hurt

46 2 2
                                    

Rendi POV

saat ini aku telah berada dikamar kostku.pagi-pagi sekali aku berangkat dari rumahku.jarak dari kota kelahiranku ke tempat kerjaku sekitar 10jam perjalanan.

Sejak pertengkaran kecil dengan papa kemarin,aku jadi semakin tidak nyaman berada dirumah.

Sampai dikamar kost aku mengistirahatkan badanku.seluruh badanku terasa capek,pikiranku juga sangat kacau saat ini.
Kebetulan saat ini tempat kostku benar-benar sepi,entah pada kemana penghuninya,Febryan juga nggak kelihatan batang hidungnya,padahal ini kan udah habis jam kerja.
Akh mungkin lagi sibuk ngatur jadwal kencan sama pacar-pacarnya.

"wuich udah balik loe bro?".Febryan tiba-tiba nongol dari balik pintu.

"darimana aja loe jam segini baru balik??" selidikku.

"cari angin,bosen dikamar terus."

"cari angin atau kencan bergilir??" cibirku.Febryan tersenyum simpul.

"tim kita kedatangan anak baru bro." ucap Febryan.

"cewek atau cowok?"

"cewek"

"cantik?"

"kalau gue sih biasa aja"

"biasa tapi lama-lama paling loe embat juga." cibirku.

"nggak lah gue udah insaf"

"ck palsu".
Lagi-lagi Febryan hanya tersenyum simpul.

Memang sih akhir-akhir ini aku udah jarang liat dia kencan sama pacar-pacarnya.ya kalau memang dia udah insaf syukur deh.

Tapi aku jadi sedikit penasaran sama anak baru yang dibilang sama Febryan.
hmm siapa tau bisa jadi mangsaku (hahaha #ketawa jahat).

Author POV

Esok paginya Rendi berangkat ke kantor lebih awal.kayaknya dia memang benar-benar penasaran sama anak baru yang dibilang Febryan.

"pagi kak".sapa seorang gadis yang udah lebih dulu berada diruang meeting tim kerja Rendi.

"pagi,kamu anak baru yang...?"

"iya kak aku baru 3hari masuk sini." sergah gadis itu memotong pertanyaan Rendi.

"oh iya nama kamu siapa?" tanya Rendi mengajaknya berkenalan.

"Saya Winda kak."

"aku Rendi."

"saya harap sebagai senior kak Rendi tidak keberatan untuk membimbing saya,agar saya lebih bisa mengerti."

"tentu,dengan senang hati."

Mereka tetap asyik berbincang sampai jam kerja dimulai.
Febryan yang melihat kedekatan mereka sedikit heran.

Kebetulan manager kantor juga meminta Winda untuk menjadi partner kerja Rendi.otomatis seharian Winda dan Rendi nempel terus bagai perangko.

Febryan POV

Aku heran melihat kedekatan Rendi dan Winda.mereka terlihat sangat akrab padahal setau aku mereka baru saling kenal hari ini.

Pagi-pagi dikantor udah ngobrol akrab banget,siang dilapangan udah berani pegangan tangan,dan sekarang pulang kerja mojok dua-duaan ditempat kost.apa-apaan ini??
Baru juga sehari mereka kenalan tapi sudah seintim ini.
Ada apa dengan Rendi? Winda juga kenapa murahan banget?.

Memang ini bukan urusanku,tapi aku seperti nggak rela kalau Fani sampai melihat ini semua.aku nggak mau dia terluka.Rendi benar-benar keterlaluan.
Dia bahkan tidak memberitahu Fani kalau dia sudah kembali.

Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang