Chapter 13: Mengasuh Naura (versi lama)

2.6K 245 51
                                    

Warning: You may find typo(s) here LOL. Jujur, gue terlalu mager ngetik sampe ada sebagian yang gue make voice typing, nih. Ujan deres bikin pengen rebahan terus.
.
.
.
.
.
Mengajak keponakannya ke tempat kerja bukanlah sesuatu yang menjadi favorit dalam hidup Raka. Bukan karena ia tidak suka anak kecil, meskipun Naura selalu bilang agar Raka berhenti menyebutnya 'anak kecil', padahal usia Naura baru memasuki 11 tahun. Wajar saja kan jika Raka masih menyebutnya anak kecil? Bahkan Naura sendiri belum bisa disebut sebagai remaja pula. Tetapi, terkadang pola pikir keponakan pertamanya itu memang lebih dewasa dari rata-rata anak seusianya. Cara bicara Naura seperti orang dewasa, yah atau dibuat sok dewasa. Beberapa kali Kak Naya bahkan meledek Naura 'tua sebelum waktunya' dan jangan ditanya bagaimana respon keponakannya yang cantik itu.

Naura adalah anak yang sangat sensitif seperti anak-anak pada umumnya juga, mudah tersinggung dan harus mendapatkan apapun yang ia inginkan. Tidak pernah suka jika ada orang lain yang tidak setuju dengan pendapatnya meskipun itu orang tuanya sendiri dan terkadang jika penyakit ngambek keponakannya itu sudah kambuh, mau tak mau Raka harus berperan besar sebagai sosok orang tua lain untuk membuka pikiran anak itu bahwa apa yang dilakukannya memang hal yang salah. Tentu menjelaskan hal semacam itu kepada Naura yang anak kecil bukan sesuatu yang mudah, berkali-kali Raka harus lebih banyak maklum. Contohnya saat kemarin malam Naura nekat kabur dari rumah.

Bisa dibayangkan betapa kagetnya Raka saat melihat keponakannya itu muncul di depan rumahnya saat sudah larut malam, anak itu juga membawa ransel yang terisi penuh dengan pakaian dan boneka Barney kesayangannya. Sejak awal ia sudah menebak kalau Naura memaksa supir di rumah Kak Naya untuk mengantar anak itu ke rumahnya semalam dan bagi pria itu tentu saja apa yang Naura lakukan adalah hal yang aneh. Apa gunanya menghilang dari rumah kalau pada akhirnya Kak Naya juga akan tahu jika anak sulungnya itu berada di rumah sang Adik? Benar saja, Kak Naya langsung menghubungi Raka dan alih-alih khawatir, Kak Naya justru terdengar kesal sekaligus tenang karena putrinya menginap di rumah Raka.

Sejak semalam Raka sudah menanyakan alasan Naura kabur dari rumah dan beberapa kali anak itu menolak untuk menjawab sehingga Raka harus bertanya langsung pada Kak Naya. Jawaban sang Kakak membuat Raka hanya bisa menaikkan alisnya heran. Bagaimana tidak? Ia tidak tahu apakah ini hal yang sepele atau bukan, tetapi Kak Naya memarahi Naura karena anak itu memaksa Mamanya untuk membelikan tiket konser boyband Kpop yang akan diadakan akhir bulan depan. Alhasil, semua tiket pun sudah telanjur habis dan Naura malah kesal dengan Kak Naya sehingga memutuskan untuk menginap di rumah pria itu.

Bagaimana menjelaskannya, ya? Sebagai orang dewasa dan mengerti jalan pikiran Kak Naya, tentunya Raka tahu maksud Kakaknya itu sebenarnya baik. Hal-hal berbau Kpop lebih wajar jika digandrungi oleh kaum remaja hingga yang beranjak dewasa, sedangkan Naura belum sampai tahap itu. Mungkin yang dikhawatirkan oleh Kak Naya adalah sisi fanatisme yang biasanya berakhir tidak baik dan tentunya sebagai Om dari Naura, Raka sendiri tidak ingin jika Naura menyukai sesuatu secara berlebihan. Apalagi setahunya boyband Kpop kebanyakan hobi pamer abs. Ia tidak bisa membayangkan jika keponakannya yang seharusnya masih polos itu diberi tontonan yang belum waktunya.

Namun, ia juga tidak bisa menyalahkan sifat Naura. Anak itu masih berpikiran layaknya anak kecil yang lebih mementingnkan egonya alih-alih memikirkan niat baik dari orang tuanya. Wajar saja jika Naura masih mengutamakan rasa sukanya pada Kpop, tetapi jelas sekali kalau efek kesukaannya itu malah membuat sang keponakan bersikap tidak baik. Kabur dari rumah walau caranya konyol dengan diantar oleh supir sendiri adalah gejala awal dari sifat pemberontak Naura dan itu diakibatkan dari Kak Naya yang tidak menuruti kemauannya untuk membelikan tiket konser Kpop. Ia sendiri sudah khawatir jika Naura mulai fanatik dan sifat pemberontaknya itu akibat dari kefanatikannya. Dengan kata lain, ia juga harus menasihati Naura dengan caranya sendiri.

ASDOS✅️ [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang