" sambungnya.
"iya mama ngerti sayang....
"mama gak akan pernah ngerti, mama gak pernah ngerasain ada di posisi Fourth" ujar Fourth yang menyela ucapan mamanya.
"Fourth, gak seharusnya kamu bersikap kayak gitu sama Gem. Mama tau kamu gak bisa terima perjodohan itu, tapi bisa kan kalo kamu bersikap baik sedikit aja sama Gem?" tanya mamanya kemudian Fourth memilih diam dan kembali fokus kepada tugas sekolahnya, tanpa mau menjawab mamanya karena dia yakin hal itu tidak akan pernah berakhir.
"apa yang mereka kasih ke mama sampe mama maksa aku buat terima perjodohan itu?" tanya Fourth emosi.
"mama gak maksa kamu sayang, itu hak kamu" jawab mamanya.
Fourth membuang mukanya sambil menampilkan senyum smirk nya karena perkataan mamanya sama sekali tidak sesuai dengan kenyataannya karena faktanya secara tidak langsung mamanya menyuruh dia bersikap baik kepada Gemini hanya karena ingin Fourth menerima perjodohan itu.
"ma, Fourth anak mama. Pikirin kebahagiaan Fourth juga ma, hidup Fourth biar Fourth yang atur, Fourth bukan anak kecil lagi ma" ujar Fourth tetap bersikeras kepada pendiriannya.
"coba pikirin lagi baik-baik, jangan kalah sama ego kamu sendiri" ucap mamanya kemudian pergi meninggalkan Fourth sendiri.
Karena perjodohan gila itu membuat Fourth semakin memikirkan hal tersebut, dengan cara apa lagi dia harus berhasil membuat mamanya membatalkan perjodohan antara dirinya dengan Gemini.
Jika dia bersikap baik kepada Gemini, itu sama saja dengan dia menerima perjodohan tersebut. Fourth melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dengan mengikuti kata hatinya. Dia benar-benar tidak bisa menerima perjodohan tersebut, hidupnya adalah urusannya dan tidak seharusnya mamanya mengatur sebagian besar yang ada dalam hidupnya.
"Gemini Gemini Gemini, apa istimewanya?" ucapnya pada dirinya sendiri yang bingung karena mamanya seolah-olah memihak laki-laki itu.
"gw gak akan pernah mau dijodohin sama Lo Gemini" sambungnya.
Fourth melempar pensilnya sembarangan kemudian dia melipat tangan dan menundukkan kepalanya dan berusaha untuk tidak memikirkan hal tersebut.
°°°
°°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif | GeminiFourth✓
Fanfiction"Dalam waktu dekat ini gw akan buat lo jatuh cinta sama gw Fourth." ujar Gemini dengan percaya dirinya. "silahkan kalo bisa" jawab Fourth menantang. "dan kalo gw berhasil, lo harus ngelakuin apa yang gw mau" lanjut Gemini kemudian tersenyum. "deal...