Hari ini Fani dapat jatah libur kerja.dan pagi-pagi sekali gadis itu tampak sudah rapi.
"tumben jam segini udah rapi aja?mau kemana?bukanya hari ini kamu libur kerja?" selidik ibunya yang saat itu sedang merapikan kamar Fani.
"aku mau jenguk kak Rendy bu,sekalian bawain sarapan."
"emang Rendy gak ada yang jagain?"
"ada sih.tante mia,tapi aku kan juga ...."
"ya udah sih Rendy kan ada mamanya yang jagain.kenapa kamu mesti pagi-pagi banget kesananya?waktu Rendy dirawat dirumah sakit,kamu sering bolos kerja.pas Rendy udah keluar dari rumah sakit kamu sering pulang malem gara-gara pulang kerja langsung nemuin dia.terus ini lagi giliran libur kerja malah pagi-pagi udah mau jengukkin dia.emangnya kamu gak capek?" ucap ibunya ketus.
Fani mengernyit heran mendengar ucapan ibunya."ya ibu kan tau kak Rendy kayak gini tu gara-gara aku.aku cuma mau menebus kesalahanku itu aja.lagian ibu kenapa sih kok kayaknya gak suka aku nemuin kak Rendy?" jelas Fani lembut.
Ibunya membalikkan tubuhnya membelakangi Fani."ibu udah tau semuanya." ujarnya lirih.
"udah tau semuanya??maksud ibu tau soal apa??" tanya Fani bingung.
"soal kamu sama Rendy." tegas ibu lalu membalikkan badanya menghadap Fani.
"laki-laki yang mengantarmu pulang waktu itu,dia udah menceritakan semuanya sama ibu.soal Rendy yang mengkhianati kamu.soal Pak Wijaya yang memandang rendah kamu dan mungkin juga keluarga kita." sambung ibu mulai terisak.
"maksud ibu Febryan yang bilang semuanya ke ibu??"pekik Fani kaget.
"tapi kenapa Fan kamu masih mau jagain Rendy,masih mau nemuin dia?bahkan sampai kesehatanmu sendiri tidak kamu pedulikan?apa kamu gak merasa kalau mereka gak menghargai kamu nak?"
Fani memegang tangan ibunya lalu mengajaknya duduk diatas ranjang.
"maafin Fani bu karena Fani gak berani bilang sama ibu dan ayah soal itu.tapi please bu jangan sampai ayah tau masalah ini ya.Fani janji kalau kak Rendy udah sembuh dan kakinya udah normal lagi Fani pasti akan bicarain ini sama kak Rendy.tapi untuk sementara ini Fani cuma mau menebus kesalahan Fani itu aja..kalau waktu itu kak Rendy gak dorong Fani,mungkin saat ini Fani gak ada disini.jadi ibu jangan khawatir,semuanya pasti akan baik-baik saja.""tapi ibu gak rela anak ibu diperlakukan seperti itu Fan."
Fani memeluk tubuh ibunya dan mengelus punggung ibunya lembut.
"ibu yang tenang ya.Fani gak papa kok.Fani tau mana yang baik buat Fani. "Fani melepas pelukanya lalu mengusap airmata dipipi ibunya.
"ya udah Fani pergi sekarang ya.jangan nangis,nanti gak cantik lagi." goda Fani lalu mencium punggung tangan ibunya sebelum pergi._____
Rendy sedang mencoba bangkit dari ranjangnya.tangan kananya berpegangan nakas yang ada disebelah ranjang dan tangan kirinya masih berpegang ujung ranjangnya.
Tanpa disengaja tangan kananya menyenggol gelas berisikan air yang saat itu terletak diatas nakas.Bruaakkk
"Aduuuh!!! Maa mamaaa" teriak Rendy kesakitan.Mamanya yang baru keluar dari kamar mandi segera berlari menuju kamar Rendy dengan panik.
"astagaa Rendy..kamu ngapain kok bisa jatuh kayak gini?"
"aduh ma sakit banget ma." ucap Rendy meringis sambil terus mengelus-elus pinggangnya.
"kamu mimpi atau gimana sih maen bangun-bangun aja.udah tau kakimu masih sakit.jadi berantakan kan semuanya."
"ich mama anak lagi sakit malah dimarahin.tadi tu aku lagi mau belajar jalan.lalu nggak sengaja nyenggol gelas sialan ini ni,makanya aku jadi kepleset." sungut Rendy.