24

3K 279 11
                                    

Gemini mondar mandir tidak jelas menunggu orang tuanya datang dari kantor karena yang dia tahu orang tuanya akan bertemu dengan keluarga tania untuk membicarakan tentang pertunangan mereka dan perjanjian bisnis diangara kedua belah pihak.

Dia menggigit kukunya sendiri sambil berjalan dengan kondisi hati yang tidak tenang karena gemini takut jika keluarga Tania tidak mau membatalkan pertunangan mereka berdua.

Tak lama kemudian pintu utama rumah Gemini pun terbuka dan orang tuanya memasuki rumah yang langsung gemini sambut dengan wajah yang panik dna penasaran.

"gimana ma? pa?" tanya gemini yang langsung menghampiri kedua orang tuanya.

"nanti malam kita bicarakan" jawab vins sambil membuka dasi tanpa melihat ke arah Gemini dan langsung berjalan ke arah kamarnya.

"gimana ma?" tanya gemini kepada mamanya.

"turutin aja apa kata papa kamu ya" jawab mamanya tidak berani memberitahu anaknya.

Gemini semakin panik karena tatapan papanya yang seolah enggan untuk melihatnya, dia takut jika itu pertanda kalau pertunangan nya dengan Tania tidak bisa dibatalkan.

Gemini kembali ke kamarnya kemudia suara dering telponnya berbunyi menandakan panggilan masuk yang kemudian langsung ia lihat.

"papa belum ngasih tau aku, nanti aku kabarin lagi" ucap Gemini yang langsung berbicara saat fourth yang menelponnya itu belum mengucapkan sepatah katapun.

Fourth mengernyitkan kening dan terdiam sejenak, sebenarnya dia sama sekali tidak akan menanyakan hal tersebut. Dia hanya ingin mengajak Gemini keluar untuk makan malam namun sepertinya pria itu sedang tidak ingin diganggu membuat Fourth langsung mematikan telponnya dan ia simpan di atas meja yang berada di kamarnya.

"fourth" panggilan mamanya di luar kamar membuat dia sadar dan langsung membuka pintu.

"kenapa ma?" tanya fourth kemudian mamanya tersenyum.

"ayo makan dulu" ajak Siska namun anaknya itu hanya diam tak menjawab ajakannya.

"fourth mau makan diluar udah ada janji" jawabnya kemudian siska mengangguk dan meneluk sekilas pundak anaknya sebelum dia pergi kembali ke dapur.

Fourth mengambil kunci mobilnya dan memutuskan untuk pergi ke rumah Gemini, dia sengaja berbohong kepada mamanya karena dia tidak ingin mamanya tau bahwa sebenarnya dia akan pergi ke rumah Gemini.

Fourth membenarkan rambutnya sebelum dia keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah Gemini. Sebenarnya dia sangat gugup entah karena apa namun fourth langsung menghembuskan nafasnya pelan dan kemudian membuka pintu utama rumah Gemini.

"gem keluarga Tania gak mau batalin pertunangan kalian...

Fourth yang tidak sengaja mendengarnya pun kemudian langsung berdiri terdiam dan menghentikan langkahnya. Dia tidak tahan dan langsung keluar dan kembali memasuki mobil untuk pergi dari rumah Gemini.

Gemini berbohong kepadanya, dia cukup emosi ketika mendengar papanya gemini mengatakan hal tersebut. Jika pada akhirnya akan seperti ini, maka apa yang harus ia lakukan?

Memaksa takdir untuk menyatukan mereka?

Mustahil.

Nyatanya perjodohan yang dilakukan mamanya dan orang tua Gemini dulu itu bohong, mereka tidak mungkin bisa bersatu. Fourth merasa tidak ada lagi orang yang harus ia percayai bahkan mamanya sendiri.

Rumah Winny kini menjadi tujuan terakhir yang ia kunjungi, dia tidak bisa jika harus pulang ke rumahnya karena masih kesal terhadap mamanya sendiri.

"weh weh weh kenapa lu?" tanya winny yang sedikit kaget ketika Fourth langsung memeluknya ketika dia membuka pintu.

"bilang sama gw" ucap winny.

"siapa yang nyakitin lu? bilang ma gw sekarang" sambungnya sambil mengelus lembut punggung sahabatnya.

"akhirnya gemini harus tetep tunangan sama cewek itu win" ujar Fourth masih memeluk winny.

"Fourth, mungkin orang tua gemini juga udah mikirin ini dari awal. Pertunangan mereka hanya kebutuhan bisnis dan itu bisa memudahkan kalian buat tetep sama-sama. Kita semua tau orang tua gem itu dikenal banyak orang bahkan bisnisnya yang udah sukses. Kalo orang tua gem batalin perjanjian ini, gimana orang lain mndang mereka?" jelas Winny namun hal tersebut justru membuat fourth tersulut emosi dan melepaskan pelukannya.

"jadi menurut lu keluarga dia malu kalo anaknya sama gua?! kebutuhan bisnis kata lu win? mau bisnis atau gak itu sama aja! Gua punya hati, dan gua gak akan bisa semudah itu ngebiarin dia sama orang lain! kalo lu mandang gua orang yang menjijikan, terus lu sama satang apa hah?! apa itu juga gak menjijikan? bisa gak lu kalo ngomong mikir dulu! Gua kecewa sama lu win" ucap fourth dengan nada tingginya membentak winny.

"bukan itu yang gua maksud fourth! kalo lu bilang gua gak mikir sebelum ngomong, lu juga sama! lu asal nuduh gua fourth! lu nuduh gua seakan akan ucapan gua kayak apa yang ada di otak lu!" jawab winny yang juga emosi ketika fourth mengatakan hal tersebut.

"gak ada lagi orang yang harus gua percya win, gua fikir lu satu-satunya orang yang bakal dukung gua tapi nyatanya lu juga sama!" ujar fourth kemudian dia langsung pergi dari rumah winny.

Perkataan winny membuat dia begitu emosi, karena bagaimanapun juga dari sudut pandang fourth sendiri secara tidak langsung sahabatnya itu sama sekali tidak mendukungnya.

Winny mengacak rambutnya emosi ketika fourth keluar dari rumahnya, dia tidak menyangka sahabatnya itu akan semarah itu kepadanya setelah dia mengatakan hal tersebut.

Satang yang baru saja tiba di rumah winny pun bingung karena Fourth keluar dan melajukan mobilnya dengan cepat. Dia langsung masuk dan melihat Winny yang tengah memasang wajah gelisah.

"kenapa win? ada apa?" tanya satang penasaran.

Winny menceritakan semuanya kepada satang kemudian pria itu langsung memeluknya untuk sekedar menenangkan winny yang tengah gelisah karena baru kali ini fourth sangat marah kepadanya.

"kita selesein masalahnya sama-sama ya, nanti fourth juga ngerti kenapa kamu bilang kayak gitu sama dia. Biarin fourth sendiri dulu, dia butuh waktu buat nenangin hatinya karena gak semua orang bisa menerima suatu hal dengan mudah" ucap satang. Disamping memiliki jiwa yang cukup emosional namun terkadang dia juga bisa menjadi orang yang sangat lembut bahkan membuat orang lain yang berada di dekatnya tenang.

Seperti winny sekarang ini, dia sangat tenang ketika satang memberitahunya bahwa Fourth tidak akan mungkin marah selama yang dia pikirkan. Namun untuk sekarang mungkin Fourth membutuhkan waktu untuk mencerna semuanya.

"gakpapa win tenang aja, fourth gak akan kenapa-kenapa" sambung satang kemudian dia memeluk Winny dan mengelus lembut rambutnya.

°°°
°°
°

Posesif | GeminiFourth✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang