"Versi Baru Kehidupan dan Cinta"
Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan.
Kasus pembunuhan yang t...
Seperti yang aku sebut di deskripsi—kemunculan siluman kucing secara perlahan akan menguak fakta-fakta yang akan membawa mereka menuju hubungan rumit yang sangat gila. Dan di chapter ini semuanya dimulai, jangan takut—sedikit demi sedikit rasa penasaran kalian akan terjawab🤭
So, let's reading yeorobun!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini bukan dunia immortal. Seharusnya hal konyol itu tidak pernah terjadi di jaman modern ini.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Waktu satu bulan sudah cukup untuk membuat semuanya membaik. Memang tidak kembali seutuhnya seperti semula, tetapi setidaknya permasalahan sudah menemukan titik lerai dari segala ketegangan yang terjadi. Mereka yang menjadi pemeran utama pun telah berdamai dengan keadaan. Mencoba kembali membangun akrab tanpa masalah.
Perpisahan yang terjadi sebab cinta yang tak bisa lagi disatukan, bukan berarti semua hubungan baik yang telah terjalin akan berakhir. Sekalipun dengan pelakunya. Seperti yang telah dikatakan, Chandrika sudah berdamai dengan keadaan. Menganggap semua yang telah terjadi itu hanyalah mimpi buruk yang kebetulan singgah untuk sesaat.
Lagipula, Chandrika bukanlah tipe manusia yang akan menyimpan dendam secara berketerusan. Ia hanya butuh waktu untuk sembuh dari segala emosi yang mendesak. Dan waktu itu sudah ia gunakan dengan sebaik-baiknya.
Untuk itu Chandrika berada disini sekarang—memenuhi permintaan Libra untuk menghabiskan waktu makan siang di sebuah tempat yang seringkali ia kunjungi bersama lelaki itu—Halcyon's Resto.
Tidak seperti beberapa bulan lalu, kali ini tidak ada kegiatan booking-membooking. Mereka datang sebagai pengunjung biasa bersama yang lainnya, yeah.. meski memang mereka tidak dianggap se-biasa itu oleh waiters yang ada disini.
"Cha?"
Nyaris selesai perjalanan makan dikuasai oleh situasi hening dan tenang, akhirnya Libra membuka suara. Sebenarnya ragu untuk mengganggu kegiatan Chandrika, terlebih lagi gadis itu terlihat sangat menikmati hidangannya. Tetapi sudah terlanjur, sebab atensi gadis itu telah tertarik—menatapnya penuh pertanyaan.
Sebuah helaan nafas panjang mengudara, detik berikutnya tangan Libra bergerak—meraih tangan Chandrika guna digenggam. Jelas sekali itu mengundang kebingungan dalam seraut gadis itu.
"Kenapa, Kak?" Ini perlu dipertanyakan. Aneh juga sebab mendadak Libra dilingkupi sendu seperti ini.
Tangan Chandrika sudah berada di dalam takupan penuh kedua tangan lebar Libra. "I'm so sorry." Mengutarakan maksudnya, tetapi itu membuat Chandrika kian dirundung kebingungan, menyulut segurat kerutan muncul di kening.
"Maaf untuk apa?" Chandrika sungguh tak mengerti. Bukankah sejak tadi mereka tidak terlibat dalam masalah apapun?
"Untuk semua kesalahan gue selama ini sama lo. Dan untuk semua sikap kasar gue, yang tanpa sadar udah nyakitin lo."
