I'm Okey

40 1 0
                                    

Fani POV

Aku sungguh terkejut,aku kecewa,aku marah,aku benci.
Entah apa yang terjadi pada hatiku,aku muak melihat Febryan mencium gadis itu,aku kecewa melihat Febryan memberi potongan kue pertamanya kepada Raya,aku benci harus terima kenyataan bahwa gadis cantik itu adalah kekasih Febryan.

Jantungku berdegup kencang melihat apa yang ada didepan mataku sekarang.
Tubuhku gemetar,mataku memanas.aku tak bisa berkata apapun,jangankan untuk memberi ucapan selamat ulang tahun,melihatnya pun aku tak berdaya.

Setelah acara kejutan untuk Febryan selesai,
Tanpa berpikir panjang aku pergi meninggalkan tempat itu.tempat dimana aku harus melihat kemesraan pria yang aku kagumi mencium dan memeluk kekasihnya.
Mungkin aku tidak hanya mengagumi,tapi sepertinya aku mulai mencintai.

Aku tak memikirkan kak Rendi dan Mira yang akan panik jika aku pergi tanpa beritahu mereka,yang aku tahu saat ini aku hanya ingin lari dari tempat ini.aku nggak mau orang-orang melihat ekspresi wajahku saat ini.

Aku pergi meninggalkan tempat itu,berlari dan terus berlari tanpa tau akan ku bawa kemana langkah kakiku ini.

Sampai aku berhenti di suatu tempat yang sepi,hanya ada satu dua orang yang ada disitu.Ya mungkin karena malam sudah sangat larut.
Aku duduk disebuah bangku kecil yang berada ditempat itu,tepatnya ditaman kota.
Aku duduk termenung,kubiarkan air mata ini menetes dan terus mengalir.
Hatiku benar-benar sangat terluka.

Saat kurasa hatiku sudah cukup tenang,aku kembali berjalan dan kali ini masih belum ada tujuan.aku nggak mau kak Rendi melihat keadaanku sekarang,dia pasti akan bertanya panjang lebar dan aku tak tau apa yang harus aku katakan.

Aku berhenti disebuah halte,dan disini tak ada orang sama sekali.
Aku kembali duduk melamun,menikmati setiap sakit yang aku rasakan saat ini.

Tiba-tiba hujan turun deras,aku masih saja tak berkutik dan terus melanjutkan aktifitasku saat ada seseorang menghampiriku dan duduk disampingku,tapi dia tak menegurku.aku pun hanya diam dan menatap kosong kearah jalan raya tanpa mempedulikan orang itu.

"loe Fani bukan?"sapa seseorang itu.

Aku menoleh,dan alangkah terkejutnya aku saat mendapati Febryan telah duduk disampingku.

"Fe Febryan??" ucapku dengan terkejut.

"Ya ampun Fan,loe kemana aja? Loe tau,Rendi panik nyariin loe dari tadi.loe ngapain malam-malam disini,mana hujan lagi" cecar Febryan.aku tertunduk lesu.

"gue disini karena loe Feb,hati gue sakit lihat loe mencintai orang lain.gue suka sama loe,gue sayang loe Feb"aku bergumam dalam hati.Dan tiba-tiba air mata ini kembali menetes.

"Fan?? Hey,are you okey??"tanya Febryan panik lalu memegang kedua pipiku dan menuntunku menatap kearahnya.

Oh my God,jantungku serasa mau copot .ingin rasanya aku memeluk pangeranku ini.
Kenapa dia mendadak jadi seperti ini?.

"loe kenapa? Loe ada masalah sama Rendi??" tanyanya dan kali ini sambil mengusap air mataku.
Aku menggeleng dan melepaskan tanganya dari pipiku dengan lembut.

"aku nggak kenapa-napa kok,aku baik-baik saja"ucapku dengan suara sedikit serak sambil menatap kosong kedepan.
Bagaimana bisa aku berkata seperti itu,sedangkan hatiku masih belum stabil saat ini.

"ya udah oke apapun itu,yang penting sekarang loe udah ketemu dan loe harus ikut gue balik sekarang juga.Rendi pasti khawatir banget sama loe"ujarnya sambil menarik tanganku dengan lembut menuju motornya.

"tapi Feb.."

"ssst nggak pake tapi-tapian"sahutnya.

Akhirnya Febryan mengantarku kerumah Mira.
Aku bingung harus bilang apa sama kak Rendi dan Mira.

Febryan POV

Aku baru saja mengantarkan Raya pulang kerumahnya seusai acara kejutan ulang tahunku.

Jalan raya lumayan sepi karena malam sudah sangat larut.
Tapi diseparuh perjalananku tiba-tiba hujan turun,kebetulan aku lupa membawa jaz hujan.
Aku putuskan untuk berteduh dihalte dekat situ.

Ada seorang gadis sedang duduk termenung seorang diri dihalte tersebut.tadinya aku takut,kalau gadis itu manusia ngapain coba tengah malam duduk sendirian disitu,tapi kalau bukan manusia kok sepertinya aku mengenalnya.

Ternyata gadis itu adalah Fani,kekasih sahabatku Rendi.
Dia pergi saat acara kejutan itu berlangsung.

Ada apa denganya,kenapa matanya sembab seperti habis menangis semalaman.

Ketika aku bertanya kepadanya kenapa dia pergi tanpa memberitahu Rendi,dia malah menangis.
Dan anehnya hati aku tiba-tiba sakit melihat air matanya.
Ada apa lagi ini?

Tanpa berbicara banyak,aku langsung membawa Fani kerumah Mira.
Aku yakin Rendi pasti sangat mengkhawatirkan kekasihnya itu.

Setelah aku dan Fani sampai dirumah Mira,ternyata Rendi sedang berada disana.

"Ren gue..." belum sempat aku meneruskan ucapanku,Rendi dan Mira kompak menoleh.

"Fani!!"seru Rendi dan Mira bersamaan.Rendi langsung menghambur memeluk kekasihnya itu.

"Astaga sayang kamu kemana aja?aku nyariin kamu dari tadi,aku khawatir banget sama kamu" ucap Rendi masih sambil memeluk Fani erat.Fani hanya diam tanpa membalas pelukkan Rendi.

"gue nemuin dia dihalte deket taman" kataku sambil memainkan gadgetku.
Mira hanya melongo kaget.

"kamu ngapain dihalte malam-malam gini?kamu nungguin bis??mau pulang??mata kamu juga sembab,kamu nangis"tanya Rendi kepada Fani.Fani menggeleng dan tersenyum simpul sambil melepas pelukan Rendi dengan lembut.

"kak Rendi balik kekost-an aja ya,aku lagi pengen sendiri"ujar Fani lagi-lagi dengan senyum simpulnya.

"iya tapi kenapa,kamu marah sama aku??"tanya Rendi cemas.

"nggak kak,aku baik-baik saja kok,percaya deh,aku capek,aku mau istirahat dulu.kak Rendi juga istirahat gih,jangan khawatirkan aku ya"ucap Fani kali ini dengan wajah sedikit ceria,sambil memegang tangan Rendi.

Ach bosen juga lama-lama liat drama mereka berdua.
aku balik ke kost-an dengan hati penasaran.ada apa sebenarnya dengan Fani,tapi ya sudahlah mungkin itu juga bukan urusanku.

Author POV

Dengan terpaksa Rendi menuruti permintaan Fani.
Rendi meninggalkan rumah Mira masih dengan rasa bingung dan penasaranya kepada Fani.

"Fan,loe kenapa sih sebenernya?"tanya Mira penasaran.

"harus berapa kali sih gue bilang,gue nggak kenapa-napa,gue baik-baik saja"sahut Fani.

"tapi muka loe sama sekali nggak menunjukkan kalau loe baik-baik saja Fan"timpal Mira.

"ach sotoy loe Mir,udah ach gue ngantuk.mau tidur"sungut Fani.
Mira berdecih pelan.

"Fan,gue masih penasaran dech sama loe"selidik Mira sambil menarik selimut Fani.Fani pura-pura tidur dan tidak bergeming.

"ishh Fani nggak asyik!!"seru Mira lalu memalingkan tubuhnya dari Fani.
Fani melirik dan tersenyum simpul.
Fani melihat jam disebelah tempat tidurnya.
Sudah hampir pagi,tapi mata Fani belum juga bisa terpejam.
Ternyata Fani masih saja memikirkan hal-hal yang membuat hatinya terluka.dan Fani juga sangat merasa bersalah sudah membuat Rendi khawatir.

"maafin aku kak Rendi,karena secara nggak langsung aku sudah membuatmu terluka,aku minta maaf kak"hati Fani terus saja bergumam hingga matanya benar-benar terpejam dan tidur dengan lelap.

Segitu aja dech,.
Sebenernya lagi nggak mood banget nulisnya.tapi ya mau dikatakan apa lagi kita tak akan pernah satuu,ciaah malah nyanyi :-D :-D
Biarpun ceritanya nggak banget,tapi makasih sekali lho yang udah mau baca.
Jangan lupa vote n comentnya ya..
Love you :-*

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang