BAB VIII: LDKM Part 2 (versi baru)

362 30 0
                                    

Sebuah mobil Mercedes-Benz memasuki area villa di kawasan Megamendung, Puncak, Bogor, tepatnya sekitar pukul 21.00 WIB. Begitu mobil tersebut sudah diparkirkan di belakang salah satu gedung villa, terlihat Raka keluar dari mobilnya sembari membawa sebuah ransel di punggungnya. Sementara itu, salah satu tangannya memegangi ponsel yang ditempelkan pada telinganya. Pria itu memang langsung mendapatkan sebuah telepon setelah memberi kabar pada Bu Hilda bahwa ia baru saja tiba di villa yang dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan LDKM Universitas Pekerti Luhur.

"Raka belom ketemu dia," kata Raka pada ibunya dan pria itu mulai celingak-celinguk mencari seseorang di sekitar villa tersebut. "Nanti kalo udah ketemu bakal Raka kabarin Mami. Lagian Raka juga baru nyampe, paling mau nyari Gading dulu buat nanya kamar Raka di sebelah mana."

"Ya udah. Tapi, beneran loh ya langsung kabarin Mami kalo kamu udah ketemu dia. Mami tuh khawatir makanya sempet ragu kasih izin buat ke Puncak gitu. Mana sekarang lagi sering hujan. Nanti kalo dia sakit atau kenapa-napa kan Mami juga yang kepikiran di sini," ujar Bu Hilda. "Yang pasti kalo kamu udah ketemu, pokoknya jagain dia sampe kalian pulang ke Jakarta lagi."

"Iya, nanti pasti langsung dikabarin," kata Raka. "Udah dulu, Mi."

"Ya udah, kalian berdua hati-hati di sana."

"Hm."

Raka memasukkan ponselnya tersebut ke dalam saku jaket tebal yang ia pakai malam ini setelah Bu Hilda sudah memutuskan sambungan telepon. Berikutnya pria itu bergegas mencari sosok Gading yang memang sejak awal menjadi orang yang mengundangnya untuk datang ke acara LDKM yang diadakan oleh pihak BEM kampus. Hanya butuh sekitar waktu 5 menit saja sampai akhirnya Raka menemukan sosok yang ia cari. Di depan sebuah pendopo villa, ia melihat Gading duduk di sana seraya merokok dengan kedua mata fokus ke ponsel.

Masih sulit dipercaya kalau pada akhirnya Raka akan mengiyakan ajakan Gading yang entah sudah berapa kali ia tolak karena alasan pribadi. Pria itu hanya tidak suka mengikuti acara kampus karena memang ia tidak memiliki kepentingan apapun, ditambah lagi alasan Gading mengajaknya hanya karena Gading butuh seorang teman di saat dosen-dosen lain yang ikut memang bisa dibilang tidak sepantaran dengan mereka berdua yang masih berusia awal 30-an. Meskipun demikian, Raka pikir alasan sepele begitu tidak akan cukup untuk membuatnya tertarik ikut. Bagi Raka lebih baik ia istirahat di rumah atau melakukan job-nya sebagai lawyer daripada di Puncak selama 3 hari 2 malam.

Namun, semua itu berubah dalam sekejap setelah Raka diceramahi panjang-lebar oleh Bu Hilda belum lama ini. Padahal Raka pikir setelah Bu Hilda memberikan izin pada gadis itu maka semua sudah selesai, ia juga tidak perlu ikut campur. Tapi, tentu saja bukan demikian yang terjadi. Seharusnya Raka juga sudah tahu mengingat ia kenal betul sifat Bu Hilda yang mudah khawatir meskipun untuk sesuatu yang menurutnya sangat sepele. Pada akhirnya Raka memilih mengikuti permintaan Bu Hilda dengan ikut ke acara LDKM ini daripada harus diceramahi oleh ibunya. Yah, walaupun ia baru datang di hari ke-2. Intinya ia tetap datang.

Akan tetapi, dari semua itu tentunya bagian yang paling menyebalkan adalah ketika Raka harus menghubungi Gading untuk menanyakan soal undangan yang pernah ditawarkan padanya dan kemudian ditolak itu. Sudah bisa ditebak kalau dirinya diledek habis-habisan oleh Gading dan Raka juga tidak bisa menyalahkan respons juniornya di masa kuliah dulu. Mungkin Raka dinilai tidak konsisten dengan keputusan sendiri meskipun pada akhirnya Gading bisa mengerti setelah ia memberi tahu alasan yang membuat Raka akhirnya berubah pikiran.

"Ding," Raka memanggil pria itu.

Gading menoleh ke arahnya. "Eh, Bang! Lu udah dateng aja. Gua kira masih di jalan. Gimana? Aman di jalan? Nggak nyasar, kan?"

"Nggak," jawab Raka singkat sebelum pria itu sudah berdiri di sebelah Gading yang baru saja membuang rokoknya ke tempat sampah di dekat pendopo tersebut. "Kok sepi banget di sini? Beneran acara LDKM, kan?"

ASDOS✅️ [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang