BAB V: Menjadi Asdos Part 2 (versi baru)

225 19 1
                                    

Entah sejak kapan Rana mulai sibuk ngedumel hari ini, bahkan tanpa sadar bibirnya malah sibuk komat-kamit. Mungkin sejak mobil Rana telah terparkir rapi di area parkiran mobil kampus atau bisa juga sejak ia sadar kalau motornya malah dipakai dr. Runi untuk pergi ke rumah sakit. Pagi ini, Rana dibuat kaget saat menemukan kalau motornya hilang kecuali mobil ibunya yang masih ada di garasi rumah. Rasanya Rana hampir saja meledakkan kekesalannya kalau saja ia tidak ingat bahwa pergi ke kampus secepat mungkin adalah hal yang jauh lebih penting daripada mengomel tak karuan.

Seharusnya Rana memang langsung pulang ke apartemen dari rumah ibunya setiap Minggu malam seperti biasanya. Tetapi, Rana pikir ia harus sedikit lebih lama mengingat stok makanan di apartemen sudah habis karena sekarang sudah mulai memasuki akhir bulan. Di samping itu, Rana juga terlalu malas ke ATM untuk mengambil uang dan ia pikir uang hasil 'kerjanya' lebih baik dipakai untuk bayar kosan awal bulan depan.

Alhasil, demi menghemat biaya kehidupannya sampai awal Oktober, mau tak mau Rana harus tinggal di rumah dr. Runi sampai besok atau lusa. Mungkin selepas pulang dari kampus sebaiknya ia mendatangi agen untuk membeli sekardus mie instan saja, walaupun memang rasanya tidak rela menggunakan sedikitpun uangnya untuk itu. Setidaknya hanya dengan makan mie instan yang bisa membuat Rana bertahan hidup sampai awal bulan depan. Yah, tentunya tinggal di rumah dr. Runi juga ada konsekuensi masalah jarak di mana artinya Rana harus berangkat lebih awal ke kampus.

Saat di perjalanan tadi, Rana mendapat chat dari dr. Runi yang meminta maaf karena terpaksa membawa motor Rana dikarenakan wanita itu dipanggil untuk keadaan darurat di rumah sakit. Tentunya jika menggunakan mobil akan memakan waktu lebih lama, apalagi sekarang hari Senin. Hanya saja, kenapa dr. Runi yang mengalami keadaan darurat malah membuat Rana jadi hampir telat? Apalagi Rana harus menjadi asdos hari ini dan berhadapan dengan Pak Raka yang sangat bawel soal waktu. Ditambah lagi Kemal ternyata sudah berangkat lebih dulu ke kampus tanpa memberi tahunya sehingga Rana sendirian di rumah.

Akhirnya sekarang Rana sudah tiba di lobi Fakultas Hukum dan langsung berbelok ke arah di mana ruangan Pak Raka berada. Berkali-kali ia mengecek jam tangannya sebelum mendadak mendapatkan panggilan telepon di ponselnya. Dengan cepat Rana meraih ponsel yang ada di dalam saku celana jeans hitam yang ia kenakan hari ini dan menemukan nama Oliv muncul di layar ponselnya tersebut.

"Halo, Liv. Penting nggak? Kalo nggak penting matiin aja," sahut Rana dalam satu tarikan napas sebelum tiba di depan ruangan Pak Raka yang masih tertutup rapat.

"Buset, lu olahraga apa gimana dah? Ngos-ngosan gitu," komentar Oliv di telepon. "Sekarang lu di mana? Sejak jadi asdosnya Pak Raka, lu tuh udah jarang ngumpul ke kantin. Sombooong."

"Liv, ntar dulu seriusan, deh. Gue udah telat banget nih gara-gara nyokap gue malah bawa motor gue ke rumah sakit. Mana mobil gue masih di bengkel," balas Rana sembari berkacak pinggang dengan salah satu tangan yang tak memegang ponselnya.

"Lah, terus lu ke kampus gimana caranya? Naik ojol? Apa sama Kemal?" tanya Oliv heran.

"Nggak, dia malah berangkat duluan. Duh, besok deh gue ceritain. Hari ini gue nggak bisa nongkrong dulu, lo kan tau udah akhir bulan. Ntar abis selesai gue juga mau langsung ke agen beli sedus mie instan. Pokoknya tunggu kabar gue lagi aja deh kalo udah ada duit buat nongkrong. Udah dulu, ya. Gue telat nih seriusan. Kalo teleponan terus, ntar gue diomelin lagi sama si caplang—"

Ucapan Rana terpotong bertepatan dengan pintu ruangan di depannya itu telah terbuka lebar dan memperlihatkan sosok yang sedang dibicarakannya dengan Oliv justru sudah berdiri di ambang pintu itu sekarang. Seperti biasanya, Pak Raka selalu menyambut kedatangan Rana dengan raut wajah asem seolah-olah pria itu memang ditakdirkan untuk memiliki raut wajah semacam itu sejak lahir.

ASDOS✅️ [Ebook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang