Singkat saja, siapapun bisa berpotensi menjadi penghianat.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Sepertinya Libra menyimpan dendam perihal pemaksaan yang dilakukan Chandrika lebih dari sepekan lalu. Ditambah lagi pelanggaran yang dilakukan gadis itu tiga hari lalu—pergi berdua bersama Aksara, padahal Libra sudah melarang tanpa menerima alasan apapun.
Begitulah pada akhirnya Chandrika tak mampu berkutik saat ini.
Diikat oleh tatapan setajam belati—yang mampu mendebarkan jantung siapapun yang melihatnya. Disapa senyum menawan terlampau candu di bibir tipis itu. Kemudian diberikan kehangatan oleh sentuhan tangan kekar bertatto itu.
Ini memang bukan hal yang buruk. Tetapi jujur saja, Chandrika tidak suka kala harus dilingkupi banyak lighting yang menyorot, kemudian lensa kamera terus membidik gambarnya bersama lelaki pujaan hatinya ini.
Yeah, benar sekali. Libra memaksa Chandrika mengambil sesi pemotretan bersamanya.
Sudah dikatakan sebelumnya—Chandrika sama sekali tidak ingin melakukan ini, tetapi terpaksa ia harus menelan pasrah sebab perintah lelaki itu tak bisa diganggu gugat.
Ini sebagai balas dendam, katanya. Pun untuk hukuman karena gadis itu lagi-lagi telah melanggar larangannya.
Sekaligus, agar gadis itu tidak terus menelan cemburu sebab konsep pemotretan kali ini pun tak kalah membutuhkan banyak tangkapan gambar romantis seperti pemotretan tempo hari. Karena itulah Libra memilih Chandrika sebagai partnernya.
Perlu diketahui, Libra memang memiliki akses khusus untuk menentukan partnernya secara bebas—selagi cocok.
Cup*
Seperti puncak dari sesi pemotretan—Libra mencuri kecupan di pipi Chandrika begitu saja, tepat dimana kamera membidik tangkapan terakhir. Itu terlalu mendadak dan tanpa rencana, jelas Chandrika tersentak—dengan mata membelak. Woah.. Berani-beraninya lelaki itu menciumnya tepat di hadapan banyak staff di ruangan begini?
Gila memang.
Prok prok!*
Chandrika terkesiap usai stagnan kala seudara tepuk tangan menggema, disambung tawa takjub dari mereka yang melihat keberanian tak terduga dari sang model sekaligus CEO itu—tentu saja nyaris semuanya.
Chandrika nyaris malu setengah mati, tapi lihat pelakunya. Bukannya merasa bersalah, lelaki itu justru memasang seraut puas sekaligus menantang—melalui alisnya yang terangkat main-main. Terlihat sangat menyebalkan dimata Chandrika. Oh, rasanya ia ingin hilang saja dari sini. Malu banget, lho!
"Woho! Pinter banget, ya, modusnya." Ujaran itu lantas menarik atensi Chandrika dan Libra untuk teralih.
Sedari tadi gadis itu terus memperhatikan layar monitor, dan sekarang dia bangkit kala sepasang kekasih itu bergerak mendekati posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2022
Fiksi Umum"Versi Baru Kehidupan dan Cinta" Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan. Kasus pembunuhan yang t...