Tidak ada manusia yang suci tanpa celah di dunia ini. Dia baik, mungkin juga bisa menjadi pendusta. Dia pengertian, tapi bisa jadi penghianat. Dan dia yang manis, juga bisa menjadi pembunuh. Selalu ada topeng disetiap tindakan. Jadi jangan terkecoh apalagi tertipu.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
"Dia orang lain, Kak. Bukan Aksara Abhizard mahasiswa baru pindahan dari Universitas Hiclousia."
Libra menggeram kesal. Sudah tiga hari berlalu, tetapi ucapan Chandrika tidak bisa pergi begitu saja dari otaknya.
Sejauh ini Libra sudah menelan cemburu yang teramat setiap kali mendengar Chandrika menyebut nama itu. Dan kini—ketika ia tahu siapa lelaki itu sebenarnya, ia semakin membencinya.
Damn it!
Hubungan apa yang dimiliki Chandrika dengan Abhizard? Sebegitu berartinya, kah, Abhizard untuk gadis itu hingga sosoknya terus dikenang hingga kini? Apakah mereka merupakan sepasang kekasih? Mereka pernah berpacaran dulu?
"Arghk! Sial! Kenapa harus dia?"
Entah. Libra sungguh tak mengerti.. mengapa dunia sesempit ini? Seolah semesta tidak mengizinkan ia terlepas dari jeratan hubungan gila ini.
Libra meremas sebuah jaket di tangan, hunusan sorot tajamnya seperti ingin merobek kain tebal itu. Jaket yang ia maksud edisi khusus—model dan warna yang sama, juga logo LA dengan desain yang sama tepat di bagian dada kiri.
Ya, persis seperti jaket—yang ia sendiri baru tahu jika—selama ini ada di tangan kekasihnya, Chandrika.
"Mereka beda, cuma nama mereka yang kebetulan sama persis."
Kini sebuah kekehan sinis mengudara begitu saja. Bodoh sekali, pikir Libra.
"Mereka emang terlalu lugu untuk dibodohi. Tapi sorry, nggak dengan gue."
Libra tahu itu pembodohan publik. Tapi ia cukup takjub sebab lelaki itu berhasil melakukan pemalsuan data diri hingga sejauh ini, bahkan tanpa ada yang mencurigai.
Tidak ada yang kebetulan. Tidak ada nama yang sama, apalagi persis. Sejatinya, Aksara Abhizard itu tidak ada. Hanya ada satu Aksara Abhizard disini, dan telah lama sosoknya hangus dimuka bumi ini untuk selamanya. Ya, hangus dalam arti secara harfiah. Sungguh hangus sebab—
"Gue yang membakar jasadnya, dengan tangan gue sendiri."
Segaris seringai muncul di belah bibir Libra. Ia sungguh tidak bisa dibodohi. Ia masih ingat betul bagaimana api itu menghabisi jasad—yang pada dasarnya memang sudah tidak bernyawa. Dan menyaksikannya hingga benar-benar berubah menjadi abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2022
Fiksi Umum"Versi Baru Kehidupan dan Cinta" Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan. Kasus pembunuhan yang t...