Chapter 15: Dies Natalis (versi lama)

2.8K 255 83
                                    

Warning: akan ada typo karena diriku hanyalah manusia biasa karena aku bukan ninja Konoha turunan klan Uchiha yang bisa mengaktifkan Mangekyou Sharingan miliknya ataupun memiliki siluman rubah ekor 9 bernama Kyuubi yang tersegel di dalam perutku selama bertahun-tahun sampai melakukan rasengan, aku juga bukan kunoichi yang bisa menyembuhkan banyak orang dan memiliki kekuatan super di tangannya yang bisa menghancurkan banyak pohon dengan satu pukul saja. Intinya tuh AKU MANUSIA!

Song: Can't Help Falling in Love With You © Elvis Presley, Hari Bersamanya © Sheila On 7.
.
.
.
.
.
Sepertinya ini bukanlah yang pertama kalinya untuk Bu Hilda mengacaukan rencana damai Raka di hari Sabtu. Pria itu masih begitu ingat kalau di hari yang sama beberapa waktu yang lalu rencananya juga pernah dikacaukan oleh Ibunya itu dengan alasan yang sama, tadi siang wanita itu meneleponnya dengan maksud agar Raka datang menemui Bu Hilda di rumah. Alasan wanita itu tetap saja sama, katanya ada sesuatu yang begitu penting dan harus segera dibicarakan secepatnya sebelum wanita itu lupa. Dikarenakan Raka malas berdebat dengan Ibunya, mau tak mau rencana damainya di hari Sabtu harus gagal lagi. Padahal ia begitu ingin istirahat setelah menghabiskan waktu untuk olahraga di tempat gym. Tapi, mau bagaimana lagi? Bu Hilda yang sewot jauh lebih seram daripada Kuntilanak sekalipun.

Raka berjalan mendekati pintu rumah orang tuanya bertepatan dengan pintu itu dibuka dari dalam oleh seseorang yang tak lain adalah asisten rumah tangga orang tuanya. Bi Yuli sedikit terkejut saat membuka pintu dan melihat kedatangan Raka, dengan segera Bi Yuli langsung menyapanya ramah dan dibalas dengan hal yang serupa dari yang bersangkutan. Sepertinya Bi Yuli hendak menyiram taman di bagian depan rumah sehingga Raka memilih membiarkannya saja dan lanjut masuk ke dalam rumah tersebut. Setidaknya sampai ia baru sadar saat tak sengaja melihat ke garasi bahwa semua mobil ada di sana, artinya di dalam rumah tidak hanya ada Bu Hilda saja. Pak Edi pun ada di rumah sekarang.

Pintu ditutup secara perlahan setelah Raka masuk ke dalam rumah dan untuk pertama kalinya ia tak mendengar suara berisik sama sekali dari arah dapur. Mengingat hari ini adalah hari Sabtu dan sudah cukup sore, biasanya Raka akan mendengar suara sodet yang bergesekan dengan wajan untuk menggoreng sesuatu atau setidaknya suara mixer yang menandakan kalau Ibunya sedang membuat kue. Nyatanya saat Raka mengecek dapur, ia memang tak menemukan siapapun di sana. Daupur terlihat begitu bersih seperti tidak disentuh sama sekali hari ini. Padahal Bu Hilda termasuk tipe wanita yang rajin memasak di rumah karena Pak Edi hanya bisa memakan masakan sang istri alih-alih masakan Bi Yuli.

Lalu, ia berjalan ke arah lain, tepatnya ke arah ruang keluarga karena ia mendengar suara lain di sana. Di ruang keluarga tersebut, Raka melihat sosok Ayahnya sedang duduk membelakangi dirinya. Pria tua itu sedang sibuk menonton ke arah televisi lebar di depannya, kali ini bukan acara berita seperti biasanya melainkan hanya acara tinju. Saking asyiknya mungkin Pak Edi tidak sadar bahwa Raka sedang memperhatikan pria paruh baya itu dari belakang sampai Raka memutuskan untuk berjalan mendekat hingga duduk di samping Ayahnya itu. Barulah Pak Edi sadar dan menoleh ke arahnya, mungkin sedikit terkejut karena kedatangan Raka yang di luar dugaan. Itu berarti Bu Hilda belum memberi tahu soal kedatangannya pada Pak Edi.

"Loh, Raka? Ternyata hari ini kamu mau ke sini, toh," sahut Pak Edi tanpa menutupi rasa terkejutnya dan membiarkan Raka mengecup tangan kanan pria itu. "Baru dateng apa udah dari tadi?"

"Baru aja kok," jawab Raka. "Tumben banget Papa di rumah. Biasanya kalo Sabtu tetep pergi karena banyak urusan."

Pak Edi memberinya cengiran. "Lagi ngurangin banyak kegiatan di luar aja. Mama kamu nanti ngomel kalo Papa keluar rumah terus. Lagian di rumah juga ada acara tinju, mending nonton aja di sini daripada keluar. Ngomong-ngomong, kok kamu malah dateng ke sini? Bukannya lagi ada acara ulang tahun kampus?"

ASDOS✅️ [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang