"Versi Baru Kehidupan dan Cinta"
Chandrika tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan pemuda asing itu akan sangat mempengaruhi kehidupannya. Phobia hingga trauma. Bahkan gilanya ia harus menanggung rindu berkepanjangan.
Kasus pembunuhan yang t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Permainan gila yang dilakukan oleh seseorang yang lebih gila lagi. Nyawa sudah seperti secarik pesawat kertas bagi iblis sepertinya, yang bisa dimainkan kapanpun dan sesukanya.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Kai ElfredoJourell..
.. adalah pion yang akan menjadi rahasia tersendiri bagi Leo. Keterlibatan lelaki itu dalam kasus ini akan dia simpan dengan baik tanpa sedikitpun mempublikasikannya.
Itulah kenapa dia datang kepada Libra seorang diri, dengan jasad Abhizard di tangannya.
Tentu saja Leo tidak datang dengan skenario yang sebenarnya. Dia memainkan perannya sangat baik, dengan skenario fiktif yang benar-benar terdengar nyata.
Leo melimpahkan seluruh kebusukannya kepada Abhizard. Dia mengatakan kepada Libra bahwa.. Abhizard yang berencana untuk membunuhnya. Dengan alasan jika Abhizard ingin menguasai seluruh kekuasaan tanpa ingin membagi pada Leo maupun Libra. Dan dalam pertarungan, Leo hanya berniat untuk membela diri dari serangan Abhizard. Sampai berakhir, Leo tanpa sengaja menembak Abhizard dan membuat lelaki itu kehilangan nyawa.
Sempurna skenarionya, lebih sempurna lagi aktingnya. Leo menangis saat itu, memohon ampun kepada Libra sebab tanpa sengaja telah menghabisi Abhizard.
Sungguh alibi yang benar-benar memanipulasi Libra. Berujung Libra dirundung dilema teramat besar—dia semakin membenci Abhizard, tapi di sisi lain dia pun sakit atas kepergian Abhizard. Di lubuk hatinya yang terdalam, pada dasarnya saat itu Libra masih sangat menyayangi Abhizard.
Tapi sialnya, kebencian mengalahkan ketulusan ikatan yang selama ini mereka jalin.
Bahkan Leo sendiri tidak menyangka jika Libra akan mengambil langkah teramat ekstrim—melenyapkan jasad Abhizard dengan cara menyerupai prosesi kremasi. Libra ingin membalaskan apa yang dialami Sugara kepada Abhizard dengan cara yang sama.
Leo terkejut, tapi juga semakin merasa menang. Maka dia kian men-totalitaskan aktingnya—berpura-pura menahan Libra yang kala itu sedang disergap ragu, tetapi dari hatinya—sejujurnya Leo sungguh tidak sabar melihat jasad Abhizard dileburkan oleh api hingga menjadi abu.
Leo teramat pintar memerankan sisi malaikatnya, sampai tidak ada seorangpun yang akan mengira bahwa faktanya..
.. hanya ada iblis yang bersemayam dalam diri Leo.
Sebab, skenario busuknya tidak hanya sampai disana. Leo pun mencuci otak Libra agar menyingkirkan gadis kecil berusia tujuh tahun itu dari kehidupan mereka, dengan beralibi —
"Dia masih kecil, tapi dia bisa menyimpan kejadian ini dengan baik di memorinya. Gue cuma takut lambat laun dia ngikutin jejak Abhizard. Jangan lupa kalo mereka adalah saudara kandung, ada kemungkinan kalo dia juga memiliki sifat yang sama persis dengan Abhizard."
