"Fourth, ada Gemini" ucap mamanya mengetuk pintu kamar anaknya.
"tumben" sambung mamanya ketika Fourth membuka pintu dan menampilkan anaknya yang sudah siap dan rapi mengenakan setelan jas.
Fourth yang salah tingkah pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya kemudian pergi meninggalkan mamanya menuju ruang tamu dimana Gemini duduk sambil menunggunya.
Gemini terdiam sejenak ketika melihat Fourth yang berjalan mendekat ke arahnya seolah-olah waktu berhenti karena bagaimanapun juga ini adalah kalo pertamanya melihat Fourth dengan setelan jas seperti ini.
"Gem? Woy!" ucap Fourth menyadarkan Gemini yang melongo menatapnya kemudian pria itu langsung berdiri tepat di hadapannya.
"mau pergi sekarang?" tanya Gemini dan Fourth mengangguk kemudian keluar rumah memasuki mobil menuju ke rumah Gemini.
"Kenapa? terpesona lo?" tanya Fourth menangkap basah Gemini yang mencuri-curi pandang kepadanya.
Gemini yang salah tingkah pun membenarkan posisi duduknya dan kembali fokus menyetir. Fourth tersenyum kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya lalu memainkannya.
"kalo iya kenapa?" tanya Gemini menantang kemudian Fourth meliriknya dengan tatapan tajam.
"gak heran lagi lo suka sama gw kan?" ujar Fourth membanggakan dirinya membuat Gemini tersenyum melihat Fourth sekilas.
"nanti di rumah pake bahasa yang sopan" ucap Gemini menegurnya karena tidak mungkin jika mereka berbicara selayaknya teman di hadapan orang tua Gemini yang sudah mengetahui hubungan mereka.
Fourth melongo tak percaya bahwa ini benar-benar pesta karena seluruh rekan kerja mamanya berada disana. Dia menelan ludahnya dengan susah payah, tidak mungkin Gemini membuat pesta dengan alasan hari jadi mereka.
Gemini menarik tangan Fourth menuju meja dimana makanan disajikan. Dia langsung mengambil beberapa kue kemudian memakannya dengan lahap, Gemini yang melihatnya pun tersenyum.
"gem, bisa ikut papa sebentar?" tanya papanya sedikit berbisik.
"Fourth, om pinjem Gemini sebentar ya" sambungnya kemudian Fourth tersenyum dan mengangguk.
Fourth mengusap perutnya yang mulai kenyang kemudian mengambil gelas yang berisi air lalu meminumnya. Dia melihat kursi dan duduk sambil menunggu Gemini, tak selang beberapa lama dia beranjak dari kursi untuk pergi ke toilet.
"Fourth, mau kemana? mana gem?" tanya Dini menghampiri Fourth.
"aku mau ke toilet Tante, gem tadi dipanggil sama om" jawabnya kemudian dini mengangguk.
"yaudah, Tante kesana dulu sebentar ya"
Fourth mengangguk kemudian dia langsung pergi ke kamar mandi.
Gemini keluar dari ruangan tersebut dan mencari Fourth namun ia tidak menemukannya.
"gak ilang, lagi di kamar mandi" ucap mamanya dari belakang dan membuat dia kaget ketika melihat Gemini yang terlihat tengah mencari seseorang.
"nanti suruh ke belakang ya ma" ucap Gemini kemudian mamanya mengangguk dan tersenyum.
Gemini berdiri melihat langit malam yang dipenuhi bintang sambil menunggu Fourth menghampirinya.
"gem" panggil Fourth setelah dia tiba di taman belakang rumah Gemini. Gemini sadar kemudian menoleh dan berjalan mendekat ke arahnya sambil tersenyum.
"ayo pergi" ajak Gemini kemudian menarik tangan Fourth dan mengajaknya pergi keluar dari rumah Gemini.
Gemini sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Fourth ketika mereka berjalan. Fourth tersenyum dan sangat menikmatinya dengan suasana malam dengan taburan bintang di atas sana.
"ini sate terenak yang pernah ada, mau coba?" tanya Gemini ketika dia mengajak Fourth ke warung sate langganannya yang tak jauh dari rumah.
"boleh" ucap Fourth kemudian mereka duduk setelah memesannya.
"tumben berdua, biasanya kan sendiri" ucap bapak penjual sate tersebut sambil tersenyum.
"saya kan gak jomblo lagi pak" bisik Gemini namun masih terdengar jelas oleh Fourth sehingga membuat dia memukul lengan Gemini.
"bisa aja anak muda zaman sekarang ini, kalo gitu, saya buatkan sate nya dulu" ujar nya kemudian mereka duduk menunggu pesanan datang.
"ngapain lo pake bilang-bilang segala" tegur Fourth sedikit kesal.
"kenapa? malu?" tanya Gemini menggoda Fourth sampai dia tersenyum kemudian tak lama kemudian pesanan sate mereka pun datang.
Sate yang menggoda itupun langsung Fourth makan, dengan wajah yang seolah-olah mengandung arti lezat saat dia mengunyahnya.
"gimana? enak kan?" tanya Gemini lagi kemudian Fourth mengangguk dan menyodorkan satu tusuk sate kepadanya.
"gw bukan mau nyuapin lo" ucap Fourth ketika Gemini langsung memakan sate dari tangannya kemudian dia menarik tangan Gemini untuk memegangnya sendiri.
"satenya jauh lebih enak kalo makannya disuapin pacar" ucap Gemini di sela kunyahannya sambil melihat Fourth yang langsung memalingkan wajah dengan pipi merona nya.
"halo kak, boleh minta nomor telponnya?" ujar seorang wanita yang sama sekali tak ia kenal kepada Fourth ketika dia sedang memakan sate. Fourth melihat ke arah Gemini yang memasang tatapan tajam ke arahnya.
"maaf ya, saya takut pacar saya marah" bisik Fourth sambil melihat Gemini ketika dia mengatakan 'pacar' kemudian gadis itu tersenyum dan mengangguk. Gemini yang mendengarnya tidak bisa menahan senyumannya sambil melihat Fourth.
"maaf kak" ucap gadis itu melihat ke arah Gemini lalu pergi meninggalkan mereka.
"lain kali bilangnya sambil teriak biar semua orang di dunia ini tau" ujar Gemini sambil tertawa.
"di mimpi lo" ucap Fourth kemudian mengambil segelas air lalu meminumnya.
"gakpapa, kenyataan berawal dari sebuah mimpi" ujar Gemini percaya diri.
"huek, so puitis lo" ejek Fourth.
"nih mending lo makan sate kesukaan lo" sambungnya kemudian menyuapi Gemini.
"sate kesukaan kita" jawab Gemini kemudian Fourth menggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat Gemini yang sedari tadi memperhatikannya.
°°°
°°
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif | GeminiFourth✓
Fanfic"Dalam waktu dekat ini gw akan buat lo jatuh cinta sama gw Fourth." ujar Gemini dengan percaya dirinya. "silahkan kalo bisa" jawab Fourth menantang. "dan kalo gw berhasil, lo harus ngelakuin apa yang gw mau" lanjut Gemini kemudian tersenyum. "deal...