BAB V: Menjadi Asdos Part 1 (versi baru)

271 15 0
                                    

Pertengahan September akhirnya telah tiba, artinya kini adalah waktu yang tepat untuk menyambut semester yang baru. Tidak ada yang banyak berubah karena seluruh rutinitas Rana setiap kali kuliah pasti sama, kecuali mungkin yang berbeda kali ini adalah situasi di mana Rana tak lagi sekelas dengan Sharon, Oliv, dan Della. Hal itu dikarenakan UPL menerapkan sistem akademik di mana seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Hukum wajib mengambil jurusan sesuai minat masing-masing di semester 7. Rana mengambil jurusan Hukum Internasional, Sharon mengambil jurusan Hukum Bisnis, Oliv mengambil jurusan Hukum Pidana sementara Della mengambil jurusan Hukum Perdata.

Sebenarnya berpisah karena perbedaan jurusan di semester ini bukan sebuah masalah untuk Rana, ia sudah biasa mandiri sehingga tak mewajibkan seseorang untuk terus menemaninya ke mana saja. Alih-alih memikirkan nanti ia di ruang kelas apa atau siapa saja yang mengambil satu jurusan dengannya, Rana jauh lebih memikirkan pengalamannya nanti dengan menjadi asisten dosen alias asdos dari seorang Dr. Caraka Nagara Harsono, S.H., LL.M. dan tentu saja Rana tidak lupa kesepakatan mereka sebulan yang lalu.

Belum lama ini Pak Raka sempat mengirimkan chat kepadanya melalui WhatsApp untuk menanyakan jadwal kuliahnya karena kebetulan hari itu memang jadwal semester baru telah di-upload di website kampus. Untungnya jadwal kuliah Rana dengan jadwal mengajar Pak Raka tidak saling terbentur di mana Rana kuliah dimulai pukul 1 siang hingga jam 4 atau 5 sore sedangkan jadwal mengajar Pak Raka dimulai sejak 9 pagi. Rana sudah bisa membayangkan betapa penat hari-hari kuliahnya di hari Senin dan Selasa. Belum lagi ia masih ada tugas di organisasi kampus.

Namun, Rana sudah tidak punya pilihan dan lagipula ia juga sudah menyetujui penawaran Pak Raka. Setidaknya ini jauh lebih baik daripada Rana terpaksa mengulang mata kuliah pria itu dengan kata lain artinya Rana harus meminta uang kepada dr. Runi. Perlu ditekankan kalau ini bukan masalah uang. Ia yakin dr. Runi tidak akan keberatan mengeluarkan uang untuk kebutuhan kuliahnya, tetapi mengatakan jika ia memerlukan uang untuk mengulang mata kuliah sama saja menyatakan pada dr. Runi kalau Rana mengalami kegagalan dan ia tidak suka itu.

Sekitar pukul 08.50 WIB, Rana tiba di area parkir kampus. Ia segera berlari kecil memasuki lobi gedung Fakultas Hukum, lebih tepatnya menuju ruangan Pak Raka karena perasaannya tiba-tiba tidak enak. Meskipun nyatanya Rana tidak bisa disebut telat juga, tetapi mengenal betapa disiplinnya Pak Raka membuat cewek itu merasa harus turut lebih disiplin agar mengurangi kemungkinan ia kena omelan pria itu. Padahal hari ini Rana juga sudah siap-siap lebih awal, ini disebabkan dirinya terlalu lama menentukan pakaian macam apa yang pantas dipakai hari ini karena Rana adalah asdos Pak Raka sekarang.

Sebelum benar-benar menghampiri ruangan Pak Raka, Rana memasuki toilet cewek lebih dulu. Di depan cermin wastafel toilet, Rana merapikan pakaian serta menyisir rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai agar tidak berantakan. Hari ini Rana mengenakan pakaian yang agak lebih formal dari biasanya berupa kemeja modern berwarna biru dongker polos dengan bawahan celana jeans berwarna putih. Cewek itu juga menggunakan shoulder bag serta sepasang wedges 3 cm yang membuat Rana jadi lebih tinggi, mungkin sekitar 170-an sekarang. Singkatnya, Rana terlihat lebih feminin dari biasanya hari ini.

Ia memoleskan lipstick matte berwarna merah muda di bibirnya dan setelah merasa bahwa penampilannya cukup baik, Rana memasukkan sisir dan lipstick-nya tersebut ke dalam tas. Cewek itu kembali memastikan penampilannya dan baru menyadari bahwa matanya menampakkan dengan jelas kalau Rana suka begadang. Sebenarnya semalam pun ia tidur cukup larut karena sibuk memikirkan kira-kira bagaimana rasanya menjadi asdos dari Pak Raka. Memikirkannya malah membuat perut Rana langsung nyeri.

"Duh, nggak lucu kalo gue mules cuma karena grogi jadi asdos," gumam Rana pelan sambil memegangi perutnya itu dan kemudian rasa nyeri itu hilang begitu saja. "Ayo, Rana, lo pasti bisa. Cuma satu semester doang. Emang sih kesannya lama, yang penting jalanin aja demi perbaikan nilai."

ASDOS✅️ [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang