"Versi Baru Kehidupan dan Cinta"
Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan.
Kasus pembunuhan yang t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sama sekali belum selesai. Sebuah rencana kembali dibuat hanya demi keadilan yang terus dikejar.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
"Apa lo bilang? Penerbangan ilegal!?"
Abhizard memekik—nyaris berteriak, disela tatapan yang sontak menajam dengan bulatan sempurna—menghunus eksistensi Libra. Dimana lelaki itu sedang sibuk mengisi koper dengan pakaian serta kebutuhan lainnya.
Tidak. Abhizard bukan terkejut perihal rencana bepergian ini—mereka telah mendiskusikannya, dimana Abhizard pun akan ikut pergi. Tetapi perihal bagaimana cara mereka akan melakukan perjalanan ini.. sungguh, Abhizard baru mendengarnya baru saja—bahkan nyaris di detik-detik terakhir mereka akan pergi.
"Gue gak bisa biarin dia pergi gitu aja, setelah dia ngambil apa yang bukan haknya." Libra menegaskan hal lain—yang menurut Abhizard tidak bisa menjawab keterkejutannya baru saja.
Libra yakin sekali, Leo tidak kembali ke Korea dengan tangan kosong. Dia tidak hanya sebatas pergi meninggalkan SG Model's, kemudian akan kembali lagi untuk mengurusnya. Libra tahu, Leo sudah melakukan sesuatu terhadap perusahaan itu. Yakin sekali.. beberapa hari ke depan pasti akan muncul berita besar, dimana kepemilikan SG Model's telah berpindah tangan—bukan menjadi hak keluarga Satyaghara ataupun Gevariel lagi.
Jelasnya, Leo sudah menjual seluruh saham SG Model's kepada seorang CEO—yang telah mengincar perusahaan agensi model itu sejak lama.
Sungguh, Leo itu memang benar-benar rakus atas seluruh kekuasaan.
Tetapi, bukan itu yang dipermasalahkan Libra. Mungkin ini akan terkesan seperti memperebutkan kekuasaan atau hak atas pembagian harta. Tapi tujuan utamanya, Libra hanya sedang mencari keadilan. Ia tidak bisa membiarkan Leo bertindak semena-mena seperti ini.
Seharusnya, Leo tidak seberhak itu atas seluruh kekuasaan yang ditinggalkan oleh Sugara. Masih ada mereka yang lebih berhak—yang bahkan itu bukan Libra sendiri. Libra merasa jika Abhizard dan Arva lah yang lebih berhak atas semua itu.
Dan Libra akan memperjuangkan keadilan itu untuk mereka berdua.
"Tapi gak harus dengan cara ini juga, 'kan? Gimana kalo nanti kita malah dapet masalah?"
Abhizard sungguh tidak mengerti dengan jalan pemikiran Libra. Ayolah, penerbangan ilegal bukan hal yang sederhana untuk dilakukan. Jika pihak penerbangan nasional mengetahui hal ini, mereka benar-benar akan terkena masalah besar. Dan itu justru akan semakin mempersulit keadaan mereka saat ini.
Seudara napas panjang terhempas di hidung mancung Libra, disela tangan menarik resleting koper guna ditutup. "Kita cuma ngelakuin penerbangan ilegal, bukan mau ngebajak pesawat pemerintah." Katanya, kemudian mendaratkan diri di tepi tempat tidur. "Gue 'kan udah ngasih tau lo kalo pesawat itu punya gue."
