Really preposterous. Ini memang jauh dari jangkauan nalar manusia normal. Tapi inilah kenyataannya. Kenyataan gila yang terjadi di dalam hidupnya.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Aksara berdiri menghadap cermin. Atensinya mengamati tubuh sendiri yang shirtless—dari pantulan cermin besar persegi panjang itu.
Kulit seputih salju, dada bidang juga perut yang rata—tidak buncit juga tidak memiliki garis sixpack yang begitu kentara. Terlihat sangat menarik dengan proporsi pinggang yang ramping juga kencang.
Yeah.. tubuhnya memang tidak mulus secara keseluruhan. Setidaknya sejak beberapa waktu—ada satu luka tepat di dada sebelah kiri. Bukan luka memanjang selayak bekas sayatan ataupun cakaran, tetapi luka yang jauh lebih dalam daripada itu.
Ralat—memang ada luka sayatan memanjang disana. Tetapi itu hanya buatan, maksudnya.. luka itu merupakan hasil dari tindakan medis. Luka yang sebenarnya berbentuk lingkaran, kecil—tapi sangat dalam, bahkan terkesan bolong jika saja tidak dijahit.
Tangannya bergerak, menyentuh luka setengah basah—tepatnya masih belum kering total. Sakit, kah? Tidak sama sekali.
Sekuat apapun ia sengaja menekan, rasanya tetap baik-baik saja. Mungkin sedikit perih, tapi tidak semenyakitkan itu. Meski jelas luka itu masih basah, bahkan masih dalam proses pemulihan—jelasnya luka itu tercipta belum lama ini.
Berikutnya atensinya bergulir, beralih mengamati wajah sendiri. Ia bergerak maju, hanya demi memperjelas pandangan guna mengamati setiap centi wajahnya.
Sekali lagi—kulit seputih salju tanpa celah, alis rapi yang cukup tebal. Menarik dengan mata kecil mirip mata kucing, pun sepasang netra hazel—terang kekuningan. Hidung mungil dan bibir manis dengan warna pink alami. Bahkan tanpa menciptakan, ia bisa melihat bibir ini memiliki gummy smile yang mampu menarik hati siapapun.
Ini bukan bentuk mengagumi diri sendiri, itu terlalu sampah untuk dipikirkan. Setidaknya itu pendapat Aksara.
"Gue masih gak percaya keajaiban semacam ini bener-bener bisa terjadi."
Terlalu menakjubkan. Bahkan rasanya ini nyaris diluar jangkauan nalar manusia. Ia sangat ingin tidak percaya, tapi inilah kenyataannya. Fakta gila yang terjadi pada dirinya. Tanpa seorangpun yang akan menyangka, sekalipun dirinya sendiri. Ini terlalu gila untuk disebut kenyataan.
Tapi, haruskah ia bersyukur?
Sepertinya memang harus begitu. Ia tahu keadaan ini sudah terlalu menyakitkan. Tapi setidaknya ia bisa memperbaiki apa yang telah rusak. Bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan keadilan itu. Kemanapun ia harus pergi, ia akan tetap mencarinya. Sampai dapat. Sampai selesai. Sampai tuntas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2022
Художественная проза"Versi Baru Kehidupan dan Cinta" Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan. Kasus pembunuhan yang t...