meet you

442 9 0
                                    

Pagi yang indah seindah senyuman seorang gadis manis yang tengah asyik berlenggak lenggok didepan cermin didalam kamarnya,.
Ya sebut saja dia Fani (Gladis Tifani Putri)..
Pagi itu Fani berencana menemui seseorang yang istimewa dihatinya.

Fani POV

Aku terbangun dari tidurku jam 05.30,pagi ini aku semangat sekali,.
Aku keluar dari kamarku dg senyum yg selalu mengembang dari bibir,mungkin kelihatanya aneh karena memang nggak biasanya aku seperti ini,aku menuju kamar mandi dg mulut yg tidak berhenti bernyanyi,tiba-tiba "Brukkk" aku seperti menabrak sesuatu yang empuk,.
"oh astaga Fani,kamu ngapain sih pake nabrak nabrak ibu segala,makanya bangun tidur itu langsung cuci muka atau apa kek,bukan nyanyi nyanyi nggak jelas gitu,anak perawan kok kelakuanya begitu"omel ibu ku yg super empuk,karena badanya emang sedikit gendut (hehehe maaf bu),
Aku yang diomelin malah cuma bisa nyengir nyengir kuda nggak jelas,tp tetep aja dalam hatiku berkata "ini si ibu ngapain juga pagi pagi udah ngomel ngomel,mengganggu suasana hati yg sedang berflowers flowers aja (maksudnya berbunga bunga ya,hehe)

Ya sudah lupakan saja omelan omelan itu,aku langsung cuz ke kamar mandi,.
Selesai mandi aq langsung bersiap untuk misiku hari ini (naruto kelez),
"Fan sarapan dulu,biar nanti interviewnya lancar"teriak ibu dari dapur,.
"ya bu bentaran,Fani masih siap-siap"teriakku selanjutnya,.
Semalam aku memang bilang sama ibu dan Ayahku mau ada interview disalah satu minimarket,hahaha maklum aku baru 1tahun lulus SMA tapi udah pindah kerja 3x,ya begitulah aku,sebenarnya misi hari ini bukan hanya interview aja sih,habis interview aku mau menemui seseorang,seseorg yg bisa dibilang special (kayak martabak aja),tapi nggak perlu ijin ibu,sebentar ini,tau sendiri ibu pasti bakal banyak alasan untuk tidak mengijinkan anak kesayanganya ini terlalu lama meninggalkan rumah,apalagi bertemu orang special,ibu kan cemburuan orangnya,hehehe..
Akhirnya sarapanku sudah musnah tertelan,
"Bu Fani berangkat dulu ya,do'akan interviewnya sukses"ucapku pada ibu sambil mencium tanganya, "iya ibu do'akan,hati hati dan langsung pulang kalau sudah selesai"tutur ibu, "siap boz laksanakan"kataku sambil mencium pipi ibu.

Sesampai diminimarket tempat aku interview,tiba-tiba "woii Fan,apa kabar?,ich kangenya gue sama lo"sapa cewek berkulit putih yg melambaikan tanganya ke arahku tanpa berdosa,aku yang masih kaget sekaligus heran cuma bisa senyum senyum tanpa makna,tiba-tiba dia mendekatiku dan tenyata "oh Via,kirain siapa,kok loe disini??loe nglamar kerja disini juga??"tanyaku, "gue mah emang udah kerja disini setelah gue mental dari tempat kerja yang dulu waktu kita sama-sama,"jelasnya, "oh gitu,bakal satu kerjaan lagi dong kita kalau gue diterima kerja disini??masih kalau sih,hehehe".aku sama via dulu memang pernah kerja bareng,dari situlah awal kita kenal.
Lagi asyik -asyiknya ngobrol tiba-tiba nama gue dipanggil "nona Gladis Tifani Putri silahkan masuk",aku yang lagi ketawa ketiwi sontak kaget dan langsung gugup, "tuh udah dipanggil,good luck ya"kata Via, "Sip makasih Via"kataku sambil ngeloyor masuk ke ruang interview.
Haach akhirnya selesai sudah interviewku hari ini,tinggal melaksanakan misi selanjutnya,
Aku menemui Via untuk berpamitan.

Author POV

Akhirnya Fani selesai interview,setelah say goodbye and see you next sama Via,Fani langsung cuz melakukan misi selanjutnya,yaitu bertemu dengan someone yang specialnya melebihi martabak,sebut saja dia Rendi Pradipta,Rendi adalah teman kerjanya dulu pas Fani pertama kali bekerja setelah lulus SMA,perkenalan mereka sama sekali tidak berkesan,karena dulu Rendi lebih dekat dengan Via daripada Fani,secara Rendi lebih suka cewek feminin seperti Via daripada cewek yang cenderung tomboy seperti Fani,tapi biarpun agak tomboy si Fani manis juga.
Perkenalanpun berlanjut,hingga saat ini entah kenapa Rendi jadi special dimata Fani dan begitu sebaliknya,padahal terakhir kali mereka bertemu semuanya masih biasa saja.

Rendi POV

Hari ini aku bela-belain bolos kerja karena ingin bertemu dengan bidadari cantik yang aku tunggu selama 6bulan ini,aku sangat merindukanya,walaupun hampir tiap malam aku mendengar suaranya lewat telpon,tapi justru itu yang membuat aku semakin rindu akan hadirnya,.
Dengan motor kesayanganku,aku langsung tancap gaz menuju tempat dimana dia menunggu,aku nggak mau gadisku menunggu lama,aku pun juga nggak sabar ingin cepat melihat tingkahnya yang jail tapi ngegemesin itu.
Aku telah sampai,tapi dimana dia??tiba-tiba handphonku berdering,oh ternyata sms darinya

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang