Happy birthday

62 1 0
                                    

Fani dan Via sedang menikmati makan siang mereka ketika handphone Fani bergetar tanda ada sms masuk.

Kak Rendi:
Fan,ntar aku kerumah kamu,mau ijin sama ibu dan ayah kalau malam ini kamu nginap ditempat mira..

Fani:
Emang ada apa kak??

Kak Rendi:
Udah,ikut aja sayang :-D

Fani dibuat bingung karena sms Rendi yang nggak jelas.

"loe kenapa Fan?"tanya Via.

"ini kak Rendi tiba-tiba sms nggak jelas.udahlah lupakan"jawab Fani lalu meletakkan handphonenya dengan acuh.
Via hanya tersenyum melihat tingkah Fani.

Fani POV

"Fan,kamu ngapain dari tadi mondar-mandir terus didepan pintu,udah kayak setrikaan aja"tanya ibuku dengan heran.

"teman Fani mau main kerumah,tapi ini udah hampir maghrib dia belum juga nyampe".

"ya udah sih ditungguin aja nggak usah pake mondar-mandir gitu juga kali" sahut ibu.aku cuma diam dan masih dengan aktifitasku semula.

Kali ini aku nggak lagi cemas atau khawatir gara-gara kak Rendi belum datang,tapi aku lagi penasaran banget kenapa tiba-tiba kak Rendi ngajakin aku menginap ditempat mira.mana sms-nya tadi nggak jelas lagi.
Beberapa menit kemudian akhirnya datang juga yang ditunggu dari tadi.

"cie yang nungguin kesayangan sampe segitunya"kata kak Rendi dengan senyum lebarnya,lalu mencolek pipiku.

"apaan sih" jawabku sinis.

Kak Rendi masuk kerumahku dan mengucap salam pada ayah dan ibuku.Ya,setahuku kak Rendi memang punya sopan santun yang baik,tapi kadang-kadang juga menjengkelkan.

"bu,pak,kebetulan malam ini teman saya ada yang ulang tahun,jadi maksud saya kesini,saya mau mengajak Fani datang ke acara ulang tahun teman saya itu,saya harap bapak sama ibu mengijinkan" kata kak Rendi kepada ibu dan ayahku dengan sopan.

"emang siapa yang ultah??"tanyaku dalam hati.

"bapak sih mengijinkan,tapi pulangnya jangan malam-malam,pamali anak perawan"sahut ayahku.

"dan ingat,nggak boleh macem-macem!!"tegas ibu.

Setelah berpamitan kepada ibu dan ayahku,aku dan kak Rendi pun pergi.

"kak,emangnya siapa yang ultah??jangan bilang kalau tadi kakak bohongin orangtuaku ya!"

"hahaha,siapa juga yang bohong? Besok Febryan ulang tahun,dan rencananya ntar malem jam 24.00 kita mau kasih surprize ke dia"jelasnya.
Deg,jantungku serasa berhenti sejenak mendengar nama itu.

"tapi apa hubunganya denganku??kan aku sama Febryan baru kenal??"tanyaku bingung.

"Febryan itu udah aku anggap seperti saudara sendiri,sedangkan kamu sudah aku anggap seperti istri sendri,jadi wajar dong kalau aku ingin kamu ada dihari bahagia saudaraku" ujarnya dengan tawa khasnya.

"ich apaan sih istri-istri,belum saatnya tauk!!"sahutku dengan bibir monyongku.kak Rendi hanya tertawa.

Ya kalau boleh jujur sih,aku seneng juga kalau tau Febryan yang ultah,nggak bakal nyesel bela-belain keluar malem-malem kayak kelelawar gini,hehehe.

Author POV

Jam 23.55, cuma tinggal 5 menit lagi surprize buat Febryan akan dilaksanakan.semua teman-teman Rendi dan Febryan sudah pada berkumpul didepan kost Febryan termasuk Fani dan Mira.
Sementara Febryan sedang tertidur pulas dikamarnya.
Tapi ada yang menarik perhatian Fani,seorang cewek berambut panjang,kulit putih dan sangat cantik mirip penyanyi terkenal Pingkan Mamboo (Raya) sedang membawa kue tart coklat ukuran sedang ditanganya bertuliskan Happy Birthday Febryan dengan lilin berbentuk angka 23.

"Mir,cewek cantik yang lagi bawa kue tu siapa?? Satu kerjaan sama loe juga??" tanya Fani penasaran kepada Mira yang sedari tadi berdiri disampingnya.

"gue juga kurang tau,kalau nggak salah sih dia mahasiswai disalah satu universitas disini"jawab Mira lirih sambil sesekali melihat gadis itu.

"emang siapanya Feb...".
Belum selesai Fani melanjutkan pertanyaannya tiba-tiba

"SURPRIZE" seru semua teman-teman Febryan.

Ternyata Febryan sudah berada diantara teman-temanya karena Rendi tadi membangunkanya dan menyuruhnya keluar.

Semuanya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Febryan.Febryan terlihat sangat bahagia malam itu.

Acara potong kue pun dimulai,Febryan memberikan potongan kue pertamanya kepada Raya.
Febryan menyuapi Raya lalu mencium keningnya.

"makasih Re udah ada disini malam ini,kamu adalah kado terindah dari Tuhan di ulang tahunku yang ke23 ini,Love you more" ucap Febryan kepada Raya yang merupakan kekasihnya itu lalu memeluknya dengan tulus.

"selamat ulang tahun Feb,semoga kita akan tetap seperti ini di ultah-ultah kamu berikutnya"jawab Raya masih dalam pelukan Febryan.

Keduanya kelihatan sangat bahagia malam ini.
Teman-temanya pun bertepuk tangan melihat adegan mesra Febryan dan Raya.

Setelah itu semua teman-teman Febryan menyalami Febryan dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya termasuk Rendi dan Mira.

Setelah acara selesai,Rendi bermaksud mengantar Fani ke rumah Mira,tapi Fani sudah tidak ada ditempat itu padahat Mira masih disitu.

"ada yang liat cewek gue nggak?!"seru Rendi kepada teman-temanya.
Tapi nihil,semuanya nggak ada yang tau kemana Fani pergi.

Febryan POV

Rendi membangunkan tidurku,dia kelihatan panik sekali.aku sendiri jadi ikut panik,apa yang sedang terjadi malam-malam begini.

Rendi menyeretku ke bawah dan apa yang aku lihat malam ini,semua teman-temanku berkumpul disini hanya untuk memberi kejutan dihari ulang tahunku.
Aku sangat terkesima,aku bahagia sekali.
Dan yang membuat aku lebih bahagia lagi,Raya ada disini,ditengah-tengah mereka.
Gadisku itu membawakan kue tart untukku.
Aku nggak nyangka ditengah-tengah sibuknya kegiatan kuliahnya,dia masih mau meluangkan waktu untuk memberiku kejutan malam ini.
Aku sangat bersyukur punya dia dihidupku.

Setelah acara selesai,aku sedang ngobrol bersmama kekasihku,tiba-tiba Rendi menghampiriku dengan wajah paniknya,tapi kali ini dia benar-benar panik.

"Feb,loe lihat Fani cewek gue?" tanyanya sambil tergesa-gesa.aku mengernyitkan dahi tidak mengerti.

"tadi dia disini,sama loe kan Mir?"kali ini Rendi menanyakan kepada Mira yang juga ikut-ikutan panik.

"iya,tadi emang dia sama gue,trus gue tinggalin dia sebentar buat kasih selamat ke Febryan,tapi pas gue balik lagi si Fani nya udah nggak ada"jelas Mira panik.

"aduh mana handphone-nya nggak aktif lagi" sahut Rendi panik sambil sesekali menghubungi Fani.

"gue malah nggak tau kalo dia dateng,apa gue bantuin nyari aja Ren"?

"nggak usah,biar gue cari sendiri.loe pulang sekarang Mir,ntar kalo Fani dirumah loe,loe hubungin gue" ucapnya sambil ngeloyor pergi.Mira mengangguk tanda mengerti.

Aku sendiri malah nggak tau kalau Fani tadi ada disini.lagian kenapa main pergi-pergi aja sih tu anak.aneh

Rendi POV

Perasaanku benar-benar kacau malam ini.
Ada apa dengan gadisku??
Aku sudah mencari kemana-mana tapi aku tak juga menemukanya.
Kemana dia,apa yang sebenarnya terjadi.

Argh ada apa ini??"aku mengusap wajahku frustasi.
Dadaku sesak.bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan gadisku itu.

Aku coba menghubunginya berulang kali,tapi hanya ocehan operator yang aku dapat.

Aku coba menghubungi Mira,tapi Mira bilang Fani tak ada dirumahnya.

Oh Ya ampun,apa yang harus aku katakan pada orangtuanya nanti,kalau sampe pagi Fani belum juga ketemu"batinku terus meracau.

Aku terduduk lemas dipinggir jalan,entah harus kemana lagi aku mencari gadisku.
Semoga dia selalu baik-baik saja.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang