09

3.8K 321 5
                                    

Fourth terbangun dari tidurnya karena cahaya matahari pagi menyelundup masuk melalui celah-celah jendela yang masih tertutup gorden itu. Dia membuka matanya dan menggosoknya menggunakan tangannya berusaha mengumpulkan nyawa setelah tertidur dengan pulas.

Dia melihat sekeliling kamarnya yang rapih namun dia teringat bahwa semalam Gemini tidur di sampingnya namun sekarang pria itu sudah menghilang entah kemana. Fourth tidak ambil pusing mengenai itu, dia langsung beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

"ma, mama" panggil Fourth sambil berjalan menuju ke dapur melihat dapur yang bersih namun terlihat sandwich serta segelas susu di atas meja makan dengan note yang ditempelkan pada gelas susu tersebut.

Dalam note yang ditulis oleh mamanya tersebut mengatakan bahwa mamanya pergi ke kantor pagi-pagi sekali karena ada hal yang perlu diurus sehingga hanya meninggalkan sandwich serta susu saja di meja makan. Fourth memakan sandwich nya dan tidak lupa meminum segelas susu sebelum dia berangkat ke sekolah.

"pagi" spaa seorang pria di depan rumah Fourth yang sudah rapih dengan pakaian seragam di depan mobilnya yang tak lain adalah Gemini.

Fourth memutar bola matanya malas kemudian berjalan mendekat ke arah Gemini yang sudah menunggunya untuk berangkat bersama pergi ke sekolah.

"ngapain lo disini? cuaca jadi mendung gegara lo" ujar Fourth setelah berdiri di hadapan Gemini kemudian Gemini langsung melihat ke langit yang cerah dan tidak mendung sama sekali.

"justru cuaca hari ini mendukung makanya gw jemput Lo" jawab Gemini percaya diri kemudian dia membukakan pintu mobilnya namun Fourth tidak bergerak dari tempatnya berdiri enggan memasuki mobil Gemini.

"gw bisa berangkat sendiri, lo duluan aja" timpalnya kemudian Gemini menghembuskan nafasnya pelan dan menarik tangan Fourth namun dia langsung menepisnya.

"masuk sendiri atau gw masukkin" ujar Gemini yang membuat Fourth kaget karena perkataannya sedikit membuat dia ambigu.

"hah? apa lo bilang?" tanya Fourth memastikan namun Gemini yang geram langsung mengangkat tubuh Fourth dan mendudukkan Fourth di dalam mobilnya.

"SIALAN LO GEM! gw udah bilang kalo gw gak mau kenapa lo maksa?" teriak Fourth karena dia kesal setelah Gemini mengangkat tubuhnya.

Gemini tidak mengatakan apa-apa dan langsung masuk ke dalam mobil kemudian melihat ke arah Fourth yang sedang menggerutu kesal tanpa menoleh ke arahnya.

"pakai sabuk pengamannya sayang" ucap Gemini kemudian mendekatkan wajahnya sambil memakaikan sabuk pengaman pada Fourth. Mata mereka bertemu dan menatap cukup lama seolah waktu berhenti sejenak dan tidak ingin berputar kembali.

Setelah mereka sadar, Fourth dengan salah tingkahnya langsung membenarkan tempat duduknya tanpa melihat ke arah Gemini yang tengah tersenyum sambil memakai sabuk pengamannya.

"sayang sayang apaan lo" ujar Fourth mencairkan suasana kemudian melihat sekilas ke arah Gemini yang mulai melajukan mobilnya.

"kelepasan" jawab Gemini yang fokus menyetir.

"kelepasan" timpal Fourth sambil meledek gaya bicara Gemini membuat pria yang sedang menyetir itu tertawa mendengarnya karena Fourth sangat lucu.

"jangan ketawa, kagak ada yang lucu" ucap Fourth namun tetap saja Gemini tidak bisa menghentikan senyumnya.

"lo yang lucu" ujar Gemini sambil menoleh sekilas ke arah Fourth kemudian mencubit pelan pipi Fourth membuat dia kaget.

Fourth mengelap pipinya menggunakan tangannya sambil menatap tajam ke arah Gemini yang sama sekali tidak merasa bersalah.

"sekali lo pegang-pegang, mati lo ditangan gw" ancam Fourth dengan posisi mengepalkan tangannya ke arah Gemini.

"kiss gw dulu" ujar Gemini menggoda Fourth sambil menunjuk pipinya.

"dih najis ogah, siapa lu? hah?" jawab Fourth bergidik ngeri kemudian dia memalingkan wajahnya enggan melihat ke arah Gemini yang selalu saja menggodanya.

Dering handphone Gemini berbunyi membuatnya yang tengah fokus menyetir tersadar namun setelah dia melihat panggilan tersebut langsung mematikan ponselnya. Fourth yang memperhatikannya pun mengernyitkan kening melihat Gemini yang fokus menyetir lagi setelah mengabaikan panggilan telponnya.

"gak di angkat?" tanya Fourth penasaran.

"nomor gak dikenal, gak penting" jawab Gemini kemudian Fourth mengangguk.

Setelah mereka sampai di sekolah, Fourth turun dari mobil Gemini kemudian berlari meninggalkan Gemini untuk lebih dulu memasuki kelas karena dia tidak ingin satu orang pun melihatnya bersama dengan Gemini.

"weh weh weh, tumben nih jam segini baru dateng" ujar Winny yang melihat Fourth baru saja tiba karena biasanya Fourth akan tiba sebelum dia.

"macet" ujar Fourth beralasan sambil melihat sekeliling kelas yang sudah ramai dipenuhi murid.

"hm, agaknya bau-bau kebohongan" ucap Winny kemudian tangan Fourth dengan entengnya menoyor kepala Winny sampai terlihat kesakitan.

Fourth yang tidak merasa bersalah pun kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya kemudian memainkan game di ponselnya selagi menunggu jam pelajaran di mulai. Winny menyenggol lengan Fourth ketika Gemini memasuki kelas dan membuat kode menunjuk Gemini yang berjalan menuju ke arahnya.

"dompet lo ketinggalan" ujar Gemini kemudian menyimpan dompet Fourth di atas meja.

"lah? kok bisa?" tanya Winny yang penasaran.

"tadi dia...

Belum juga selesai berbicara, Fourth langsung berdiri membekap mulut Gemini dengan tangannya tidak ingin sahabatnya itu tau bahwa mereka berangkat bersama.

"t-tadi gw lari karena takut telat nah dompet gw jatoh. Iya kan gem? iya kan?" tanya Fourth yang melepaskan tangannya dari mulut Gemini sambil menekankan kata-katanya dan menyenggol lengan Gemini agar pria itu mengerti apa yang dia maksud.

"hm" ucap Gemini malas kemudian dia langsung berjalan dan duduk di kursinya.

Fourth melihat Winny yang mengernyitkan kening terlihat berfikir namun Fourth langsung duduk dan merangkul pundak sahabatnya itu.

"nge-game dulu" ucap Fourth mengalihkan pembicaraan kemudian Winny pun menurut dan langsung memainkan game di ponselnya.

Fourth melihat ke arah Gemini dengan tatapan tajam kemudian menunjukan kepalan tangannya.

"awas aja lo" ucapnya tanpa bersuara kemudian Gemini memalingkan wajahnya.

Sebenarnya Gemini sedikit kesal terhadap Fourth yang selalu saja menutupi kebersamaan mereka bahkan kepada Winny yang merupakan sahabat Fourth sekalipun. Gemini berfikir bahwa tidak ada salahnya jika mereka berangkat bersama ataupun melakukan hal berdua dengan Fourth tanpa menutupi ataupun peduli terhadap perkataan orang lain terhadap mereka.

°°°
°°
°

Posesif | GeminiFourth✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang